Terungkap, alasan BlackBerry tak mau produksi tablet
Inilah alasan kenapa BlackBerry selalu menganggap tablet sebagai produk sampah.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, CEO BlackBerry pernah mengatakan bahwa tablet di masa mendatang akan menjadi sampah. Namun, ternyata pernyataan Heins ini sendiri tak lebih dari pernyataan rasa frustrasi.
CrackBerry (10/7) memiliki kesempatan untuk berbincang-bincang dengan orang nomor satu di Blackberry tersebut sebelum melangsungkan pertemuan dengan para investor. Dari sini, kemudian diketahui kenapa tablet tak lagi ada di BlackBerry.
-
Mengapa Blackberry 5810 sukses di pasaran? Menawarkan keunggulan papan ketik fisik nan kuat dan push e-mail, tak butuh waktu lama, BB merajai pasar smartphone dunia bersama Nokia.
-
Mengapa HP Nokia 1110 juga laris di pasaran? Nokial 1110 laris terjual sepanjang masa 248 juta unit.
-
Apa saja jenis BBM yang diatur dalam aturan baru? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Dimana pengecekan stok BBM dan elpiji dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Siapa yang paling banyak menggunakan HP Nokia 1110? HP ini lekat dengan masyarakat dunia di rentang tahun 2005 hingga 2010.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
Seperti yang dilansir oleh CrackBerry, Heins menyebutkan bahwa sebenarnya perusahaannya telah merancang sebuah tablet dengan OS terbaru BlackBerry 10. Sayangnya, dalam masa pengembangan, diketahui bahwa OS BlackBerry 10 ini ternyata tak mampu berjalan dengan lancar di perangkat ini, sehingga dengan terpaksa mereka menghentikan proyek tersebut.
Dengan begitu, secara langsung BlackBerry pun langsung mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan menghentikan produksi PlayBook, tablet khas BlackBerry. Selain itu, mereka juga tidak akan membuat perangkat tersebut di masa depan.
"Itu merupakan keputusan yang sulit. Saya bisa saja memintanya untuk terus dibuat, namun pasti akan muncul komplain," terang Heins kepada CrackBerry.
Hal ini pun sebenarnya sangat menarik mengingat beberapa saat lalu Heins mengatakan bahwa tablet bukanlah produk yang bagus. Namun, dengan pernyataan baru ini, bisa disimpulkan sebenarnya BlackBerry yang tak bisa membuat tablet bagus sehingga harus menganggapnya sebagai gadget sampah.