Soal openBTS, Menkominfo: Yang penting percepatan akses
Menkominfo menampik sudah menganaktirikan OpenBTS terkait uji coba balon internet Google
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menegaskan jika uji coba balon internet yang dilakukan oleh tiga operator selular, Telkomsel, XL, dan Indosat, juga boleh digunakan oleh pegiat open BTS.
Persepsi menganaktirikan OpenBTS pun dirinya tampik. Bagi pria yang akrab disapa Chief RA ini, pemerataan akses adalah hal yang paling fundamental.
-
Apa yang diproyeksikan oleh Menkominfo terkait AI di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan Artificial Intelligence (AI) memiliki peran besar dalam mengubah lanskap industri telekomunikasi. Kata dia, pada 2030 mendatang, diproyeksikan kontribusi AI terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global mencapai USD 3 triliun.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Apa yang ditekankan oleh Kemkominfo tentang penggunaan internet? Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo RI), Samuel Abrijani Pangerapan berharap melalui seminar ini masyarakat lebih cerdas dalam menggunakan internet.
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
"Bagi saya, prinsipnya mau OpenBTS, mau balon Google, apa saja yang penting percepatan akses," katanya kepada wartawan tadi malam selepas acara peresmian pabrikasi Lenovo di Indonesia, Rabu (4/11), di Jakarta.
Kendati begitu, kata dia, itu juga tergantung dari para operator selularnya. Letak persoalannya adalah OpenBTS hanya menangkap menyalurkan sinyal semata, namun sinyal sesungguhnya milik operator dan tetap memakai jaringan operator.
"Karena operator telekomunikasi kan ada standar kualitasnya. Mungkin nanti solusinya OpenBTS boleh, tapi harus ada dulu yang menjamin kualitasnya. Jadi, kalau cuma tes saja sih nggak masalah. Dengan Google pun barun technical test, belum ada model bisnisnya," ujarnya.
Sebelumnya, aksi kerja sama uji coba tiga operator selular dengan menggunakan balon internet dikritisi oleh pegiat OpenBTS. Menurut Direktur ICT Watch, Donny BU, pemerintah seharusnya memperkenankan dan mendukung openBTS atas dasar 'netralitas' teknologi.
"Kami memberikan perhatian kritis atas rencana implementasi teknologi balon internet Google di Indonesia, yang nota kesepahamannya baru saja ditandatangani antara Google dengan Telkomsel, XL Axiata dan Indosat," ujarnya.
"Pemerintah haruslah melakukan upaya yang sama agar teknologi alternatif, semisal OpenBTS, diperkenankan pula menggunakan frekuensi 900 MHz untuk penelitian dan pengembangan," imbuhnya.
Kata Donny, teknologi OpenBTS ini merupakan teknologi yang telah terbukti dapat dikembangkan dari dan oleh masyarakat Indonesia untuk membantu mengatasi kesenjangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, juga dalam situasi gawat darurat bencana.
Baca juga:
APJII sesalkan balon internet Google cuma kerjasama operator selular
Balon internet Google pakai frekuensi 900 MHz milik 3 operator telko
Ericsson: Balon Google masih uji coba, Zero Site sudah terbukti
Smartfren pikir-pikir ikut proyek uji coba balon internet
Uji coba operator telko dan balon Google, dikritisi pegiat openBTS