[Video] Gawat! Hacker bisa retas Facebook Messenger
Hacker diklaim bisa mengkriminalisasi seseorang yang akun Facebook Messengernya teretas
Berdasarkan data yang dirilis Facebook, per April 2016 Messenger sudah digunakan oleh 900 juta pengguna aktif bulanan. Tentu adalah kabar buruk bila aplikasi chat sejuta umat ini bisa diretas.
Namun hal tersebut benar-benar terjadi dan baru-baru ini diungkap oleh hacker sekaligus pakar keamanan dari Check Point. Hacker bernama Roman Zaikan itu berhasil menemukan kerentanan atau bug yang memungkinkannya melancarkan serangan jenis man-in-the-middle (MiTM).
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Apa saja layanan hacking yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa saja yang menawarkan jasa hacking? Pekerja keamanan siber yang tidak puas dengan kondisi kerja dan gaji yang kurang memadai mulai menawarkan layanan mereka di web gelap, termasuk pengembang kode dan ahli kecerdasan buatan (AI).
MiTM pada Facebook Messenger membuat Roman dapat memata-matai chat tanpa sepengetahuan si pemilik akun. Bahkan Roman dapat mengubah isi chat yang di akun yang dia serang.
Roman mewanti-wanti Facebook untuk segera menangani bug tersebut. Bila tidak segera, maka hacker lain dapat memanfaatkannya untuk menyembunyikan bukti tindak kejahatan yang dilakukan via Facebook Messenger. Parahnya, hacker juga bisa mengkriminalisasi orang yang tidak bersalah dengan mengubah chat Messenger-nya.
Potensi bahaya lain yang bisa terjadi adalah penyebaran virus atau malware. Si hacker bisa saja berpura-pura sebagai teman si pemilik akun dan menyuruhnya untuk mengklik sebuah tautan yang berisi 'ransomware'.
Virus ini bila sudah menginfeksi bisa memblokir seluruh akses ke PC atau smartphone. Satu-satunya cara untuk bisa mendapatkan kembali akses adalah dengan membayar uang tebusan ke hacker.
Untuk lebih jelasnya, simak demonstrasi peretasan Facebook Messenger oleh Roman Zaikan berikut ini.
Baca juga:
Hacker Arab Saudi sukses bajak akun Twitter Mark Zuckerberg
50 Hacker pencuri uang Rp 600 miliar berhasil ditangkap
[Video] Ini bukti WhatsApp bisa disadap meski sudah pakai enkripsi!
Kisah hacker Aljazair rampok USD 100 juta demi membantu Palestina
[Video] Geger Hacker dunia tebar pesan suka tahu bulat!
Orang Indonesia jadi korban penipuan online terbesar di dunia