Setelah Telkom Grup dan DTP, Kini Giliran Smartfren Tertarik Internet Satelit
Persaingan internet lewat satelit nampaknya semakin memanas.
Persaingan internet lewat satelit nampaknya semakin memanas.
Setelah Telkom Grup dan DTP, Kini Giliran Smartfren Tertarik Internet Satelit
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Smartfren dan Lynk Global bekerja sama melakukan uji coba teknologi Satellite Mobile Solution di Tumpeng Menoreh, Kulon Progo, Yogyakarta. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk membuka akses telekomunikasi di wilayah terluar Indonesia, komunikasi dalam situasi darurat bencana, serta medium untuk mengendalikan peralatan Internet of Things (IoT) dari jarak jauh.
- Pilkada Serentak Tinggal Menghitung Hari, Rieke 'Oneng' Minta Bos Telkom Gercep Akses Internet yang Lemah
- Telkom Buktikan Keandalan Infrastruktur Digital Selama Upacara HUT ke-79 RI di IKN
- Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis Melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon
- Indonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
Merza Fachys, President Director Smartfren mengatakan, pihaknya memanfaatkan teknologi satelit ini, bukan hanya masyarakat di kota-kota besar saja yang dapat menikmati layanan telekomunikasi dan internet.
“Mereka yang berada di wilayah terdepan Indonesia pun jadi bisa menikmati layanan telekomunikasi terbaik dari Smartfren. Dengan koneksi internet tersebut, tentu saja masyarakat jadi semakin mudah membuka berbagai peluang baru, serta mulai mengadopsi digitalisasi,”
Merza Fachys, President Director Smartfren.
Kawasan Tumpeng Menoreh dipilih sebagai lokasi pengujian karena faktor interferensi sinyal yang cukup rendah yang membuatnya menjadi ideal.
Adapun satelit atau BTS Angkasa milik Lynk beroperasi di LEO (Low Earth Orbit) dan menangkap sinyal telekomunikasi dari titik pengujian, serta memancarkannya kembali.
Pengujian tersebut mencakup sejumlah aspek komunikasi dasar dengan mengunakan koneksi dari handphone biasa ke satelit yang dioperasikan oleh Lynk. Beberapa diantaranya seperti proses registrasi perangkat genggam ke satelit, pengiriman dan penerimaan SMS, pengiriman sinyal peringatan/darurat, dan juga komunikasi suara dua arah.
Apabila dikemudian akan dioperasionalkan untuk komersial, pihak pengguna tidak perlu mengganti handset/handphone, daerah rural lebih diprioritaskan untuk diberikan layanan sehingga diharapkan tidak ada lagi wilayah Indonesia yang mengalami blankspot.
“Seiring dengan diluncurkannya jaringan Lynk, kami bersemangat untuk bermitra dengan Smarfren dalam meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia dengan layanan seluler di semua tempat,”
James Alderdice, VP Asia Pacific Lynk Global.
Pengujian yang dilakukan Kominfo, Smartfren dan Lynk pada 14-15 Agustus 2023 lalu itu merupakan tahap awal untuk menemukan teknologi terbaik yang dapat digunakan untuk memancarkan sinyal telekomunikasi di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal. Seluruh tahapan pengujian sendiri telah berhasil di lakukan dan kini tengah dalam evaluasi lebih lanjut untuk penerapannya.
Sebelumnya, Telkom Grup bersama Starlink juga telah bekerja sama untuk mendistribusikan internet. Selain itu pula ada Dwi Tunggal Putra (DTP) melalui produk BuanterOne yang menggunakan OneWeb untuk menyalurkan akses internet di daerah 3T. Nampaknya, persaingan di internet satelit akan semakin memanas.