3 Cara Melatih Konsentrasi & Fokus Anak Berdasarkan Usia, Begini Tips Meningkatkannya
Berikut cara melatih konsentrasi dan fokus anak beserta tips meningkatkannya.
Berikut cara melatih konsentrasi dan fokus anak beserta tips meningkatkannya.
3 Cara Melatih Konsentrasi & Fokus Anak Berdasarkan Usia, Begini Tips Meningkatkannya
Terkadang orang tua menemukan sebuah kondisi di mana anak susah untuk konsentrasi dan fokus.
Apalagi jika mereka dihadapan dengan berbagai macam permainan, hiburan maupun buku. Biasanya anak menjadi sulit konsentrasi dan fokus sering kali karena rasa ingin tahunya yang masih sangat tinggi.
Mereka ingin mencari tahu semua yang dilihatnya dalam satu waktu. Sehingga tak jarang membuat anak menjadi sulit konsentrasi dan fokus pada satu objek.
Sayangnya, kondisi tersebut sering kali membuat para orang tua beranggapan bahwa anak menjadi tidak mau belajar dan malas. Padahal, sebenarnya konsentrasi bukan tentang kemauan.
-
Bagaimana cara membuat anak fokus dalam belajar? Menciptakan lingkungan belajar yang ideal, menjadwalkan jam belajar dengan teratur, memberikan istirahat yang tepat, membantu mereka tetap tertarik, membatasi akses ke teknologi, melatih keterampilan pemecahan masalah, memberikan pujian dan dukungan, dan melatih teknik relaksasi merupakan cara belajar anak agar fokus yang perlu Anda ketahui.
-
Apa saja tips parenting yang bisa diterapkan orang tua untuk membesarkan anak laki-laki yang baik? Anak laki-laki bisa dibesarkan dengan baik tanpa terjebak toxic masculinity. Begini tips parenting yang bisa diterapkan orangtua.
-
Bagaimana cara agar anak tetap fokus belajar online? Sehingga, mata anak tidak terlalu terpapar layar. "Kalau belajar online itu kan ada yang lewat video, kemudian mengerjakan soal, itu kan mata gak melihat layar. Jadi itu gak papa. Tetapi kalau kemudian eksposure terhadap layar itu berlebihan perlu dipikirkan,"
-
Gimana cara mendongeng yang baik untuk anak? Seiring dengan pertumbuhan anak, orangtua dapat terus mendongeng dan mengadaptasikan cerita sesuai dengan tingkat perkembangan dan minat anak.
-
Bagaimana cara melatih anak laki-laki agar lebih percaya diri? Membantu anak laki-laki dalam mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah akan membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi sulit.
-
Apa saja yang dapat dilakukan untuk membantu anak agar fokus belajar? Merdeka.com merangkum strategi efektif yang dapat diterapkan untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan fokus yang kuat.
Menurut Dr. Laurie Mcnelles, ahli perkembangan anak dan remaja di York University mengatakan bahwa konsentrasi bergantung pada beberapa faktor. Mulai dari faktor usia, lingkungan dan ekspektasi.
Oleh karena itu, orang tua penting untuk mengetahui tahapan perkembangan konsentrasi anak. Tahapan perkembangan ini juga nantinya ada kaitannya dengan bagaimana cara melatih konsentrasi dan fokus anak.
Lantas bagaimana cara melatih konsentrasi dan fokus anak berdasarkan usia beserta tips meningkatkannya?
Melansir dari halodoc, Jumat (25/8), simak ulasan informasinya berikut ini.
Usia 1-2 Tahun
Pada usia ini, anak sudah bisa mengingat suatu benda seperti boneka kesayangannya dan orang-orang yang ditemuinya setiap hari.
Akan tetapi, kemampuan konsentrasinya masih terbatas di mana hanya berkisar sekitar 1-3 menit dan bergantung pada daya tarik hal tersebut.
Biasanya hal ini disebabkan oleh fungsi indera hingga otak yang masih dalam masa perkembangan. Pada usia ini pula, anak memiliki keingintahuan yang besar. Sehingga, mereka cenderung banyak bereksplorasi, bergerak dan mencoba berbagai hal yang membuatnya sulit konsentrasi dan fokus pada satu hal dalam jangka waktu lama.
Melansir dari CHOC Children, cara melatih konsentrasi dan fokus anak melalui permainan yaitu:
a. Puzzle dengan kepingan yang jumlahnya sedikit
b. Memasukkan benda berbentuk angka dan huruf ke wadah yang memiliki lubang sesuai dengan bentuknya
c.Menyusun balok-balok berukuran besar
Usia 2-3 Tahun
Pada usia ini, kemampuan konsentrasi dan menghapal si kecil mulai meningkat.
Anak sudah bisa menyanyikan penggalan lirik lagu yang sering kali didengarnya.
Selain itu, anak juga sudah bisa konsentrasi selama sekitar 3-5 menit.
Akan tetapi, mereka juga mudah beralih dari aktivitas yang sedang dilakukannya kepada hal yang lebih menarik.
Cara melatih konsentrasi dan fokus anak di usia 2-3 tahun adalah sebagai berikut:
a. Latih anak untuk menyelesaikan aktivitasnya, seperti dorong mereka agar bisa menyusun puzzle hingga selesai. Selain itu, saat Ibu membacakan sebuah buku, minta mereka untuk tetap mendengarkan hingga Ibu selesai membaca buku tersebut.
b. Sering-seringlah komunikasi berdua dengan anak dan minta mereka untuk fokus mendengarkan.
Usia 3-4 Tahun
Pada usia ini, tingkat konsentrasi dan menghapal anak semakin baik. Anak di tahap ini sudah bisa konsentrasi lebih lama yaitu sekitar 5-10 menit.
Para orang tua bisa mendorong mereka melakukan kegiatan fisik yang sangat bermanfaat. Khususnya untuk perkembangan kemampuan sensori dan motoriknya.
Selain itu, bertujuan agar anak mampu mengeksplorasi lingkungan sekitar.
Cara melatih konsentrasi dan fokus anak di usia 3-4 tahun adalah sebagai berikut:
a. Cobalah untuk mengajari anak berenang. Sebab, olahraga ini akan membantu menstimulasi indera-indera sensoris, konsentrasi, hingga otak kanan dan kirinya.
b. Minta si kecil untuk menceritakan kembali buku yang baru mereka baca atau film yang sudah ditontonnya.
c. Beri mainan yang dapat dibongkar pasang, seperti robot-robotan atau rumah boneka. Biarkan si kecil membuatnya sendiri.
d. Cobalah untuk mengajari si kecil memasang dan melepaskan kancing baju.
Tips Meningkatkan Konsentrasi Anak Usia Sekolah
a. Seimbangkan Waktu Belajar & Istirahat
Setelah anak pulang sekolah, biarkan mereka beristirahat sejenak.
Istirahat yang cukup ini mampu membuat otak dan tubuh anak menjadi segar serta berenergi kembali.
Sehingga Ia pun dapat lebih berkonsentrasi.
b. Batasi Waktu Menonton & Bermain Gadget
Jangan biarkan anak sampai kecanduan bermain gadget dan menonton televisi yang membuatnya tidak mau belajar.
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Applied Research mengungkapkan bahwa terdapat beberapa dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak. Seperti ADHD, keterlambatan bicara hingga depresi.
c. Disiplinkan Anak
Saat sedang belajar, minta anak agar duduk dalam kondisi dan posisi tegap di meja belajar.
Jangan sampai si kecil belajar sambil memainkan sesuatu ataupun rebahan.
d. Beri Asupan Nutrisi untuk Otak Anak
Melansir dari WebMD, para orang tua sebaiknya memberikan anak sarapan bernutrisi sebelum berangkat sekolah.
Makanan tinggi kandungan zat besi juga sangat diperlukan untuk perkembangan otak dan intelegensi anak.
Makanan tersebut seperti daging, ikan, sayur-sayuran dan kacang-kacangan.