Snapcart dapat pendanaan pre-series A
Aplikasi mobile asal Indonesia, baru saja mendapatkan pendanaan pre-series A mencapai Rp 23 miliar
Snapcart, aplikasi mobile asal Indonesia, baru saja mendapatkan pendanaan pre-series A mencapai USD1,675,000 atau Rp 23 miliar. Dalam pendanaannya itu, beberapa investor ikut berpartisipasi, di antaranya Wavemaker Partners, SPH Media Fund, SMDV, dan Ardent Capital. CEO sekaligus pendiri Snapcart, Reynazran Royono pun terlihat sumringah dan percaya diri manakala pihaknya mendapatkan sokongan pendanaan hingga jutaan dollar.
"Saya percaya kami bisa mendapatkan kepercayaan dari para investor karena keberhasilan awal kami dalam menggandeng dua brand FMCG besar di Indonesia, Nestle dan L’Oreal," ungkapnya dalam keterangannya, Selasa (5/1).
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana teknologi masa depan digambarkan mengubah Jakarta? Isi video tersebut seolah ingin menceritakan, bahwa teknologi masa depan akan masuk dan mengubah bentuk Jakarta bukan hanya sekedar menjadi kota metropolitan, melainkan sebagai kota yang futuristik penuh kecanggihan teknologi.
-
Apa yang terjadi pada aplikasi Sirekap KPU di dapil DKI Jakarta II? “Dalam hitungan tersebut terdapat penggelembungan jumlah perolehan suara yang bila dijumlahkan melebihi jumlah DPT DKI Jakarta II,” kata Kiki, Minggu (18/2).
-
Apa itu JKN Mobile? Salah satu inovasi penting adalah aplikasi JKN Mobile dari BPJS Kesehatan.
-
Siapa yang banyak menggunakan Android di Indonesia? Lembaga Riset Digital Marketing (Emarketer), menyebutkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia pada 2018 mencapai 100 juta orang. Sehingga Indonesia menjadi negara pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia.
-
Di mana perusakan APK terjadi? Puluhan APK milik caleg PAN yang dirusak berada di dua kecamatan yaitu, Kecamatan Kota dan Pesantren, Kota Kediri.
Dia pun memamerkan pencapaiannya Snapcart sejak masa pra rilis hingga resmi rilis yang bagi dirinya merupakan hasil yang menakjubkan, yakni dengan 12.000 pengunduhan aplikasi tanpa ada kampanye marketing apapun.
"Selain itu, dalam waktu yang relatif singkat kami juga berhasil bekerja sama dengan lebih dari 35 brand, termasuk brand dari Procter & Gamble dan Unilever. Sejak diluncurkan pada 2 September 2015, traksi Snapcart telah bertumbuh cepat hingga lebih dari 150.000 download dan lebih dari 85.000 pengguna aktif bulanan," kata Dia.
Keunggulan Snapcart tersebut, juga acungi jempol oleh Paul Santos dari Wavemaker Partners. Menurutnya, kemampuan aplikasi besutan Reynazran dengan targeted engagements, dan juga potensial big data, menjadikan Snapcart sebagai sebuah platform B2B yang unik di Asia Tenggara.
"Traksi yang didapat dari brand dan pengguna sangat menunjukkan kepada kami betapa besarnya potensi lekatnya layanan ini bagi konsumen di Indonesia dan karena itu tidak ternilai harganya bagi brand offline dan retailer yang memanfaatkan teknologi mobile," ujar Paul.
Dengan dana sebesar itu, diakui Reynazran, pihaknya akan menggunakannya untuk membangun produk-produk baru; termasuk fitur video engagements dan perangkat dashboard analitik. Fitur-fitur ini akan mengakomodasi brand dengan platform yang mereka butuhkan untuk melihat perilaku konsumen mereka secara real-time, serta membantu brand untuk memformulasikan rencana marketing mereka selanjutnya.
Sebagai tambahan, Snapcart juga berencana untuk melakukan ekspansi ke setidaknya dua pasar lain di Asia Tenggara, dimulai dengan Filipina pada awal tahun 2016. Bukan hanya itu, Mayeth Condicion, mantan direktur riset Procter & Gamble, baru saja bergabung dengan Snapcart sebagai Chief Data Officer and Co-Founder. Dengan pengalamannya yang ekstensif selama 17 tahun di bidang analitik dan wawasan konsumen di Asia, Mayeth akan memperkuat layanan untuk klien serta memimpin operasi di Filipina.
Sekadar informasi, aplikasi Snapcart ini memberikan cashback kepada para pelanggan untuk setiap foto struk yang mereka upload, dan memberikan brand sebuah platform untuk berinteraksi dengan pelanggan offline mereka.
Selain memberikan brand wawasan perilaku konsumen mereka secara real time, Snapcart juga memberikan brand kesempatan untuk berinteraksi lebih lanjut dengan pelanggan offline mereka melalui pengisian survei dan selfie review. Jumlah pertanyaan survei yang telah dijawab dalam aplikasi sudah melebihi 150.000 pertanyaan, dengan rata-rata 500 pertanyaan terjawab setiap harinya.
Baca juga:
Belanja iklan TV turun 26,7 persen pada tahun 2015
10 Perusahaan dengan produk paling rentan diretas hacker selama 2015
Butiran halus pada sabun muka ternyata berbahaya, ini alasannya!
Lima temuan penting ini ternyata dihasilkan peradaban Islam
Wakaka ramaikan aplikasi video lucu Tanah Air