Teknologi semakin maju, orang makin malas?
Hal tersebut disebabkan karena bermunculannya perangkat yang dapat dioperasikan dengan suara saja.
Segala hal ciptaan manusia, selalu memunculkan banyak keuntungan, namun juga tidak meninggalkan sisi negatifnya. Begitu pula dengan teknologi.
Sekarang ini, zaman semakin maju pesat dan diikuti dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Apabila beberapa tahun terakhir ini, pengguna perangkat elektronik khususnya komunikasi masih harus menggunakan jari dalam mengoperasikan gadget mereka, namun kemungkinan di kemudian hari, hal tersebut akan semakin berkurang.
Hal tersebut dibuktikan dengan semakin ketatnya persaingan dalam produksi perangkat-perangkat elektronik yang dapat dipakai secara langsung atau istilah dalam bahasa Inggris adalah wearable device.
Contoh yang paling nyata adalah Samsung Smart Gear dan Google Glass. Selain berbeda konsep dengan perangkat gadget sekarang ini, kedua perangkat baru ini juga dapat dioperasikan tanpa harus menyentuhnya atau hanya perlu menggunakan suara saja, maka semuanya dapat beroperasi.
Tentunya, dari segi kemajuan teknologi, hal tersebut sangatlah menguntungkan bagi generasi sekarang dan masa depan, namun efek negatifnya adalah membuat manusia semakin malas untuk menggunakan organ tubuhnya lagi.
Bahkan, dikutip dari Daily Mail (06/09), ada kemungkinan beberapa tahun ke depan, tingkat obesitas dan orang malas semakin tinggi. Hal itu disebabkan orang semakin malas beraktivitas yang membuat penumpukan lemak berlebih di tubuhnya.
Semakin banyak lemak yang menumpuk di dalam tubuh, maka beberapa penyakit yang disebabkan kegemukan juga akan semakin populer serta menimpa banyak orang.
Baca juga:
5 Gangguan kejiwaan yang bisa ditimbulkan internet
Kenapa pengidap epilepsi tak boleh bermain video game?
Tingkat obesitas masyarakat perkotaan tinggi karena teknologi?
Penggunaan ponsel secara berlebihan sebabkan tinnitus
Jangan terlalu sering bermain PS jika tak mau begini!
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Dimana kasus obesitas meningkat drastis? "Ada peningkatan yang begitu drastis di masyarakat tentang obesitas,” kata dia, dilansir dari ANTARA
-
Siapa yang harus berhati-hati dengan risiko obesitas? Firlianita memberikan peringatan khusus kepada mereka yang sudah masuk kategori kelebihan berat badan, terutama jika terukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) antara 23-25.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami obesitas? Anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menjadi obesitas juga. Ini bukan berarti obesitas adalah takdir yang tidak dapat dihindari, tetapi genetika dapat mempengaruhi bagaimana tubuh anak menyimpan lemak dan bagaimana nafsu makan mereka diatur.
-
Apa saja masalah pencernaan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Obesitas juga dapat memicu berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah refluks asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Tekanan berlebih pada perut akibat lemak yang menumpuk dapat mendorong asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada dan tenggorokan.