Macam Pupuk Organik dan Kimia, Kenali Kegunaannya
Macam pupuk bisa dibedakan jenisnya menjadi dua, yakni organik dan kimia.
Macam pupuk bisa dibedakan jenisnya menjadi dua, yakni organik dan kimia. Pupuk adalah media yang ditambahkan untuk tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara sehingga tanaman mampu berproduksi lebih baik.
Penggunaan pupuk pada tanaman juga difungsikan untuk mempercepat pertumbuhan serta menjaganya dari serangan hama. Beberapa petani, juga menggunakan pupuk untuk menghasilkan buah atau hasil panen dengan kualitas yang lebih baik.
-
Apa yang diminta Mentan untuk dibenahi terkait subsidi pupuk? Mentan meminta akses petani terhadap pupuk untuk semakin dipermudah. "Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Bagaimana penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan? Kemudian, penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan berdasarkan data e-RDKK dengan batas alokasi per kecamatan yang ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota.
-
Kenapa Kementan menambah subsidi pupuk? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar 14 triliun.
-
Siapa yang bercerita tentang isu pupuk subsidi kepada Ganjar Pranowo? "Di sini ada isu pupuk subsidi yang mengendalikan Pak Ganjar," ujar salah seorang petani.
-
Bagaimana cara petani di Desa Sukomakmur memperoleh pupuk? Lihun mengeluhkan pembelian pupuk yang harus menggunakan kartu tani. Kalau tidak menggunakan kartu itu, petani harus membeli pupuk eceran yang harganya sangat mahal.
-
Kenapa alokasi pupuk bersubsidi diusulkan untuk ditingkatkan? "Karena itu kita usulkan alokasi pupuk bersubsidi ditingkatkan dari 4,73 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Kita berupaya terus untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi, sesuai dengan arahan Presiden dan saat ini telah disetujui oleh DPR untuk mengembalikan alokasi pupuk subsidi menjadi 9,55 juta ton," jelas Mentan Amran, Kamis (2/5/2024).
Berikut macam pupuk yang dibedakan menjadi jenis kimia dan organik, dilansir dari laman belajartani:
Pupuk Kimia
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
1. Urea
Pupuk urea yang memiliki rumus kimia CO(NH2)2 ini terbuat dari campuran gas amoniak (NH3) dan gas asam arang. Urea menjadi salah satu jenis pupuk kimia yang paling banyak digunakan oleh para petani. Hal ini dikarenakan pupuk ini sangat bermanfaat untuk lahan pertanian maupun budidaya.
Dalam 100kg pupuk urea, biasanya mengandung sekitar 46kg nitrogen. Kandungan nitrogen yang tinggi mampu mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini dikarenakan nitrogen akan membantu memudahkan proses fotosintesis karena membantu tanaman menghasilkan banyak klorofil.
Pupuk urea sendiri berbentuk seperti kristal dengan warna beragam antara putih dan merah muda untuk jenis pupuk yang bersubsidi. Pupuk jenis ini bersifat higroskopis, sehingga mudah larut dan mudah diserap tanaman. Reaksinya sedikit asam, juga mudah terbakar oleh sinar matahari.
2. ZA (Zwavelzure Amonium)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Pupuk jenis ini memiliki rumus kimia (NH4)2SO4 yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur. Pupuk ZA biasanya digunakan oleh petani sebagai pupuk dasar pada tanaman karena memiliki reaksi kerja yang sedikit agak lambat.
Pupuk ini dimanfaatkan untuk menambah unsur hara pada tanaman. Hasilnya, pupuk ini mampu meperbaiki kualitas tanaman serta menambah nilai gizi pada hasil panen. ZA juga bisa membantu tanaman agar terhindar dari hama.
Pupuk ZA bersifat higroskopis atau mudah menyerap uap air. Reaksinya yang asam membuat pupuk jenis ini kurang cocok diberikan pada tanah muda karena rata-rata tanah muda masih asam.
3. SP-36 (super phosphate)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Pupuk jenis ini dibuat dengan percampuran asam sulfat (belerang) dengan fosfat alam. Jenis pupuk ini bisa digunakan di berbagai macam tanaman seperti tanaman perkebunan, dan holtikultura. Pupuk SP-36 memiliki peran utama sebagai penambah unsur hara phosphor pada tanaman.
Pupuk ini banyak digunakan oleh petani karena bisa membantu tanaman menghasilkan buah yang lebih banyak. Selain itu, SP36 juga bisa membantu memperbaiki kualitas biji, merangsang pembelahan tanaman, mempercepat pemasakan buah, menguatkan batang tanaman, dan memperbesar jaringan sel.
Pupuk SP36 mengandung sekitar 36% Fosfor dalam bentuk P205 (fosfat). Jadi, setiap 100kg pupuk SP36 mengandung 36kg Fosfor. Karena tidak bersifat higroskopis, pupuk ini bisa disimpan dalam kelembapan udara tinggi. Pupuk ini juga memiliki reaksi yang cukup lambat, sehingga cocok digunakan sebagai pupuk dasar pada tanaman.
4. NPK Phonska (Nitrogen Phospate Kalium)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Pupuk NPK memiliki unsur kandungan zat hara yang paling banyak dan sangat dibutuhkan tanaman yaitu nitrogen, fosfat, kalium, magnesium, dan kalsium. Hal inilah yang membuat pupuk NPK digunakan sebagai penyeimbang unsur hara makro dan mikro pada tanah.
Manfaat utama pupuk NPK adalah pada pertumbuhan akar tanaman agar lebih kuat, banyak, panjang sehingga mudah menyerap zat hara di tanah. Pupuk NPK juga bisa digunakan untuk mencegah tanaman supaya tidak kerdil.
Memiliki reksi kimia yang netral, membuat pupuk ini bisa diaplikasikan di berbagai jenis tanah. Pupuk jenis ini juga bisa digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
5. KCI (Kalium Klorida)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Pupuk jenis ini dibuat dari ekstraksi mineral kalim dan mengandung sekitar 60% kalium dalam bentuk K2O. KCL memiliki bentuk bubuk atau serbuk berwarna merah.
Jenis pupuk ini mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap oleh tanaman. Unsur klorida yang terkandung bersifat toksik (racun) bagi tanaman tertentu seperti wortel dan kentang sehingga tidak cocok digunakan pada tanaman ini.
Reaksinya netral sampai masam. Dan cocok digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.
6. ZK (Zwavelzure Kali)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Pupuk jenis ini memiliki rumus kimia K2SO4, yang dibuat dari kandungan asam belerang dan kalium sehingga disebut pupuk sulfat. Pupuk jenis ini berbentuk butiran kecil atau serbuk yang berwarna putih.
Untuk tanaman seperti wortel dan kentang yang sensitif terhadap unsur klorida, gunakan jenis pupuk ini.
7. Dolomite (Kapur Karbonat)
Sumber: belajartani.com ©2020 Merdeka.com
Dolomite atau yang biasa disebut dengan kapur pertanian ini memiliki manfaat sebagai penyedia unsur hara makro sekunder Ca dan Mg. Reaksi kimianya basa (alkali) sehingga bisa menaikkan pH tanah.
Pupuk ini berbentuk butiran halus berwarna putih keabu-abuan atau putih kebiruan. Semakin halus butirannya, maka semakin baik kualitasnya.
Pupuk Organik
©Liputan6.com
Berbeda dengan pupuk kimia, pupuk organik terbuat dari bahan alami sisa makhluk hidup seperti sisa tanaman, kotoran hewan, kotoran manusia, dan pelapukan kayu. Karena terbuat dari bahan alami, pupuk organik bisa meningkatkan kadar kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga bisa meningkatkan produktivitas lahan pertaniannya.
Bisa dibilang jika pupuk organik berfungsi memudahkan proses pengolahan lahan yang dipakai untuk pertanian. Adapun jenis pupuk organik, diantaranya:
1. Pupuk Kandang
Sumber pupuk ini berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Jenis pupuk ini efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan karena mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium, serta unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga.
2. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah jenis pupuk organik yang berbahan dasar dari tanaman atau tumbuhan hijau. Biasanya pupuk jenis ini dibuat dari tanaman hasil sisa panen. Pupuk jenis ini efektiv membantu meningkatkan kualitas tanah.
3. Pupuk Kompos
Pupuk kompos terbentuk dari sisa bahan organik yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik secara alami dengan cara dekomposisi atau fermentasi.
4. Pupuk Hayati
Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis adalah pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup.
5. Humus
Humus merupakan pupuk yang dihasilkan dari proses dekomposisi atau pelapukan dari daun-daunan dan ranting tanaman yang membusuk.
6. Pupuk Serasah
Pupuk jenis ini terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai dan berubah warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput.