7 Keunikan Negara Myanmar, dari Sistem Pemerintahan sampai Destinasi Wisatanya
Myanmar adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang penuh dengan keunikan budaya dan tradisi.
Myanmar adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang penuh dengan keunikan budaya dan tradisi. Negara ini menawarkan banyak hal yang menarik perhatian dunia, terutama perihal sejarah dan kebiasaan masyarakatnya.
Sebelumnya, Myanmar dikenal sebagai Burma. Nama ini mengacu pada nama etnis mayoritas di negara tersebut. Perubahan nama secara resmi terjadi pada 1989.
- Demi Dongkrak Pariwisata Dalam Negeri, BUMN dan Kementerian Pariwisata Bentuk Tim Khusus
- 15 Negara yang Paling Jarang Dikunjungi Turis di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk?
- 7 Kota Wisata di Indonesia yang Paling Populer, Indah dan Memesona
- Wisata Memanjakan Mata di Puncak Tunden Nui dan Majukan UMKM di Desa Brewe
Negara ini kemudian berubah menjadi Myanmar dan beribu kota di Naypyidaw sejak 2005. Ada banyak sekali keunikan negara Myanmar, berikut ini merdeka.com merangkum 7 keunikan negara Myanmar yang wajib Anda ketahui.
1. Sistem Pemerintahan
Myanmar memiliki sejarah panjang dalam sistem pemerintahan yang kompleks. Sebelumnya dikenal sebagai Burma, negara ini telah melalui berbagai fase pemerintahan, termasuk kolonialisme Inggris, kediktatoran militer, dan transisi menuju demokrasi.
Meskipun telah diadakan pemilihan umum, Myanmar masih mengalami tantangan politik yang signifikan, termasuk konflik internal dan ketegangan antara pemerintah sipil dan militer.
Sistem pemerintahan di Myanmar adalah republik dengan pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, meskipun militer memiliki pengaruh besar dalam politik.
2. Punya Pagoda Berlapis Emas
Myanmar dikenal sebagai "Negeri Seribu Pagoda," dengan salah satu yang paling terkenal adalah Pagoda Shwedagon di Yangon.
Pagoda ini merupakan salah satu situs keagamaan paling penting di Myanmar, dan yang membuatnya unik adalah lapisan emas murni yang melapisi stupa utamanya. Pagoda ini juga dihiasi dengan ribuan permata, termasuk berlian, yang menambah kemegahannya.
3. Boneka Yoke The
Seni boneka tradisional Myanmar, dikenal sebagai Yoke The, adalah bagian penting dari warisan budaya negara ini. Yoke The adalah boneka yang dibuat dari kayu dan dilengkapi dengan kostum tradisional yang rumit.
Pertunjukan boneka ini biasanya mengisahkan cerita-cerita dari epos Hindu, sejarah kerajaan Myanmar, dan kisah-kisah rakyat setempat.
Pertunjukan Yoke The diiringi oleh musik tradisional Myanmar, yang menambah atmosfer magis dalam setiap pertunjukan. Seni ini telah ada selama berabad-abad dan terus dilestarikan hingga hari ini.
4. Wanita Suku Myanmar yang Bertato
Di daerah pegunungan Myanmar, terutama di wilayah Chin, terdapat tradisi unik di mana wanita dari suku tertentu memiliki tato di wajah mereka.
Tato ini biasanya berupa pola geometris yang rumit dan mencerminkan status sosial atau kecantikan wanita tersebut.
Tradisi ini sudah ada sejak lama dan meskipun mulai jarang ditemui pada generasi muda, wanita lansia di desa-desa terpencil masih menjaga tradisi ini.
5. Kulinernya Lezat
Kuliner Myanmar menawarkan perpaduan rasa yang kaya dari berbagai pengaruh, termasuk India, Cina, dan Thailand.
Salah satu hidangan terkenal adalah Mohinga, sup ikan yang disajikan dengan bihun dan berbagai bumbu rempah yang menggugah selera.
Selain itu, ada juga Lahpet Thoke, salad daun teh yang memiliki rasa unik, karena terbuat dari daun teh yang difermentasi, dicampur dengan kacang tanah, bawang putih, dan bahan lainnya.
6. Destinasi Wisatanya Melimpah
Myanmar adalah surga bagi para wisatawan yang mencari pengalaman budaya yang autentik dan pemandangan alam yang menakjubkan.
Bagan, kota kuno yang dipenuhi ribuan pagoda dan stupa, adalah salah satu situs paling menakjubkan di Myanmar.
Selain itu, Danau Inle menawarkan pemandangan indah dengan kehidupan suku Intha yang unik, yang terkenal dengan cara mereka mendayung perahu menggunakan kaki.
7. Suka Konsumsi Daun Sirih
Tidak hanya Indonesia, ternyata masyarakat Myanmar juga punya kebiasaan ini. Mengunyah daun sirih, yang dikenal sebagai "Kun-ya" di Myanmar, adalah kebiasaan yang sangat umum di negara ini.
Daun sirih biasanya dikombinasikan dengan kapur, kacang pinang, dan rempah-rempah lainnya sebelum dikunyah. Meskipun memberikan sensasi menyegarkan bagi pengunyahnya, konsumsi daun sirih juga dikenal dapat menyebabkan gigi menjadi merah.