SHIFT(THINK) jadi tema Ideafest tahun 2016
Tahun ini juri Ideafest adalah William Tanuwijaya dari Tokopedia, Sandiaga S Uno dari Saratoga, dan Kepala BeKraf
Ideafest tahun ini kembali digelar. Sebuah kompetisi sekaligus gerakan kebangkitan kreatif untuk perubahan dunia kewirausahaan sosial, hadir dengan tema SHIFT(THINK).
Dipilihnya tema tersebut, sebagai momentum pengingat bagi anak muda Indonesia bahwa perkembangan wirausaha itu tak semata soal potensi ekonomi saja, melainkan membawa kebaikan bagi lingkungan.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Kapan teknologi dianggap sebagai perpanjangan tangan manusia? Dapat dikatakan bahwa teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal.
-
Apa saja jenis-jenis teknologi yang dibahas dalam konteks? Teknologi dapat didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan produk atau proses yang bermanfaat bagi manusia.
-
Bagaimana teknologi membantu meningkatkan penghasilan? Teknologi meningkatkan penghasilan dengan bisnis online yang beragam dan menarik. Kita dapat menjual produk atau jasa kita secara online dengan mudah dan murah, serta mempromosikan bisnis kita melalui media sosial atau platform digital lainnya.
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
-
Apa saja contoh teknologi yang termasuk dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi? Contoh dari TIK termasuk komputer, telepon genggam, internet, media sosial, dan perangkat penyimpanan data.
Festival Director Ideafest 2016, Chaerany Putri, mengatakan, ada perbedaan diperhelatan Ideafest tahun ini. Kata dia, perbedaan yang signifikan adalah para peserta setidaknya sudah menjalankan bisnis tersebut selama dua tahun.
"Tahun lalu itu kan, hanya menjaring ide dengan mengisi esay 500 kata. Tahun ini, bisnis udah jalan minimal dua tahun. Tapi tidak harus sudah berbadan hukum, misalnya foundation juga gak masalah," katanya saat acara konferensi pers Ideafest 2016 di Jakarta, Selasa (19/4).
"Kemudian, jurinya nambah nanti. Tahun ini jurinya kita undang juga berbagai stakeholder, seperti William Tanuwijaya dari Tokopedia, Sandiaga S Uno dari Saratoga, dan Kepala BeKraf Triawan Munaf. Untuk pendaftaran, hari ini di mulai sampai akhir Mei," imbuhnya.
Pada tahun ini, total hadiah yang akan diperebutkan oleh lima peserta terbaik adalah uang senilai Rp 500 juta, bimbingan dari para mentor, serta perjalanan studi singkat. Melalui proses kolaborasi dari berbagai ahli, kompetisi Idea for Indonesia, akan memfasilitasi para partisan untuk menyempurnakan konsepnya, termasuk menghubungkan dengan institusi yang dapat menginkubasi dan juga memberikan dukungan investasi.
"Selain itu, dari sisi partisipan, tahun kemarin itu ide masuk 500, tahun ini kita target 1000 pendaftar dengan syarat yang seperti diutarakan tadi. Tapi bagi kami, bukan kejar number itu ya, namun yang penting kualitas," ungkapnya.
Beri efek bagi industri kreatif
Acara Ideafest pertama kali muncul pada tahun 2011 silam. Saat itu, booming industri kreatif sedang marak diperbincangkan. Seperti tak ingin menyia-nyiakan momentum, dibentuklah acara tersebut. Seiring berjalannya waktu, acara Ideafest dianggap memiliki efek bagi industri kreatif.
"Efeknya adalah confident market bahwa industri kreatif juga mampu bersaing. Yang pasti tahun ini banyak pemain kreatif yang sudah mulai percaya diri," ujar Chairman Ideafest 2016, Ben Soebiakto.
Dulu, lanjut Ben, industri kreatif belum dianggap bisa bersaing. Terlebih dengan industri yang berbasis oil & gas. Namun, kini perlahan industri kreatif mulai dianggap mampu bersaing dengan industri lainnya.
"Awalnya, orang kreatif belum dianggap keberadaannya. Dulu, orang yang berlatarbelakang oil and gas, property, dan consumer goods lah yang dipandang. Tapi sekarang persepsi itu berubah. Bahkan saat ini, pemerintah juga telah membentuk Badan sendiri untuk mengurusi hal ini, yakni Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf)," jelasnya.
(mdk/bbo)