TikTok CS Disebut Pemerintah Mau Bantu Berantas Judi Online
Media sosial TikTok, Meta, Google, dan Microsoft disebut mau membantu pemerintah memberantas judi online.
Plt. Dirjen Pengawasan Ruang Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Alexander Sabar, menegaskan bahwa pemerintah terus menggandeng platform media sosial untuk memperkuat pengawasan ruang digital dari salah satunya judi online.
Ia mengungkapkan bahwa sejumlah platform besar, seperti Google, Meta, Microsoft, dan TikTok, sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah untuk mendukung upaya menciptakan ruang digital yang sehat dan aman dari aktivitas ilegal seperti judi online.
“Untuk pertemuan dengan beberapa platform, dengan Google sudah dilaksanakan. Meta juga kita sudah undang. Kemarin Microsoft juga sudah datang. Beberapa platform sudah kita undang untuk datang, TikTok juga,” kata Alex pada awak media, Selasa (3/12).
Menurutnya, platform-platform tersebut sudah menunjukkan kesediaan untuk membantu pemerintah sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia.
“Mereka akan membantu. Tentunya berdasarkan dengan peraturan yang ada di kita. Dan tentunya juga dari perusahaan mereka sendiri,” katanya.
Sebagai pejabat baru di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Alex menekankan bahwa langkah awalnya adalah membangun komunikasi dan konsolidasi internal di Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital yang baru dibentuk itu.
“Untuk saat ini saya baru, dan kebetulan ini posisi direktorat jenderal baru juga. Jadi saya akan tentunya fokus ke internal dulu lah. Ke dalam dulu, koordinasi di internal, konsolidasi di internal. Dan tentunya tujuannya kan meningkatkan fungsi dan tugas pengawasan di dalam. Bukan cuma di dalam, tapi ke luar,” jelas Alex.
Lebih lanjut, Alex juga menekankan pentingnya fokus pada tujuan jangka panjang, yaitu menciptakan ruang digital yang sehat.
“Fungsi pengawasan yang diberikan negara kepada komunikasi. Itu yang fokus kita sekarang ini. Tentunya arahnya adalah menciptakan ruang digital yang sehat. Untuk sementara, karena saya pejabat baru, ini direktorat jenderal baru, jadi kita masih fokus ke internal dulu,” tutupnya.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia