Orangutan, Sang 'Manusia Hutan' Endemik Indonesia
Sebuah penelitian dari Washington University School of Medicine membuktikan Orangutan memiliki DNA yang mirip dengan manusia. Bahkan tingkat kemiripannya mencapai 97 persen. Enggak heran, kalau satwa endemik Indonesia, Kalimantan dan Sumatera ini mendapat julukan manusia hutan.
Tubuh gemuk diselimuti rambut merah kecokelatan. Lehernya besar dan terdapat kantung tenggorokan yang besar. Lengannya kuat dan panjang membuat Orangutan bisa bergerak cepat dari pohon ke pohon. Menggelantung, berayun pada cabang-cabang pohon.
Saat ini orangutan hanya dapat ditemui di Indonesia, yakni di dua wilayah yaitu Pulau Sumatra dan Kalimantan. Di Indonesia, kera besar ini memiliki tiga spesies. Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orang utan Tapanuli ( ) yang baru ditemukan pada November 2017 lalu.
-
Kenapa orangutan induk itu diduga sakit? "Jadi, induk Orangutan yang kita amankan dan selamatkan ini, kecurigaannya punya penyakit," Ari menambahkan.
-
Bagaimana orangutan menunjukkan kecerdasannya? Para peneliti mengamati bagaimana orangutan dengan cekatan menggunakan alat improvisasi dari lingkungan sekitarnya dan membangun struktur serupa untuk mendapatkan perlindungan dari hujan. Tingkat adaptasi dan pemahaman 'mengapa' ini menjadi sorotan unik dari kecerdasan orangutan.
-
Bagaimana cara tim di lapangan mengevakuasi induk Orangutan? "Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Di mana lukisan tangan dan gambar binatang tertua di Indonesia ditemukan? Lukisan yang diperkirakan berusia antara 35.000 hingga 40.000 tahun di Gua Leang Pettakere di Maros Sulawesi Selatan berupa lukisan tangan dan gambar- binatang, termasuk babirusa dan ular.
-
Kapan garis keturunan Gigantopithecus terpisah dari orangutan? Garis keturunan kera besar diketahui berpisah dari sepupunya itu sekitar 12 juta-10 juta tahun lalu, kata peneliti.
-
Bagaimana orang utan itu terlihat raksasa dalam video? Dalam beberapa sumber, video orang utan raksasa tersebut terkesan dibuat-buat dan efek dari sudut pengambilan gambar sehingga tampak raksasa.
Sepintas ketiga spesies Orangutan terlihat sama, namun jika diamati lebih dalam mereka punya perbedaan. Dari warna bulu, bulu Orang utan Kalimantan berwarna cokelat gelap, bulu Orangutan Tapanuli berwarna kayu manis. Sedangkan bulu Orangutan Sumatera berwarna coklat kemerahan.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Dari segi fisik, seperti tangan kaki, tubuh sampai ke gigi orang utan memang terlihat mirip dengan manusia. Satwa ini menjadi hewan yang paling dekat kekerabatannya dengan manusia. Bahkan lebih dekat kekerabatannya dengan manusia daripada simpanse.
Sebuah penelitian dari Washington University School of Medicine membuktikan Orangutan memiliki DNA yang mirip dengan manusia. Bahkan tingkat kemiripannya mencapai 97 persen.
Enggak heran, kalau orang utan mendapat julukan manusia hutan karena tubuhnya yang mirip dengan manusia. Kecerdasan yang dimiliki satwa unik ini juga bisa dibilang mirip dengan manusia.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Kera besar ini menghabiskan waktunya lebih banyak di pohon. Ya, Orangutan adalah hewan arboreal. Artinya ia hidup atau beraktivitas di atas pohon. Dari bermain, makan, tidur di pohon. Satwa ini sampai membuat sarang di atas pohon, sebagai tempat berlindung dan untuk tidur.
Hal ini berbeda dengan kera besar lainnya, seperti gorila dan simpanse yang lebih banyak menghabiskan waktunya di tanah. Orangutan termasuk hewan omnivora, namun sebagian besar dari mereka hanya memakan tumbuhan. Bahkan 60% makanan mereka adalah jenis buah-buahan. Setidaknya ada 300 jenis buah yang mereka konsumsi.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Untuk ukurannya, Orangutan jantan lebih besar dari pada Orangutan betina. Tingginya 1,67 meter dan beratnya 68 kg. Sedangkan betina memiliki tinggi kurang dari 1,2 meter dan berat 36,3 kg. Hal ini karena Orangutan jantan juga memiliki flap pipi besar yang disebut flensa, dan kantong tenggorokan besar. Namun, flap pipi jantan ini lah yang menarik Orangutan betina.
Kantung tenggorokan besar Orangutan membuat satwa ini bisa membuat panggilan jarak jauh. Suaranya pun bahkan dapat didengar dalam 1 km. Lolongan Orangutan jantan ini digunakan untuk mengawasi kekuasaan wilayahnya.
Selain itu, berguna untuk memanggil sang betani agar tak diganggu oleh Orangutan jantan lainnya. Manis banget ya! Berkat suara lolongannya, Orangutan dikenal sebagai salah satu hewan yang paling berisik.
©2021 Merdeka.com/Pranata
Keberadaan orangutan terancam punah. Diperkirakan populasi Orangutan Borneo sekitar 50 ribu ekor, Orangutan Sumatera14 ribu ekor. Sedangkan Orangutan Tapanuli kurang dari 800 ekor saja.
Maraknya perdagangan ilegal dan penebangan hutan secara liar membuat populasi Orang utan semakin sedikit. Alhasil, setiap tanggal 19 Agustus selalu diperingati sebagai hari orangutan internasional. Perayaan itu dihelat untuk melestarikan spesies primata ini.
(mdk/Tys)