6 Ciri-Ciri Mata Silinder, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya
Ketahui ciri-ciri mata silinder beserta penyebab dan cara mengatasinya.
Ciri-Ciri mata silinder tentu perlu diketahui oleh setiap orang. Mata silinder memiliki ciri hampir sama dengan mata minus, yakni penglihatan buram saat melihat benda jauh. Mata silinder atau astigmatisma sendiri merupakan masalah pada kemampuan mata untuk memfokuskan cahaya.
Kondisi mata silinder terjadi akibat bentuk kornea atau lensa pada bagian bola mata tidak memiliki kelengkungan sempurna. Hal inilah yang menjadi penyebab kelainan refraksi mata yang tidak dapat memfokuskan mata pada retina, sehingga objek yang dilihat tidak terlalu jelas atau kabur.
-
Apa saja gejala mata minus bertambah? Terdapat beberapa gejala mata minus bertambah tinggi, antara lain sensitif terhadap cahaya, penglihatan kabur, dan mudah lelah saat menggunakan mata.
-
Apa itu Minus Mata? Mata minus, atau dikenal juga sebagai miopia, adalah kondisi di mana seseorang kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas.
-
Kapan Minus Mata bisa makin parah? Ketika seseorang terlalu sering menatap layar komputer, smartphone, atau membaca dalam jarak dekat, mata akan mengalami ketegangan yang berlebihan.
-
Kenapa Minus Mata terjadi? Salah satu penyebab utama mata minus adalah faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki miopia, kemungkinan besar anak mereka juga akan mengembangkan kondisi ini.
-
Bagaimana cara mengatasi Minus Mata? Menggunakan kacamata atau lensa kontak adalah cara yang paling umum untuk mengoreksi miopia. Kacamata dengan lensa cekung membantu membiaskan cahaya agar jatuh tepat pada retina, sehingga penglihatan menjadi jelas.
-
Bagaimana cara mencegah mata minus bertambah? Untuk mencegah bertambahnya minus pada mata, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin A, C, dan E, serta omega-3. Aktivitas di luar ruangan juga dapat membantu mengurangi risiko minus pada mata karena sinar matahari dapat memberikan manfaat pada kesehatan mata. Mengistirahatkan mata secara teratur juga perlu dilakukan, dengan mengikuti aturan 20-20-20 yaitu setiap 20 menit melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik.
Pada orang dengan kondisi mata silinder, ketika cahaya memasuki mata maka cahaya akan dibiaskan lebih dari satu arah, sehingga hanya sebagian objek saja yang mampu difokuskan bersamaan. Selain itu, benda pada jarak tertentu dapat muncul secara kabur dan bergelombang.
Memiliki kondisi mata silinder tentu akan membuat aktivitas keseharian menjadi terganggu. Untuk itu penting bagi siapa saja mengetahui penyebab dan cara mengobati mata silinder. Lantas, apa sajakah ciri-ciri mata silinder? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman Liputan6 dan berbagai sumber, Senin (14/6/2021):
Ciri-Ciri Mata Silinder
1. Pandangan Kabur
Ciri-Ciri paling umum pada mata silinder ialah pandangan kabur dan penglihatan tampak buram ketika melihat objek jauh. Pada mata normal, lensa di dalam bola mata berbentuk bulat sempurna. Hal ini bertujuan untuk meratakan penyebaran cahaya yang datang ke mata agar objek bisa terlihat dengan jelas.
Pada kondisi mata dengan silinder, lengkungan pada lensa mata ini tidak terbentuk dengan sempurna. Perbedaan bentuk lengkungan ini yang mengubah cahaya masuk dan membiaskan kembali kearah lain. Hal tersebut mengakibatkan objek cahaya tidak dapat jatuh tepat di retina sehingga penglihatan menjadi buram.
2. Mata Lelah
Seseorang yang memiliki kondisi mata silinder juga cenderung sering merasakan mata mudah lelah saat melihat. Apabila mata menjadi mudah lelah saat melihat, hal ini dikarenakan adanya kerusakan pada mata yang membuat mata harus bekerja ekstra keras. Terutama ketika mata harus fokus dalam waktu lama pada suatu objek seperti membaca buku, manatap layar elektronik, ataupun melihat objek dari jarak jauh.
3. Harus Melihat Objek dengan Dekat
Mata silinder membuat penderitanya kesulitan untuk melihat objek dari jarak jauh. Untuk membaca sebuah tulisan, pengidap mata silinder juga harus mendekatkan tulisan tersebut ke mata.
4. Sering Menyipitkan Mata
Ciri-ciri mata silinder lainnya adalah sering menyipitkan mata. Apalagi saat melihat objek dari jarak jauh bahkan yang dekat sekaligus. Secara otomatis mata menyipit untuk memfokuskan penglihatannya. Tak hanya itu, pengidap mata silinder juga akan memiringkan kepalanya untuk mendapatkan penglihatan yang lebih jelas.
5. Susah Fokus
Seseorang yang menderita silinder akan merasakan mata mudah lelah. Kondisi mata yang lelah menyebabkan seseorang sulit untuk fokus mengamati atau mengerjakan sesuatu.
6. Sakit Kepala
Yang terakhir, ciri-ciri mata silinder adalah penderitanya kerap merasa sakit kepala pada beberapa kasus yang parah. Kondisi ini biasanya terjadi akibat mata yang lelah ketika berusaha agar dapat melihat objek dengan jelas.
Penyebab Mata Silinder
Mata silinder sebenarnya merupakan keluhan penyakit mata yang umum terjadi. Namun, hingga kini belum diketahui pasti alasan mengapa bentuk kornea bisa berbeda pada setiap orang. Namun, beberapa menyebut jika kondisi mata silinder disebabkan oleh faktor genetik. Adapun beberapa faktor penyebab yang memungkinkan seseorang menderita mata silinder, diantaranya:
- Riwayat keluarga dengan silinder atau gangguan mata lainnya seperti degenerasi kornea.
- Jaringan parut atau penipisan kornea mata.
- Rabun jauh yang berlebihan, sehingga membuat pandangan kabur di kejauhan.
- Rabun dekat yang berlebihan, sehingga membuat pandangan close up yang kabur.
- Pernah melakukan jenis operasi mata tertentu seperti operasi katarak.
Mencegah Mata Silinder Agar Tak Semakin Parah
Ketika memiliki kondisi mata silinder yang masih ringan, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk membuatnya tidak semakin parah. Salah satunya dengan mengurangi tingkat stres atau tegangan pada mata. Sebab, bila mata dibiarkan terus-terusan dalam kondisi tegang maka akan menimbulkan gejala silinder yang lebih parah. Adapun cara yang bisa dilakukan ialah:
- Berikan waktu untuk mata beristirahat, apalagi bila Anda bekerja di depan layar komputer atau ponsel secara terus menerus.
- Jangan lupa untuk berkedip. Berkedip memang tidak mengurangi stress pada mata, tetapi ini bisa mencegah terjadinya mata kering.
- Selalu sediakan pencahayaan yang terang. Dengan pencahayaan yang buruk bisa membuat mata untuk fokus harus semakin tegang.
Cara Mengatasi Mata Silinder
Dalam kasus penderita dengan mata silinder ringan mungkin tidak memerlukan perawatan khusus, namun jika mata silinder tersebut sudah di dalam tahap parah, maka dokter dapat mengobati kondisi kelainan mata ini dengan beberapa metode sebagai berikut :
Lensa korektif
Kacamata korektif dan lensa kontak yang diresepkan oleh dokter adalah perawatan yang paling umum untuk penderita mata silinder.
Orthokeratology (Ortho-K)
Orthokeratology (Ortho-K) adalah perawatan yang menggunakan lensa kontak kaku yang memperbaiki kelengkungan kornea tidak teratur. Anda akan mengenakan lensa kontak yang kaku namun dalam jangka waktu terbatas. Manfaat dari pengobatan Ortho-K ini hanya ada saat Anda menggunakannya. Penglihatan Anda akan kembali ke kondisi sebelumnya setelah menghentikan Ortho-K.
Operasi
Untuk kasus yang parah, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi refraktif. Jenis operasi ini melibatkan penggunaan laser atau pisau kecil untuk membentuk kembali kornea.
Pengobatan ini akan memperbaiki kondisi mata silinder Anda secara permanen. Namun, operasi ini tentu memiliki beragam risiko. Untuk itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter tentang risiko dan manfaat sebelum menjalani operasi. Ada tiga operasi umum untuk mata silinder, yaitu:
a. Operasi LASIK
Melalui prosedur LASIK, bentuk kornea diubah dengan laser. Awalnya lapisan permukaan kornea dibuka (flap) menggunakan alat khusus yang disebut keratom. Selanjutnya laser digunakan untuk mengubah bentuk lapisan kornea di bawah lapisan yang dibuka tadi. Flap kemudian ditutup kembali.
b. Operasi LASEK
Prosedur ini hampir sama dengan LASIK, namun flap dibuat lebih tipis, hanya setebal lapisan epitel.
c. Photorefractive keratectomy (PRK)
Melalui prosedur PRK ini, lapisan epitel dihilangkan tanpa membuat flap. Setelah operasi LASIK dan LASEK ditemukan, maka prosedur ini jarang digunakan.