Twitter Diminta Blokir Akun Presiden Trump, Ada Apa?
Twitter Diminta Blokir Akun Presiden Trump, Ada Apa?
Jejaring sosial khusus mikroblog Twitter, diminta untuk memblokir akun presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hal ini buntut dari deretan kicauan Trump soal anti pemakzulan dirinya terkait skandalnya dengan Presiden Ukraina.
Hal ini dilakukan oleh salah satu Senator yang juga calon Presiden AS dari Partai Demokrat, yakni Kamala Harris. Sang senator mengirim surat ke CEO Twitter Jack Dorsey.
-
Apa yang dituduhkan Trump Media terhadap pendiri Truth Social? Gugatan tersebut menuduh Litinsky dan Moss telah gagal dalam mengelola perusahaan mereka. Mereka dituduh membuat keputusan yang ceroboh dan merugikan, terutama terkait dengan proses merger publik perusahaan.
-
Kenapa Trump Media menggugat pendiri Truth Social? Gugatan itu mengklaim bahwa para pendiri telah menyebabkan kerugian pada nilai perusahaan dengan mengganggu operasi bisnis dan proses go public. Tujuannya adalah untuk menghapus kepemilikan mereka yang saat ini bernilai sekitar USD 606 juta.
-
Siapa saja yang digugat oleh Trump Media? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Bagaimana Trump Media mengklaim pendiri Truth Social merugikan perusahaan? Gugatan tersebut menuduh Litinsky dan Moss telah gagal dalam mengelola perusahaan mereka. Mereka dituduh membuat keputusan yang ceroboh dan merugikan, terutama terkait dengan proses merger publik perusahaan.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
Melansir Business Insider, Harris mengutip deretan kebijakan Twitter soal pelecehan, ancaman, dan hasutan yang mengarah pada kekerasan, yang kesemuanya dilanggar oleh Trump dalam cuitannya.
Harris juga menyebut, Trump melakukan "ancaman terang-terangan" di dalam cuitannya.
"Kicauan Presiden dan perilakunya adalah bukti dan fakta, bahwa dia menggunakan kekuatannya untuk menjatuhkan orang," tulis Kamala Harris.
Twitter Tak Akan Memblokir Trump
Kepada Business Insider, juru bicara Twitter menyebut bahwa mereka telah menerima surat dari Harris dan berencana menanggapi Harris.
Namun jika melihat rekam jejak masa lalu, Twitter tak pernah mengambil tindakan soal politisi yang melanggar kebijakan Twitter.
Di kasus cuitan Trump sebelumnya, Twitter menyatakan bahwa mereka memperbolehkan politisi dengan pengikut banyak untuk tetap di Twitter "demi kepentingan publik." Bahkan cuitan bernada rasis yang pernah dicuitkan Trump disebut tidak melanggar kebijakannya.
Kicauan Trump
Semua permintaan untuk Twitter menutup akun Trump, dikarenakan sebuah cuitan Trump yang seakan menarget whistleblower (pengungkap) dan pemberi informasi kasus dirinya dengan presiden Ukraina.
Selain itu, Trump juga menyebut Ketua House Intelligence Committee Adam Schiff harus ditangkap karena berkhianat pada negara.
Terlebih lagi, Trump juga menyebut bahwa pemakzulan (pencopotan) dirinya dari posisi presiden akan memicu perang sipil dan kekerasan.
(mdk/idc)