5 Pensiunan Jenderal TNI dan Polri yang Hobi Geber Moge di Jalan Raya
Umumnya moge menjadi salah satu koleksi bagi para artis Tanah Air dan beberapa konglomerat. Selain itu, ternyata ada sejumlah jenderal baik dari TNI maupun Polri diketahui gemar geber moge.
Mengendarai sepeda motor gede (moge) seperti Harley Davidson menjadi kebanggaan tersendiri bagi sebagian orang. Para pengendaranya identik terlihat gagah dan gahar saat menjelajah di jalan.
Umumnya moge menjadi koleksi kalangan artis dan para konglomerat. Ternyata sejumlah pensiunan jenderal baik dari TNI maupun Polri diketahui gemar naik moge.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Mengapa anggota Polri ini diwisuda di Turki? Dia bersama 86 peserta didik internasional menjalani wisuda usai mengikuti kegiatan Capacity Building “The First Level Police Chief Training and The Non Thesis Master Degree” selama dua tahun.
Ingin tahu siapa saja pensiunan jenderal TNI dan Polri yang hobi geber moge? Simak informasinya berikut ini.
Jenderal Polisi (Purn) Roesmanhadi
Roesmanhadi. ©2015 Merdeka.com
Sosok pensiunan pertama ialah Mantan Kapolri Jenderal Polisi (Pur) Roesmanhadi. Ia dikenal sebagai penggemar Harley Davidson. Namanya tercatat sebagai ketua Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI).
Mantan Kapolri periode 1998 sampai 2000 ini diketahui kerap melakukan touring dengan rombongan moge. Saat memperingati Kebangkitan Nasional, Roesmanhadi ikut serta dalam touring Jalur Merah Putih (JMP) 2008, yang dimeriahkan bersama 273 pemilik motor Harley Davidson lainnya.
Saat mengetuai IMBI tahun 2011, Roesmanhadi secara jantan meminta maaf pada Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Saat ada anggotanya yang arogan berkendara di Bali.
"Kami selaku Ketua Panitia Munas dan Jambore IMBI 2011 dengan ini memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian dan insiden serta arogansi peserta Ngurah Rai Tour 2011 yang berjumlah lebih dari 200 pengendara motor besar," tulis Roesmanhadi seperti disampaikan Ketua Panitia Munas dan Jambore IMBI Bali Ngurah Rai Tour 2011 Anak Agung Putu Ngurah Bagiarta.
Mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal (Purn) Rilo Pambudi
Rilo Pambudi. ©istimewa ©2020 Merdeka.com
Mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal (Purn) Rilo Pambudi juga dikenal gemar menggeber motor besar. Jenderal bintang empat ini kerap touring dengan Harley miliknya.
Dia termasuk yang jarang dikawal, biasanya memilih untuk mengendarai motornya sendirian. Ketika mengikuti touring, Rilo tak ingin rombongan moge mendapat perlakuan istimewa. Termasuk saat polisi mengawal konvoi moge.
Pernah suatu ketika, Rilo meminta polisi yang mengawal touring moge untuk tidak memukuli angkot yang dianggap menghalangi konvoi. Cerita ini tertulis dalam buku 'Kisah Sejati Prajurit Paskhas' yang ditulis Beny Adrian dan diterbitkan oleh PT Gramedia tahun 2013.
"Nggak usah begitulah, kita biasa saja," kata Rilo.
Mantan Wakil Kepala Polri Komjen (Purn) Nanan Sukarna
Nanan Sukarna. ©istimewa ©2020 Merdeka.com
Sosok pensiunan berikutnya ialah Mantan Wakil Kepala Polri Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna. Dia termasuk pecinta motor gede merek Harley Davidson yang aktif di klub.
Hingga sang jenderal bintang tiga tersebut dipercaya untuk memimpin Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2011-2016.
Selama memimpin HDCI, Nanan terkenal tegas pada anggota klub yang dianggap melanggar peraturan saat berkendara. Pihaknya akan menindak anggota motor gede (moge) yang betul-betul melanggar lalu lintas secara pribadi.
"Kalau ada oknum kita tindak tegas, karena merusak organisasi. Seorang oknum harus mempertanggungjawabkan. Saya komit selalu, kalau tak ada suratnya silakan ditilang," kata Nanan di SCBD, Jakarta, Minggu (16/8).
Presiden Kedua RI Soeharto
Soeharto naik Harley. ©istimewa/keluarga Soegiono ©2020 Merdeka.com
Presiden RI kedua Soeharto juga masuk dalam daftar jenderal dari TNI yang hobi menggeber motor gede (moge). Saat mengendarai moge, beliau kerap mengajak bawahannya untuk duduk di sespan moge bernomor polisi B 4712 H miliknya.
Mantan Wakil Presiden BJ Habibie menjadi salah satu orang yang beruntung. Ia bisa berkendara bersama, duduk santai di samping Pak Harto.
Mengenakan jaket kulit dan helm half face, Pak Harto kerap mengendarai moge di lingkungan Istana Merdeka.
Meski begitu, hobi geber moge Pak Harto sempat ditentang oleh sang istri tercinta. Ibu Tien diketahui pernah memarahi ajudan Pak Harto, Suyono sebab mengetahui suaminya mengendarai moge.
Jenderal TNI Purnawirawan Djamari Chaniago
wikipedia ©2020 Merdeka.com
Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago juga menyukai motor besar. Hal ini diketahui setelah peristiwa pengeroyokan pengendara rombongan moge terhadap 2 anggota TNI.
Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto membenarkan Djamari merupakan ketua rombongan dari klub Moge tersebut.
"Dia kan ini ketua rombongan, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan (Djamari) Chaniago. Iya (ada), dia kan di rombongan depan," kata Bayu saat dihubungi merdeka.com, Minggu (1/11).
Namun saat terjadi peristiwa pengeroyokan, Djamari sudah berada di depan. Sehingga tidak mengetahui kejadian secara langsung.
Saat itu, jumlah rombongan Moge yang diketuai oleh Djamari berjumlah 21 kendaraan. Namun, Djamari tak sempat melerai insiden.
"Enggak, jadi dia kan rombongan di depan enggak tahu. Jadi begini, jadi ada 21 Moge kan, nah yang 11 kendaraan itu sudah di depan, ini yang 10 ini kan tertinggal dia. Karena tertinggal, dia kan mungkin nambah kecepatan atau bagaimana," jelasnya.
(mdk/kur)