Startup asal Indonesia, Andalin jadi juara Arena Pitch Battle Tech in Asia 2017
Tech in Asia Jakarta 2017, konferensi teknologi tahunan terbesar di Asia, resmi ditutup dengan diumumkannya Andalin (Indonesia) sebagai juara pertama Arena Pitch Battle. Konferensi teknologi ini berhasil menarik minat 5.383 pengunjung yang terdiri dari 4.320 pengunjung lokal dan 1.063 pengunjung mancanegara.
Tech in Asia Jakarta 2017, konferensi teknologi tahunan terbesar di Asia, resmi ditutup dengan diumumkannya Andalin (Indonesia) sebagai juara pertama Arena Pitch Battle, disusul oleh GYnetworks (Korea) sebagai juara kedua, dan juara ketiga ditempati oleh 3rd winner Spotdraft (India). Ketiga startup tersebut berhasil mengalahkan empat finalis yang tersisa yaitu Datum (Switzerland / Hongkong), Disitu (Indonesia), Hyku (China), dan Tune Map (Indonesia). Konferensi yang dinilai memiliki peran strategis di tengah semangat pemerintah menggalakkan penguatan ekonomi digital ini, berhasil menarik minat 5.383 pengunjung yang terdiri dari 4.320 pengunjung lokal dan 1.063 pengunjung mancanegara.
Andalin merupakan layanan yang bisa membantu para pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mengimpor dan mengekspor barang ke luar negeri dengan mudah. Melalui aplikasi ini, pengguna cukup mengirimkan segala persyaratan serta biaya yang dibutuhkan lewat platform yang mereka sediakan, dan mereka akan memastikan proses pengiriman barang lintas negara tersebut berjalan dengan baik.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
"Selain konsep yang baik, Andalin juga memiliki kelebihan dari sisi perencanaan keuntungan, validasi market dan eksekusi. Faktor-faktor inilah yang penting untuk dimiliki para startup untuk dapat terus berkembang dan menarik investor, dan Andalin memberikan contoh yang baik, ujar Putra Setia Utama, COO Tech in Asia Indonesia.
"Harapan saya startup-startup di Indonesia ke depannya dapat mengikuti jejak Andalin dan membuat strategi yang lebih matang dari perencanaan keuntungan, bisnis, hingga manajemen produk sebelum menawarkan konsep mereka," imbuhnya.
Mengulang kesuksesan tahun lalu, Tech in Asia Jakarta 2017 berhasil mendatangkan ribuan pengunjung yang tidak saja memadati 6 panggung utama yang telah disediakan, termasuk panggung baru yaitu Revenue Stage, namun juga diseluruh sudut Hall B Jakarta Convention Center. Ini menunjukkan bernilainya informasi-informasi aktual yang tersaji, serta mengindikasikan semakin meningkatnya kebutuhan pengunjung terhadap wawasan-wawasan baru dan strategis yang berguna untuk mendukung aspirasinya di dunia startup atau usaha digital.
"Tahun ini, sebanyak 308 startup hadir memadati area eksibisi Bootstrap Alley selama dua hari, sedangkan area Speed Dating berhasil mempertemukan 392 startup. Kesuksesan ajang Tech in Asia Jakarta 2017 membuktikan tumbuh suburnya ekosistem startup di Indonesia dan menegaskan komitmen Tech in Asia sebagai hub yang menghubungkan seluruh ekosistem startup di Indonesia. Tentunya, kami akan hadir lagi tahun depan dengan konten-konten terkini dan sarat informasi untuk terus mendukung partumbuhan startup lokal," tutup Putra.