Shopee Paling Diminati Konsumen di Masa Pandemi, Disusul Tokopedia dan Bukalapak
Snapcart, aplikasi online untuk riset pasar, melakukan riset tentang perilaku konsumen saat belanja online selama periode Ramadan dan pandemi ini. Hasilnya, 66 persen konsumen dari 1.000 responden di Indonesia memilih Shopee sebagai situs belanja online yang paling diingat (top of mind).
Bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran merupakan bulan berbelanja online tertinggi dalam budaya masyarakat Indonesia. Selama momen tersebut yang berlangsung di masa pandemi Covid-19, belanja online bahkan semakin menjadi pilihan utama konsumen.
Snapcart, aplikasi online untuk riset pasar, melakukan riset tentang perilaku konsumen saat belanja online selama periode Ramadan dan pandemi ini.
-
Apa yang menjadi faktor utama Shopee unggul dalam kepuasan berbelanja online? Keunggulan Shopee dalam tingkat kepuasan, didukung oleh data, dimana Shopee (62%) menjadi pilihan pertama untuk direkomendasikan oleh konsumen kepada kerabat dekatnya, diikuti oleh Tokopedia (46%), TikTok Shop (42%), dan Lazada (36%).
-
Bagaimana Shopee Live meningkatkan pengalaman belanja? Melalui Shopee Live, pengalaman belanja berbeda dapat dirasakan dengan adanya interaksi secara real-time baik antara penjual dan pembeli ataupun dengan kreator.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Apa yang dilakukan Opick dalam kolaborasi Shopee? Kolaborasi Shopee dan Opick Warnai Momen Bulan Suci Ramadan 2024 Suasana Ramadan semakin terasa istimewa lewat kolaborasi terbaru Shopee dengan musisi religi, Opick dalam TVC Shopee Big Ramadan Sale. Lagu Opick berjudul 'Ramadan Tiba' dikemas sedemikian rupa menyesuaikan kampanye Shopee Big Ramadan Sale 2024.
-
Mengapa Shopee dianggap sebagai platform yang paling memuaskan untuk belanja online? Dengan peta persaingan yang dinamis di Indonesia saat ini, platform mana yang berhasil unggul dalam menghadirkan pengalaman belanja online holistik paling memuaskan bagi masyarakat?
-
Apa yang disetujui oleh KPPU terkait Shopee? Menurut keterangan resmi KPPU, pada tanggal 20 Juni 2024, proposal perubahan perilaku Shopee disetujui oleh Majelis Komisi dengan membacakan poin-poin Pakta Integritas Perubahan Perilaku serta syarat dan kewajiban perubahan perilaku.
Hasil riset ini menunjukkan 66 persen konsumen dari 1.000 responden di Indonesia memilih Shopee sebagai situs belanja online yang paling diingat (top of mind).
Detailnya, 58 persen konsumen di Jabodetabek memilih Shopee sebagai situs belanja online yang paling diingat dan 72 persen konsumen non-Jabodetabek. Selanjutnya, 16 persen konsumen memilih situs Tokopedia dengan 19 persen dari Jabodetabek dan 12 persen non-Jabodetabek.
Sebanyak 12 persen konsumen memilih Lazada (13 persen di Jabodetabek dan 10 persen non-Jabodetabek), 4 persen konsumen memilih Bukalapak (5 persen Jabodetabek dan 3 persen non-Jabodetabek. Disusul Blibli, JD.ID, Akulaku, OLX, dan Sociolla.
Hasil riset Snapcart selama pandemi ini juga menunjukkan Shopee merupakan situs belanja online yang paling sering digunakan selama Ramadan dan Hari Raya Lebaran lalu, yakni 66 persen. Yang mana 59 persen konsumen di Jabodetabek memilih Shopee untuk belanja online dan 72 persen konsumen non-Jabodetabek juga memilih Shopee.
Di peringkat kedua ada Tokopedia dengan 15 persen, Lazada (12 persen), dan Bukalapak (5 persen). Kelompok berikutnya ada JD.ID, Blibli, Zalora, Sorabel, Berrybenka, Qoo10, dan Zilingo.
Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart, menjelaskan masyarakat menempatkan Shopee sebagai situs yang paling diminati saat belanja online saat momen Ramadan dan pandemi karena banyak faktor.
“Saat kebijakan physical distancing diberlakukan, masyarakat mencari opsi lain yang lebih aman untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dari rumah. Shopee menjadi lebih unggul, karena ragam produk yang lebih menarik dan tawaran harga lebih kompetitif. Selain itu, Shopee juga terus melengkapi platform-nya dengan fitur memperpanjang time spent dan engagement di dalam aplikasinya yang jadi daya tarik bagi para pengguna,” ujar Astrid Wiliandry dalam rilisnya, Jumat (3/7).
Dari Gender dan Kelompok Umur
©2020 Merdeka.com
Riset ini juga memiliki hasil menarik dari sisi gender. Misalnya 77 persen konsumen perempuan mengaku memilih berbelanja di Shopee dibandingkan laki-laki 52 persen. Ini berbeda dengan Tokopedia, yang lebih disukai konsumen laki-laki sebanyak 22 persen, dibanding perempuan 9 persen. Lazada juga yang lebih disukai konsumen laki-laki (14 persen), dibanding perempuan 10 persen. Sementara Bukalapak yang juga lebih disukai laki-laki (9 persen) dibandingkan perempuan (2 persen).
Sementara berdasarkan kelompok umur, belanja di Shopee paling disukai kelompok umur 19-24 tahun sebanyak 72 persen. Kelompok 25-30 tahun (69 persen), kurang dari 19 tahun (69 persen), 31-35 tahun (63 persen), dan 35 tahun ke atas (53 persen).
Berbeda dengan Tokopedia, yang lebih disukai kalangan 35 tahun ke atas (24 persen), 31-35 tahun (15 persen), 25-30 tahun (14 persen), 19-24 tahun (10 persen), dan kurang 19 tahun (10 persen). Sementara Lazada lebih disukai kelompok umur kurang 19 tahun (14 persen), 19-24 tahun (13 persen), 25-30 tahun (12 persen), 31-35 tahun (11 persen), dan 35 tahun ke atas (9 persen).
Platform Bukalapak lebih disukai kelompok umur 35 tahun ke atas (10 persen), 35-31 tahun (7 persen), 19-24 tahun (4 persen), 25-30 tahun (2 persen), dan kurang 19 tahun (2 persen).
“Shopee menjadi pilhan utama bagi kelompok umur muda; 19-24 dan 25-30 tahunm jkarena enilai fitur-fitur di Shopee lebih interaktif dan selalu ada tema baru pada setiap momen,” papar Astrid.
Gimmick Paling Disukai Konsumen
Riset ini juga mengupas fitur dan program gimmick yang paling disukai konsumen online ketika mereka berbelanja online selama Ramadan dan Hari Raya Lebaran lalu. Hasilnya, konsumen paling menyukai fitur Shopee Tanam sebanyak 49 persen, terutama dari kelompok umur 19-24 tahun dan 25-30 tahun.
Disusul fitur Goyang Shopee (10 persen), Shopee Serba 10 Ribu (6 persen), Tap Tap Mantap-Lucky Egg Tokopedia (6 persen), Shopee Tangkap (5 persen), Serbu Seru Bukalapak (4 persen), Shopee Lucky Prize (3 persen), Shopee Capit (2 persen), Shopee Lempar (2 persen), Lazada Voucher Rain (2 persen), Lazada LazCity (2 persen), dan Shopee Joged (2 persen).
Disusul Shopee Liga 1 (1 persen), Shopeepoly (1 persen), Daily Giftbox Bukalapak (1 persen), Lazada Guest It (1 persen), Lazada Moji Go (1 persen), dan TopQuest Tokopedia (1 persen).
“Dari data terlihat, penawaran diskon belanja masih yang paling disukai baik dalam bentuk cashback maupun hadiah belanja. Para milenial menyukai fitur-fitur berbentuk flash games karena lebih interaktif,” pungkas Astrid.