35 Kata-Kata Sindiran Tajam dan Pedas, Bisa Menusuk Hati

Kata-Kata Sindiran Tajam dan Pedas

1. "Jadilah orang kecil yang berpikir besar. Jangan jadi orang besar yang selalu berpikir kecil dan sempit."

2. "Bekerjalah seperti tuyul, gak harus kelihatan, gak butuh pujian, gak gila jabatan, gak usah cari perhatian, tapi hasilnya jelas."

3. "Karma tak pernah berjalan sendiri, ia selalu berjalan di belakangmu, menunggu waktu yang tepat untuk menyadarkanmu."

4. "Jangan sok menjauh sama seseorang yang belum berhasil karena saat dia berhasil, kamu bukan tipenya lagi."

5. "Ini hidupku, kenapa kamu yang jadi sutradara?"

6. "Orang sombong itu ibarat orang yang berdiri di atas gunung. Dia melihat orang lain kecil, namun dia tidak sadar orang lain melihatnya kecil juga."

7. "Kadang antara teman dan musuh itu beda tipis. Ada kalanya dia mendukung semua yang kau lakukan, namun ada kalanya dia justru menusukmu dari belakang."

Kata-Kata Sindiran Tajam dan Pedas Bikin Orang Keras Kepala Sadar

8. "Apabila dalam cinta engkau memainkan drama, maka suatu saat engkau harus siap untuk menjadi seorang pemeran utama untuk suatu karma."

9. "Sekali-kali bolehlah menjadi orang yang jahat karena menjadi orang baik terus malah dimanfaatin sama teman sendiri."

10. "Terus aja ngomong, aku nguap kalau tertarik."

11. "Seandainya aku tidak pernah mengenalmu, mungkin hari ini aku tidak pernah tahu bagaimana rasanya dikhianati oleh teman sendiri."

12. "Engkau laksana hujan yang turun dan reda dengan sangat tidak beraturan. Sementara aku sendiri adalah tanaman yang senantiasa dalam kesetiaan menunggu engkau turun."

13. "Untuk orang yang ngerasa sok benar. Kamu gak keren kok, kamu cuma kelihatan penuh omong kosong yang gak bisa kamu buktikan kebenarannya."

14. "Jangan sembarangan menceritakan masalahmu kepada seseorang karena tidak semua masalah mesti diceritakan dan tidak semua teman dekat bisa dipercaya."

Kata-Kata Sindiran Tajam dan Pedas Menohok dalam Hati

15. "Pengen nabung untuk beli beras buat keluargaku, sisanya untuk beli mulut mereka yang menghinaku."

16. "Boleh saja kamu menghinaku, tapi pikirkanlah dirimu. Apakah lebih baik dariku?"

17. "Kamu itu sama seperti uang receh, ya? Sudah bermuka dua, banyak orang yang tidak menganggap berharga."

18. "Wah, kamu baik sekali, ya? Tapi, sayang pas ada maunya aja. Terharu aku."

19. "Sayang, omonganmu itu sama seperti parfum isi ulang ya? Memang wangi sekali, tapi palsu."

20. "Kala sudah berbicara tentang perasaan, sahabat pun berisiko kena korban tikung menikung."

21. "Bahkan kayu yang berada di sungai selama puluhan tahun pun tak akan berubah menjadi buaya."

Kata-Kata Sindiran Tajam dan Pedas Lainnya

22. "Orang yang memandang rendah orang lain, tidak akan pernah membuatnya menjadi tinggi. Yang ada justru membuatnya makin terhina."

23. "Omonganmu kayak balon warna-warni, tapi sayang, isinya angin doang."

24. "Baik atau buruk perbuatan kamu, pasti akan ada balesannya. Mungkin bukan besok, tapi nanti di lain waktu."

25. "Jangan berharap orang akan menyeberangi samudera untukmu jika kamu saja tidak mau melompati sebuah kubangan untuk mereka."

26. "Omongannya penuh kata-kata yang bijak dan benar, tapi kelakuannya belum sesuai dengan apa yang dikatakan sendiri."

27. "Percuma kau sembunyi karena sembunyi tidak akan bisa mengatasi masalahmu. Di mana pun kau berada, masalahmu akan muncul lagi. Maka dari itu, hadapilah masalahmu dan tuntaskan masalah itu."

28. "Semoga suatu hari nanti hidupmu bakal seindah apa yang kamu pamerkan di Facebook."

29. "Berteman saja kau masih sibuk memilih. Emangnya kau pikir ada yang mau berteman dengan orang yang hanya bisa memanfaatkan orang lain."

30. "Enak ya jadi kamu, bisa datang kapan saja kalau kamu butuh aku. Tapi, saat aku butuh kamu? Kamu bahkan tak peduli denganku."

31. "Aku tak butuh teman yang berubah saat aku berubah dan mengangguk saat aku mengangguk. Bayanganku bisa melakukannya dengan lebih baik."

32. "Orang yang otaknya kosong, paling banyak bicaranya."

33. "Jangan bangga apa yang diberikan orang tua, tapi banggalah apa yang telah kamu berikan pada orang tua."

34. "Jangan sembarangan cerita masalahmu pada teman karena teman juga punya teman bukan?"

35. "Ini yang katanya tulus? Tulus apanya, tulus kok perhitungan."