Sudahkah BlackBerry kehilangan nama besarnya?
Berbagai kesialan membuat perusahaan ini sangat sulit mengejar para pesaingnya.
Berbagai rapor merah yang diterima BlackBerry di kuartal pertama tahun ini menimbulkan sebuah pertanyaan: Masihkah mereka pantas kredibel dan pantas disejajarkan dengan produsen smartphone lainnya?
Seperti diketahui, BlackBerry baru saja mengumumkan keadaan keuangannya dalam tiga bulan terakhir. Diketahui, mereka tercatat merugi hingga Rp 833,6 miliar lebih atau hampir satu triliun rupiah.
-
Mengapa Blackberry 5810 sukses di pasaran? Menawarkan keunggulan papan ketik fisik nan kuat dan push e-mail, tak butuh waktu lama, BB merajai pasar smartphone dunia bersama Nokia.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
-
Mobil seperti apa yang dikendarai Cinta? Dalam sebuah unggahan Instagram, Cinta terlihat memukau saat mengendarai mobil atap terbuka berwarna merah, memancarkan aura berani dan kuat yang mengingatkan pada karakter Letty dari film FAST AND FURIOUS.
-
Bagaimana cara kerja ponsel lipat? Ponsel lipat bekerja dengan menggunakan teknologi layar fleksibel yang memungkinkan perangkat untuk dilipat tanpa merusak layar. Beberapa ponsel lipat memiliki dua layar terpisah yang terhubung oleh engsel, sementara yang lain memiliki layar tunggal yang dapat dilipat.
-
Apa saja jenis BBM yang diatur dalam aturan baru? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
Kondisi seperti ini sendiri sebenarnya sudah tak asing lagi bagi perusahaan asal Waterloo, Kanada tersebut. Di 2012, mereka terseok-seok untuk tetap bertahan hingga akhirnya mampu meluncurkan BlackBerry 10 yang digadang-gadang sebagai penyelamat perusahaan.
Sayangnya, meskipun memang terbukti mampu meningkatkan jumlah penjualan perangkat si berry hitam di seluruh dunia, nasib mereka tetap saja tak mampu berubah. Bak dikutuk, BlackBerry saat ini merugi hampir satu triliun rupiah.
Hal ini tentunya membuat persaingan mereka dengan perusahaan lain menjadi lebih sulit. Kini, sepertinya sudah tak ada lagi harapan untuk menyusul Apple maupun Samsung di puncak.
Di mata penggunanya sendiri, BlackBerry saat ini sudah kehilangan muka. Bisa dilihat dari bagaimana reaksi pengguna PlayBook, tablet dengan OS BlackBerry sesaat setelah tersiar kabar tak ada lagi masa depan bagi perangkat tersebut.
Para pengguna PlayBook seolah murka karena BlackBerry telah berkhianat. Di forum CrackBerry, muncul sebuah ajakan untuk melayangkan Class Action terhadap perusahaan yang dipimpin oleh Thorsten Heins tersebut.
Memang, BlackBerry sendiri tak sepenuhnya salah. Mungkin, mereka masih sial saja dan belum saatnya untuk bisa bangkit.
CEO BlackBerry sendiri dalam laporan keuangan kemarin menyatakan masih optimis dengan masa depan perusahaannya. Dikatakannya, yang dibutuhkan semua orang saat ini adalah bersabar karena BlackBerry masih memiliki potensi yang jauh lebih besar.
(mdk/nvl)