Startup harus bisa jadi problem solver
Startup harus bisa jadi problem solver. Digitalisasi dan adopsi teknologi yang sedang berlangsung di Indonesia cukup mempengaruhi kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Saat ini, layanan telekomunikasi di Indonesia sudah memiliki lebih dari 326 juta pelanggan.
Digitalisasi dan adopsi teknologi yang sedang berlangsung di Indonesia cukup mempengaruhi kondisi ekonomi dan sosial masyarakat. Saat ini, layanan telekomunikasi di Indonesia sudah memiliki lebih dari 326 juta pelanggan. Akses internet di Indontesia sudah digunakan lebih dari 132 jutaan pelanggan dengan hampir 70 persen-nya diakses menggunakan perangkat mobile. Dari jumlah tersebut 5 juta di antara pelanggan internet itu sudah menikmati akses internet cepat melalui teknologi 4G.
Kondisi ini tak dipungkiri menjadi magnet bagi pelaku bisnis di bidang teknologi atau perusahaan rintisan yang biasa dikenal sebagai startup. Tren startup yang sedang tumbuh membuat tak sedikit pihak yang berbondong-bondong ikut masuk ke dalamnya. Sampai tahun 2016 disebutkan sudah ada sekitar 2.000 startup di Indonesia dengan berbagai kategori produk dan layanan.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana cara IndiBiz mendorong digitalisasi pendidikan? Indibiz, ekosistem solusi digital dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendorong digitalisasi pendidikan salah satunya melalui penyelenggaraan Indonesia Digital Learning (IDL).
-
Di mana Sule mengungkapkan keinginannya untuk fokus membangun perusahaan digital? Dalam sebuah wawancara dengan Onadio Leonardo di kanal YouTube The Leonardo's, Sule mengungkapkan keinginannya untuk membesarkan perusahaan digital miliknya.
Sayangnya, walaupun infrastruktur digitalisasi sudah dibangun, tetapi penghuni ekosistem startup digital cenderung seragam. Para pendiri maupun pendukung startup terutama di kota-kota besar seperti di Jakarta lebih memilih untuk menggarap sektor yang jelas ‘hijau’. Kesannya, mereka jadi seperti profit oriented, bukannya menjadi problem solver di tengah masyarakat dengan bermacam-macam permasalahan yang sebenarnya amat potensial jika digarap.
“Walau tumbuh di semua lini bidang, namun e-commerce dan online marketplace masih mendominasi arus bisnis di industri startup teknologi. Padahal, masih banyak kategori lain yang memerlukan sentuhan teknologi dan memberi peluang lebih besar bagi pelakunya untuk mengembangkan diri,” ujar Denny Mahardy, Founder Technologue.id.
Padahal, lanjut Denny, bila dilihat secara mendalam kondisi geografis Indonesia dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang ke Merauke, dari Miangas sampai ke Rote bisa menjadi masalah sekaligus peluang.
Hal yang sama juga dirasakan oleh akselerator asal Silicon Valley, Plug and Play. Akseslerator yang belum lama ini membuka kantor di Indonesia tersebut telah bekerja sama dengan Gan Kapital, Plug and Play hadir membawa misi untuk membangun suatu ekosistem yang dapat mendukung perkembangan startup digital di Indonesia.
Melalui program akselerasi yang diadopsi dari kantor pusat Plug and Play di Silicon Valley, Plug and Play Indonesia siap memberikan berbagai dukungan untuk startup terpilih, mulai dari finansial, bimbingan ahli dari berbagai bidang, logistik seperti ruang kerja dan bantuan hukum, dan yang tidak kalah penting yaitu hubungan ke korporasi yang diharapkan dapat bermitra dengan startup.
"Plug and Play Indonesia siap membantu startup dari berbagai bidang dengan teknologi yang mampu menjawab permasalahan di masyarakat masa kini, seperti contohnya saja kami memilih Otospektor, platform yang memudahkan masyarakat melakukan proses jual beli kendaraan bekas dengan lebih terjamin, atau seperti Karta yang menyediakan pilihan terjangkau bagi usaha kecil dan menengah yang ingin beriklan" ujar Wesley Harjono selaku Presiden Direktur Plug and Play Indonesia.
"Pada akhirnya, Plug and Play Indonesia ingin menjadi fasilitator yang melahirkan terobosan di masyarakat," tambahnya.
Baca juga:
Buku digital untuk kaum difabel
Aktor Rio Dewanto bicara soal startup barunya
Pengamat soal e-commerce Cipika: Strategi kurang tepat!
Cipika, e-commerce besutan Indosat tutup
Alibaba tunjuk Jack Huang sebagai Presiden Mobile Business Group
Gandeng REX, Tokopedia hadirkan layanan kargo
KarAds berikan hadiah dan bonus kepada mitranya