Smartfren: Tak semua pelanggan butuh hasil uji kecepatan internet
Yang dibutuhkan mayoritas dari pelanggannya adalah kenyamanan saat menggunakan layanan internet.
Biasanya saat melakukan uji jaringan internet sebuah provider telekomunikasi, selalu yang ditonjolkan adalah kecepatan download dan upload yang bisa dicapai. Akan tetapi, hal itu menurut VP Special Project Network Smartfren, Munir SP, sebetulnya tak terlalu dibutuhkan oleh semua para pelanggan. Yang dibutuhkan mayoritas dari pelanggannya adalah kenyamanan saat menggunakan layanan internet.
"Yang dilihat pelanggan itu, lebih ke penggunaan video, lagu, chatting, atau apapun itu yang bersifat sosial. Bagaimana hasilnya? Lancar atau tidak, iya kan? Kalau speed test itu bagi orang yang suka lakukan download. Namun, orang-orang yang suka lakukan download itu kan sepersekian dari total pelanggan Smartfren yang memerlukan layanan seperti itu," ujarnya saat ramah tamah dengan media di Hotel Sumber Alam Resto, Garut, Jawa Barat, Rabu (24/2).
-
Kenapa Smartfren meluncurkan eSIM Kuota S? Astiyanto Tri Muktiwibowo, Head of Products Smartfren mengatakan, pihaknya terus berinovasi memberikan variasi produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. ”Seiring dengan semakin banyaknya perangkat genggam yang dapat menggunakan eSIM, Smartfren juga memberikan pilihan eSIM dan paket data dengan harga semakin kompetitif sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa menikmati teknologi ini,” kata Astiyanto dalam keterangannya, Jumat (12/7).
-
Siapa yang mendukung merger XL Axiata dan Smartfren? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemerintah Indonesia mendukung dilakukannya merger atau penyatuan usaha antara dua operator seluler di Indonesia, yaitu XL Axiata dan Smartfren.
-
Di mana Telkom membangun Telkom Smart Office? Telkom Indonesia saat ini juga tengah membangun Telkom Smart Office di kawasan IKN sebagai upaya penguatan pengembangan IKN dengan infrastruktur digital yang lengkap antara lain Konektivitas Digital, Platform Digital, dan Layanan Digital.
-
Mengapa Smartfren tertarik menerapkan teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI? "Memperkenalkan IT RAN ke dalam infrastruktur jaringan seluler akan menciptakan peluang baru berupa peningkatan efisiensi data yield," kata Shurish Subbramaniam, CTIO Smartfren dalam siaran persnya, Kamis (12/9).
-
Mengapa XL Axiata tertarik untuk merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Bagaimana teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI meningkatkan pengalaman internet pengguna Smartfren? Hal ini bisa terjadi lantaran teknologi komputasi RAN ZTE berbasis Native-AI mengintegrasikan komunikasi dan komputasi langsung di base station, sehingga memaksimalkan potensi infrastruktur jaringan.
Oleh sebab itu, Ia mengajak beberapa media untuk menjajal kenyamanan layanan yang ditawarkan oleh pihaknya dengan melakukan drive test dari Garut sampai Tasikmalaya. Dalam drive test tersebut, Smartfren akan menjajal kehebatan jaringannya untuk melakukan layanan Voice Over LTE (VoLTE) atau panggilan suara berbasis 4G yang baru saja dirilisnya pada bulan Februari ini.
VoLTE ini merupakan layanan suara yang diklaim lebih jernih tanpa gangguan dibandingkan dengan layanan panggilan suara biasa lantaran menggunakan jaringan LTE melalui IP Multimedia System (IPS) yang memiliki jalur khusus.
"Kita ingin mengajak dan memperlihatkan betapa layanan internet itu seperti apa yang dibutuhkan oleh para pelanggan. Kalau hanya speed test saja, itu menurut saya memberikan gambaran yang keliru bagi pelanggan. Karena tidak semua speed itu menyebabkan di layanan memiliki korelasi dengan speed. Speed bener, tapi itu lebih kepada ke teman-teman yang suka download. Nah, saat ini kita akan menunjukan cara baru layanan berkomunikasi melalui VoLTE," terangnya.
Baca juga:
Smartfren: Sukabumi dan Indramayu paling banyak pakai internet
Telkomsel masih jadi penopang bisnis Telkom Group
Ketum ATSI soal OTT lokal: 'In progress. Tinggal diumumin'
Target Indosat Ooredoo, layanan GIG ekspansif hingga 12 kota di 2016
Bos XL: Jangan tanyakan pamor Axis di Jakarta
Demi startup, Telkom buka kantor di Silicon Valley