Viral Video Hacker Akses HP Dicas di Charging Station Bandara, Ini Penjelasan Ahli
Viral video anggota komisi XI DPR RI, Putri Komarudin menghimbau agar masyarakat berhati-hati ketika ingin mengecas HP di charging station atau tempat charger yang berada di Bandara Udara atau Pelabuhan. Benarkah begitu?
Viral video anggota komisi XI DPR RI, Putri Komarudin menghimbau agar masyarakat berhati-hati ketika ingin mengecas HP di charging station atau tempat charger yang berada di Bandara Udara atau Pelabuhan.
"Di bandara, di pelabuhan, suka ada charging station tempat charger, ketika kita colokin nanti mereka dapat akses ke data pribadi ke HP kita. Jadi di tempat piknik bapak ibu suka lihat ada tempat charging yang udah ada kabelnya," ungkap dia dalam akun Instagramnya yang dikutip, Minggu (14/5).
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
Menurutnya di Amerika Serikat, hacker sudah bisa memasukan virus ke dalam kabel itu. Sehingga nanti hacker dapat akses ke semua data pribadi yang ada di HP tersebut. Termasuk mobile banking.
"Jadi kalau mereka dapat akses, mereka bisa menguras isi rekening kita. Saya berpesan bapak ibu hati-hati jangan sampai menyesal, Bawa chargeran sendiri. Apapun yang disediakan di situ kita harus hati-hati sebelum kita menyesal," jelas dia.
Benarkah demikian?
Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber Vaksincom membenarkan hal itu. Kata dia, bukan kabel yang berbahaya, tetapi colokan USB yang disediakan di tempat-tempat charger.
"Colokan USB-nya yang berbahaya," ujar dia.
Menurutnya, kalau mau aman masyarakat dihimbau membawa powerbank atau adaptor sendiri. Dengan cara begitu, potensi disusupi hacker hampir tidak ada celah.
"Sama seperti kita colokkan HP ke komputer kita, kan ditanya apakah mau transfer data atau tidak. Kalau itu komputer kita ya kita tentu aman. Tapi kalau komputer orang lain kan bahaya. Nah, disini komputernya disembunyikan tidak dikasih lihat," jelasnya.
(mdk/faz)