Menyusuri Pokekea di Lore Lindu, Situs Megalitikum Tertua di Indonesia
Situs Pokekea Lore Lindu menjadi perhatian dunia berkat keunikannya. Arca batu berusia tua memiliki rupa yang khas. Berbagai peninggalan megalitik Lore Lindu menunjukkan situs ini menjadi situs megalitik tertua di Indonesia yang menuju Warisan Dunia.
Pulau Sulawesi punya banyak objek sejarah yang penuh misteri. Pulau Celebes ini kental akan budaya megalitik. Manusia zaman megalitikum menggunakan batu-batu besar untuk menunjang kebutuhan hidup mereka. Salah satu di antaranya ialah Situs Pokekea yang menjadi kesatuan situs megalitik di Lembah Lore Lindu Sulawesi Tengah. Berdasarkan penelitian, kawasan Lore Lindu menjadi tempat situs megalitikum tertua di Indonesia.
Dari hasil penanggalan karbon, ada dua periode tradisi megalitik di Lore Lindu, yakni tahun 2.500 hingga 1.500 Sebelum Masehi dan 1.500 hingga abad 1 Masehi. Namun kelangsungan hidup tradisi tersebut terjadi bersama sama. Setidaknya kawasan Lore Lindu terdapat 4 lokasi situs megalitikum. Ada Lembah Napu, Lembah Palu, Danau Lindu, dan Lembah Behoa dengan Situs Pokekeanya.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
-
Mengapa foto Bumi pertama dari luar angkasa dianggap penting? Foto hitam-putih yang buram merupakan tonggak penting di zaman ketika teknologi belum maju.
-
Di mana lukisan tangan dan gambar binatang tertua di Indonesia ditemukan? Lukisan yang diperkirakan berusia antara 35.000 hingga 40.000 tahun di Gua Leang Pettakere di Maros Sulawesi Selatan berupa lukisan tangan dan gambar- binatang, termasuk babirusa dan ular.
-
Bagaimana Prilly terlihat mempesona dalam foto-fotonya di Bali? Tanpa sentuhan makeup, kecantikan asli Prilly bersinar dengan mempesona, memperlihatkan pesona bare face yang menakjubkan.
Hingga saat ini, peninggalan megalitik Lore Lindu terdapat 83 objek benda yang telah teridentifikasi. Sedangkan di Pokekea Lembah Behoa sendiri ada tugu (menhir), bejana batu (kalamba), meja batu (dolmen), tempat jenazah (sarkofagus) hingga batu arca.
©2021 Merdeka.com/Harvey Panjaitan
Pesona alam Lembah Behoa memang tidak mengecewakan. Topografinya berisi padang rumput yang luas. Jauh mata memandang dibatasi dengan perbukitan yang mengelilingi seluruh lembah. Lokasi Lembah Behoa di Lore Lindu sangat strategis. Berada di Sulawesi Tengah yang merupakan Jantung Pulau Sulawesi.
Lembah Behoa sendiri ditemukan puluhan benda megalitik. Ada empat arca batu yang memiliki ketinggian beragam. Posisi ketiga arca berdiri tegak, sedangkan satu arca dalam posisi terbaring. Keseluruhan arca di Pokekea digambarkan bentuknya seperti manusia. Namun hanya setengah badan tanpa kaki. Arca batu ini menjadi perhatian dunia dengan bentuk dan maknanya yang misterius.
©2021 Merdeka.com/Harvey Panjaitan
Ukiran raut wajah arca batu di Situs Pokekea memang khas dan sama dengan situs lain di Lore Lindu. Arca batu pertama memiliki ketinggian 140 centimeter dengan lebar badan 74 centimeter dalam keadaan terbaring. Raut wajahnya berbentuk bulat, mata melotot, alis dan hidung yang menyatu dan kedua tangan yang dilipat ke perut. Arca pertama ini punya kedua telinga berbentuk bulat.
Arca kedua ini sama dengan arca pertama bedanya mempunyai ketinggian 170 centimeter dan lebar 70 centimeter. Selain itu arca kedua ini tidak memiliki telinga dan tangan. Sedangkan arca ketiga memiliki tinggi 146 centimeter dan lebar 80 centimeter. Diperkirakan arca wanita dengan dada yang menonjol dan pahatan bulat pada perut. Arca keempat setinggi 140 centimeter dengan lebar 60 centimeter. Terdapat pahatan di bagian dada dengan raut hidung dan alis menyatu.
©2021 Merdeka.com/Harvey Panjaitan
Selain arca batu, ada 8 buah kalamba atau bejana batu. Bentuknya bulat silinder pada tengah terdapat lubang. Yang unik ialah ukiran badannya memiliki garis geometris dan relief berupa wajah manusia. Ukurannya bervariasi dengan tinggi 1.5 hingga 2.7 meter dan diameter 1 hingga 1.8 meter. Keseluruhan kalamba menyerupai bentuk tong dengan dugaan fungsi yang masih mengandung misteri.
Dugaannya sebagai penampungan air atau bejana. Selain itu sebagian peneliti berpendapat Kalamba merupakan kuburan. Terlepas itu, masih ada 18 buah batu kerakel, 14 buah batu dakon, 5 buah dolmen, 5 buah altar batu, 2 buah batu tetralit, 1 buah batu bergores, dan 2 buah palung batu. Semuanya menyimpan misteri purbakala yang belum terpecahkan.
Dari hasil penelitian, peninggalan situs Lore Lindu menunjukkkan suatu pemukiman. Kehidupan masyarakat megalitik Lore Lindu diperkirakan menetap dalam kelompok. Stratifikasi sosialnya meyerupai kehidupan perkampungan di masa sekarang.
©2021 Merdeka.com/Harvey Panjaitan
Pahatan batu besar di Situs Pokekea menyimpan beragam misteri yang belum terpecahkan. Keberadaanya menjadi teka-teki yang menggambarkan kehidupan nenek moyang orang Sulawesi. Pokekea dan situs di Lembah Lore Lindu merupakan bukti manusia pra sejarah Sulawesi telah memanfaatkan teknologi. Saat ini Lore Lindu dalam tahap pengajuan untuk menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO.
Situs Pokekea Lore Lindu berjarak 4 jam perjalanan dari Kota Palu. Nilai sejarahnya yang tinggi menuntut Situs Pokekea agar lebih diperhatikan. Keberadaanya menjadi aset untuk menguak peradaban masa lampau masyarakat Sulawesi.
(mdk/Ibr)