Video Goyang Oplosan terbaru mulai dicari-cari di YouTube
Video ini mulai jadi tren di YouTube nasional.
Setelah dikritisi banyak pihak, acara YKS akhirnya mengganti salah satu gerakan dalam Goyang Oplosannya. Kini, goyangan terbaru itupun mulai banyak dicari di internet.
Seperti pantauan merdeka.com (3/1), video goyangan dari acara sebuah stasiun televisi swasta ini jadi tren tersendiri di YouTube. Salah satunya yang diunggah oleh akun Berita Unik bahkan mencatat jumlah pemirsa hingga 80 ribuan.
-
Apa itu kembang goyang? Menurut situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kue kembang goyang merupakan kudapan ringan yang terbuat dari campuran bahan tepung beras, air, santan, telur dan garam.
-
Kapan kembang goyang mulai populer? Ya, kembang goyang memang sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun silam dan menjadi kue rumahan buatan ibu-ibu Betawi asli.
-
Apa yang sebenarnya ditunjukkan oleh ekor anjing yang bergoyang-goyang? Meskipun banyak orang percaya bahwa anjing dengan gerakan ekor yang aktif adalah tanda dari kebaikan dan keterbukaan, namun faktanya tidak semudah itu. Faktanya, gerakan ekor anjing bisa menunjukkan berbagai macam emosi dan tidak selalu berkaitan dengan sifat ramah.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Kenapa Gejog Lesung berkembang di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah? Selain di Yogyakarta, kesenian ini juga berkembang pesat di wilayah Jawa Tengah, khususnya di daerah yang mayoritas warganya adalah petani. Dikutip dari Jogjaprov.go.id, seni musik gejok lesung mengekspresikan kegembiraan kaum petani perdesaan setelah melaksanakan masa panen.
-
Apa yang tertulis di sisir gading tertua? Pada sisir itu tertulis kalimat “semoga gading ini membasmi kutu dari rambut dan janggut”.
Dalam goyangan terbaru ini, beberapa gerakan yang sebelumnya dianggap erotis dihilangkan. Sebagai gantinya, beberapa gerakan yang terlihat seperti mencangkul pun diperagakan.
Sebelum bergoyang oplosan versi baru ini, Soimah mengimbau agar semua pihak yang menonton goyang oplosan berpikiran positif. "Pokoknya kalau kita mau joget, pikiran kita harus bersih, otak kita harus bersih. Ketika otak kita kotor, jogetan kita jadi kotor," ujar Soimah.
Sebelumnya, berbagai pihak dari KPI, pemerhati anak Kak Seto dan kalangan anggota DPR mengkritik goyang oplosan. Bahkan di situs change.org, sampai muncul petisi hentikan "Program Yuk Keep Smile".