Twitter juga bikin pertikaian dan perceraian seperti Facebook
Disarankan untuk membatasi dan mengurangi jumlah aktivitas di jejaring sosial khususnya Twitter dan Facebook.
Apabila selama ini Facebook dituduh sebagai salah satu faktor utama terjadinya pertikaian juga perceraian, ternyata menurut penelitian terbaru, Twitter juga termasuk salah satunya.
Sebuah penelitian yang coba menghubungkan antara penggunaan Twitter dan jumlah hubungan yang terganggu, pertikaian sampai dengan perceraian akibat jejaring sosial.
Clayton, seseorang dari University of Missouri School of Journalism, sebelumnya telah mempelajari efek dari Facebook terhadap suatu hubungan. Dan kini, dia melakukan penelitian serupa dengan mengambil scope limitation-nya pada Twitter.
Seperti dikutip dari Twitter (07/04), ternyata efek yang disebabkan oleh Twitter kurang lebih sama seperti yang dimiliki oleh Facebook.
"Facebook mengakibatkan kecemburuan, ketidakpercayaan, ambiguitas sampai dengan rusaknya suatu hubungan. Dan sekarang ini, Twitter juga mempersilakan penggunanya untuk beraktivitas dan berinteraksi dengan sesama seperti di Facebook. Dikarenakan hal itulah, maka efek negatif dari Twitter, kurang lebih sama dengan apa yang dilahirkan oleh Facebook," jelasnya.
Untuk menghindari sisi negatif tersebut, Clayton menyarankan untuk membatasi dan mengurangi jumlah aktivitas di jejaring sosial khususnya Twitter dan Facebook agar hubungan dengan yang terkasih tetap dapat terjalin dengan baik.
Selain itu, dengan membatasi aktivitas di jejaring sosial itu, maka perselisihan yang mencuat di dunia maya, khususnya Twitter dan Facebook tidak akan terekspos ke mana-mana.