Situs Polri yang diretas masih belum pulih benar
Hingga saat ini, ketiga situs bekas peretasan masih belum bisa diakses seperti sedia kala.
Meskipun sudah bisa bebas, nampaknya situs Polri belum sepenuhnya aman dari kejaran para peretas. Hal ini nampak dari tiga situs Polri yang masih belum berjalan normal hingga hari ini.
Seperti pantauan merdeka.com (24/5), tiga situs Kepolisian Indonesia yang beralamat www.polri.go.id, www.divkum.polri.go.id, dan www.polda.jatim.go.id masih memiliki masalah seputar aktivitasnya. Hingga sekarang, hanya situs www.polri.go.id saja yang masih bisa diakses. Itupun perlu usaha yang cukup keras karena situs ini masih terasa berat untuk diakses.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Berbeda dengan serangan sebelumnya, kali ini tak ada tanda-tanda bahwa para peretas mampu kembali menguasai tiga situs ini. Terpantau, tak ada satupun halaman depan ketiga situs ini yang berubah layaknya serangan selama seminggu lalu.
Hari ini sendiri situs www.polri.go.id memang sudah bisa diakses sejak pagi. Namun, kemampuannya untuk tayang masih sangat lambat dan belum pulih benar sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk bisa diakses.
Sementara itu, dua situs lainnya yang beralamat di www.polda.jatim.go.id dan www.divkum.polri.go.id tercatat masih belum bisa diakses sama sekali. Sambungan dengan kedua situs ini selalu terputus ketika tim merdeka.com mencoba mengaksesnya.
(mdk/nvl)