6 Efek Samping Daging Merah Dikonsumsi Terlalu Banyak, Perhatikan Kadar Lemak Jenuh
Efek samping daging merah dikonsumsi terlalu banyak bagi kesehatan tubuh.
Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Sebagian besar masyarakat mungkin sudah merasa tidak asing dengan kalimat tersebut. Kata-kata tersebut juga sering kali diucapkan terlebih saat seseorang melakukan kegiatan atau perbuatan yang berlebihan. Tidak terkecuali saat mengonsumsi daging merah berlebihan.
Sebenarnya daging merah itu menyehatkan, namun bisa menjadi sebuah risiko jika dikonsumsi secara berlebihan. Daging merah sendiri memiliki sejumlah kandungan nutrisi penting yang baik bagi kesehatan. Mulai dari vitamin B12, protein hingga zat besi. Namun tidak disangka, mengonsumsi terlalu banyak daging merah justru mampu meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah kesehatan serius.
-
Apa saja bahaya dari makan daging kambing berlebihan? Berikut beberapa bahaya makan daging kambing berlebihan, antara lain:Â Dampak Makan Daging Berlebihan Makan daging kambing dalam jumlah yang wajar dapat memberikan manfaat nutrisi yang baik untuk tubuh. Namun, mengonsumsi daging kambing dalam jumlah berlebihan juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan kita. Berikut adalah beberapa efek yang perlu kita perhatikan ketika makan daging kambing secara berlebihan:
-
Kenapa daging kambing punya bau yang menyengat? Selain dari segi ukuran, daging kambing memiliki beberapa perbedaan mencolok dibandingkan daging lainnya, seperti tekstur dan aroma.Daging kambing mempunyai bau khas yang sayangnya cukup menyengat, yaitu bau prengus. Inilah yang menyebabkan beberapa orang enggan memasak daging kambing.
-
Apa efek samping yang sering dikaitkan dengan konsumsi daging berlebihan? Konsumsi daging yang tinggi sering kali dikaitkan dengan sembelit karena rendahnya kandungan serat dalam daging, yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pencernaan.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
-
Bagaimana cara mengurangi efek samping makan daging kambing? Batasi konsumsi daging kambing agar tidak berlebihan. Daging kambing mengandung lemak yang tinggi, sehingga konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kolesterol total dan LDL (kolesterol "buruk") di dalam darah. Imbangi konsumsi daging kambing dengan makanan lain yang kaya akan serat dan vitamin, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
-
Kapan kuah bakso sering disantap? Cita rasa gurih dan segar dari kuahnya ini membuat bakso sangat cocok disantap dalam cuaca apapun.
Lantas apa saja efek samping daging merah dikonsumsi terlalu banyak? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (13/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Kolesterol Naik
Efek samping daging merah dikonsumsi terlalu banyak yang pertama adalah mampu menaikkan kadar kolesterol. Kalian bisa memilih potongan daging sapi yang tidak memiliki lemak untuk mencegah kolesterol tinggi.
Sebuah penelitian menunjukkan, hingga 6 ons daging sapi tanpa lemak sebagai bagian dari diet seimbang, tidak akan menimbulkan dampak negatif. Khususnya terhadap kadar kolesterol. Hal ini juga terdapat dalam rekomendasi American Heart Association.
2. Sembelit
Efek samping daging merah dikonsumsi terlalu banyak yang kedua yaitu menyebabkan seseorang mengalami sembelit. Kondisi akan terjadi jika saat mengonsumsi daging terlalu banyak tetapi tidak diimbangi dengan serat yang cukup. Baik itu dari biji-bijian, sayuran hingga kacang-kacangan. Hal ini tentu saja akan memicu seseorang mengalami sembelit.
Apalagi diketahui daging sapi merupakan salah satu protein yang paling mudah untuk dicerna. Sehingga dengan mengonsumsi daging merah cukup banyak tanpa diimbangi sayuran lainnya itu artinya tidak mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Untuk itu, sangat dianjurkan untuk tetap mengonsumsi daging secara terkendali dan diimbangi dengan makan makanan kaya serat agar segala sesuatunya bekerja dengan benar.
3. Masalah Kesuburan
Efek samping daging merah dikonsumsi terlalu banyak yang ketiga adalah mengalami masalah kesuburan. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Fertility and Sterility, memilih pilihan protein yang nabati atau kaya asam lemak omega-3 seperti ikan akan meningkatkan kesuburan pada wanita.
Selain itu, membatasi konsumsi daging merah dan olahan secara berlebihan juga akan membantu meningkatkan kesuburan pada wanita. Sementara itu untuk pria, data menunjukkan, daging merah olahan dikaitkan dengan jumlah sperma yang lebih rendah.
Melansir dari laman eatthis.com., Melissa Groves Azarro, ahli diet terdaftar dan penulis A Balanced Approach to PCOS merekomendasikan agar kliennya membatasi konsumsi daging merah hingga 1-2 kali dalam satu minggu. Azarro juga menekankan kliennya untuk mengonsumsi ikan berlemak seperti salmon dan protein nabati yang bermanfaat lainnya seperti lentil dan buncis.
4. Bau Badan & Napas Tak Sedap
Efek samping daging merah dikonsumsi terlalu banyak yang ke empat adalah menyebabkan bau badan dan napas tak sedap. Menurut data yang diterbitkan di Chemical Senses, dalam sebuah penelitian kecil, seorang pria yang menghindari konsumsi daging merah selama 2 minggu mempunyai bau badan yang lebih menarik. Terlebih jika dibandingkan dengan aroma badan alami seseorang yang gemar mengonsumsi daging merah.
Tidak hanya itu saja, berlebihan dalma mengonsumsi daging merah juga bisa menimbulkan bau napas tak sedap. Hal ini karena pada saat mencerna daging, tubuh akan menghasilkan amonia sebagai produk sampingannya.
Bau amonia ini kemudian bisa menyelinap ke dalam mulut. Hingga akhirnya akan menyebabkan munculnya napas dengan bau tak sedap.
5. Risiko Penyakit Jantung
Melansir dari halodoc, banyak penelitian menunjukkan, terlalu banyak mengonsumsi daging mampu meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit jantung. Selama bertahun-tahun juga para ahli percaya, hubungan antara daging merah yang dikonsumsi dengan penyakit jantung disebabkan oleh adanya lemak jenuh di dalamnya.
Menurut American Heart Association (AHA), pada umumnya daging merah mempunyai lebih banyak lemak jenuh dibanding dengan sumber protein lainnya. Seperti ikan, ayam ataupun kacang-kacangan. Mengonsumsi lemak jenuh dalam kadar tinggi dan lemak trans dalam jumlah berapa pun nantinya akan meningkatkan kadar kolesterol. Di mana pada akhirnya akan meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit jantung.
Meski begitu, daging merah bukan lah menjadi sumber utama lemak trans. Makanan yang diolah sedemikian rupa dan digoreng cenderung memiliki lemak trans paling banyak.
6. Kanker
Efek samping daging merah dikonsumsi terlalu banyak selanjutnya adalah mampu menyebabkan seseorang menderita kanker. Akan tetapi, temuan studi spesifik ada beragam, misalnya pada makalah yang diterbitkan oleh International Agency for Research on Cancer pada 2015. Di mana disebutkan adanya potensi makanan daging merah menyebabkan kanker. Risiko lebih besar pun akan menghampiri seseorang yang mengonsumsi daging olahan secara berlebihan.
Selain itu secara khusus menyatakan berdasarkan beberapa penelitian besar, orang-orang yang mengonsumsi daging merah berlebihan cenderung lebih memungkinkan mengembangkan kanker kolorektal.
Penelitian juga menemukan risiko terkena kanker prostat dan pankreas lebih tinggi pada mereka yang mengonsumsi daging merah. Selain itu, juga memiliki risiko tinggi menderita kanker lambung. Hal ini lantaran metode pengolahan daging seperti pengasapan dan pengawetan mampu memunculkan bahan kimia penyebab kanker.