Tiket.com sebut bakal genjot sisi brand awareness
Tiket.com sebut bakal genjot sisi brand awareness. Chief Communication & Co-Founder tiket.com, Gaery Undarsa, mengakui brand awareness perusahaannya belum begitu melekat di benak konsumen. Terlebih bagi masyarakat yang berada di luar kota-kota besar.
Chief Communication & Co-Founder tiket.com, Gaery Undarsa, mengakui brand awareness perusahaannya belum begitu melekat di benak konsumen. Terlebih bagi masyarakat yang berada di luar kota-kota besar.
Ia pun berterus terang, bila di kota-kota selain Jakarta dan Surabaya, nama kompetitornya lebih dikenal daripada tiket.com.
“Kita pernah melakukan Focus Group Discussion (FGD) di kota-kota tier kedua, hasilnya seperti itu. Burung kecil itu yang masih diingat,” ungkapnya saat acara peluncuran logo baru tiket.com di Jakarta, Selasa (21/11).
Hal itu diakuinya karena selama ini tiket.com tak pernah melakukan branding. Yang dilakukannya hanyalah branding dengan menggunakan online marketing. Maka dari itu, semenjak tiket.com diakuisisi oleh blibli.com pada Juni lalu, pihaknya berinisiatif untuk menggeber sisi awareness. Terutama menyasar ke masyarakat yang berada di luar kota-kota besar.
“Sebenernya simple, kita gak pernah melakukan branding. Yang paling besar itu kan televise. Selama ini relative gak pernah. Kita hanya dikenal di kota-kota yang memiliki penetrasi internet tinggi, karena kita melakukannya dengan online marketing,” terangnya.
Barulah belakangan, tiket.com getol dalam urusan marketing campaign dengan menggunakan media televisi untu mendongkrak pamornya. Sebulan setelahnya, dampaknya diklaim sudah terasa. Akses tiket.com dari kota-kota tier kedua, semakin tumbuh. Sayangnya, pengakuannya itu tak disebutkan juga dengan angka pertumbuhannya.
“Secara jumlah masih terlalu early ya. Tapi mulai tumbuh di luar Jakarta dan Surabaya,” katanya.
Selain brand awareness yang dirasa cukup penting baginya, sisi user experience juga tak mau ketinggalan. Dari sisi ini, kata Gaery, beberapa fitur terbaru dirilis untuk memberikan kemudahan kepada para penggunanya. Misalnya saja seperti fitur smart refund. Fitur ini barangkali tak ubahnya dengan kompetitornya, namun diklaim masa tunggu refund tak lama.
“Jadi gak perlu lama sampai 3 bulan. Dalam waktu 14 hari setelah proses refund, duit sudah masuk ke rekening kita,” jelasnya.
Baca juga:
Telkomsel The NextDev Academy Live Streaming by KLN
Alasan Alexander Rusli berani kucurkan modal untuk startup
KASKUS jadi investor ProPS, startup teknologi periklanan
Tak lagi jabat bos Indosat, Alexander Rusli jadi angel investor
60 persen desa di Indonesia sudah tersentuh TIK
SAP sebut UKM anggap vendor teknologi punya pengaruh vital
Promo akhir tahun, Blibli sebut berhasil cetak kenaikan 5,5 kali
-
Bagaimana tiket.com mendukung pencapaian target pariwisata nasional? "Pencapaian pariwisata yang telah kami capai bersama, ditopang oleh data-data yang diberikan tiket.com, mendorong kami untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan perkembangan tren wisata yang ada," ungkapnya.
-
Kapan TIK mulai berperan penting dalam dunia bisnis? Pemanfaatan TIK terlihat dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari bisnis dan pendidikan hingga kesehatan dan pemerintahan.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Mengapa kolaborasi antara tiket.com dan Kemenparekraf RI penting? CEO tiket.com, George Hendrata, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam membaca dan memetakan tren pariwisata guna mendukung kebijakan yang lebih efektif.
-
Bagaimana Menkominfo Budi Arie Setiadi melihat peran platform digital dalam menekan sebaran konten hoaks? Namun demikian, Menteri Budi Arie mengapresiasi upaya penyelenggara platform digital yang menerapkan kebijakan komunitas untuk menekan sebaran konten hoaks, termasuk yang berkaitan dengan Pemilu 2024.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.