7 Kumpulan Pantun Lucu Melayu, Mulai dari 3 Sampai 6 Bait Bikin Tertawa
Kumpulan pantun lucu Melayu bisa dijadikan hiburan untu mengatasi rasa suntukmu. Pantun sebenarnya merupakan hasil cipta rasa dan karsa dari budaya Melayu. Hasilnya diwujudkan dalam bentuk karya sastra berjenis puisi lama.
Kumpulan pantun lucu Melayu bisa dijadikan hiburan untu mengatasi rasa suntukmu. Pantun sebenarnya merupakan hasil cipta rasa dan karsa dari budaya Melayu.
Hasilnya diwujudkan dalam bentuk karya sastra berjenis puisi lama. Ada beberapa ciri-ciri dalam sebuah pantun, salah satunya yang sudah tidak asing adalah rima (aaaa, aabb atau bahkan abab).
-
Kenapa pantun lucu 4 baris ini trending? Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang umumnya memang terdiri dari 4 (empat) baris dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a.
-
Kenapa pantun lucu Bahasa Jawa dianggap trendi? Ada banyak pantun lucu yang bisa membuat Anda tertawa ngakak dan lepas. Keceriaan ini akan semakin berkesan apabila Anda membaca pantun lucu dalam bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun lucu? Pantun lucu atau pantun jenaka adalah jenis pantun yang isinya mencakup hal-hal unik, menarik, lucu dan menghibur.
Pantun ini disusun atas beberapa baris kata yang termuat dalam bait-bait dan mempunyai kata-kata yang indah serta makna mendalam di setiap pantun. Pantun umumnya terdiri atas macam jenis yang didasarkan pada penyampaian isinya.
Di antaranya adalah pantun jenaka, pantun nasihat dan masih banyak lagi. Dirangkum dari beragam sumber dan RuangSeni, berikut adalah 7 kumpulan pantun lucu Melayu yang bisa Anda baca agar tertawa.
Kumpulan Pantun Lucu Melayu 3 Bait
Orkes melayu gambus tampil disini
Banyak orang bersuka cita
Hendak jadi apa kau ini
Sekolah tak tamat shalat pun kau lupa
Mengenakan kain sarung diikat disini
Lebih tepatnya pada pinggang dikenakan
Hendak jadi apa kau ini
Sekolah tak mau hanya bermalas-malasan
Ribut sekali makcik arisan
Suara liar macam cambukan cemeti
Jika hanya bermalasan
Entah bagaimana hidupmu nanti
Kumpulan Pantun Lucu Melayu 4 Bait
Membawa gandum dan padi sekarung
Sang datuk malang membawa sambil batuk-batuk
Pergi ke surau memakai sarung
Sarung kebesaran warisan datuk
Bocah kepanasan hingga mimisan
Kenapa pula ia berpanas-panasan di sanan
Memakai peci kebesaran
Warisan datuk juga rupanya
Para berandal pembuat rusuh
Kemana polisi yang harusnya menangkapnya
Mengenakan safari kebesaran dan lusuh
Ternyata dari datuk juga
Nenek sudah sangat tua
Merajut kain sambil batuk-batuk
Lalu apa yang kau punya
Semua yang kau pakau milik datuk
Kumpulan Pantun Lucu Melayu 4 Bait Bermakna
Pakcik dan makcik salng berkedip mata
Bercanda mesra sambil makan kue serabi
Sekelompok Lanun memegang senjata
Dikira hendak merampok malah bernyanyi
Alangkah elok emas dan intan
Mencari logam itu setengah mati
Kelompok lanun berlayar ke lautan
Tak tau apa yang ia cari
Anggota laskar pelangi bernama Harun
Meski ia begitu namun elok hatinya
Sekelompok lanun mencari harta karun
Tak tahu pasti dimana berada
Bangsawan Jawa bernama priyayi
Bangsawan melayu entah apa namanya
Sekelompok lanun bernyanyi-nyanyi
Alangkah gembiranya hati mereka
Kumpulan Pantun Lucu Melayu 6 Bait
Duduk-duduk santai di serambi
Minum teh tak baik sambil berdiri
Bercermin ria sehabis mandi
Tergaget ngeri melihat rupa sendiri
Alangkah indahnya pantai melayu pesisir
Dihiasi langit yang dipenuhi awan
Bercermin ria sambil menyisir
Mengasihani diri dengan rupa tak menawan
Penjaga mushala bernama Muhaimin
Seorang pemuda gagah dan sopan
Kawan terbahak melihat diri bercermin
Mengolok-olok seolah mereka tampan
Penyayi orkes melayu jatuh terpelanting
Benar-benar jatuh bukan gurauan
Kukatakan satu hal yang penting
Kau pun tak tampan kawan
Hendak ke Johor begitu kutanya
Seorang musafir pergi seorang diri
Kuajukan cermin ke depan wajahnya
Dia pun ngeri melihat rupa sendiri
Puluhan pasang mata terbelalak
Memanggang lemang di atas kawat berduri
Riuh tertawa terbahak-bahak
Menertawakan keburukan rupa sendiri
Kumpulan Pantun Lucu Melayu 6 Bait Bikin Ngakak
Lebaran haji makan ketupat
Beli ketupat di kedai makcik Maklumat
Jadilah lelaki yang mermartabat
Jangan jadi lelaki yang tak tau adat
Alangkah ramah Cik Gu menyapa
Manis senyumnya macam gula
Sudahlah buruk rupa
Tak tahu adat pula
Tak pernah mandi banyak kuman
Orang tak waras alias gila
Sudahlah tak tampan rupawan
Jarang sembahyang pula
Wanita jelita datang tak tahu siapa
Membawa kopi dan sekarung gula
Sudahlah buruk rupa
Tak bisa mengaji pula
Saling tegur sapa saat berpapasan
Senyum mengembang diantara mereka
Sudahlah tak tampan rupawan
Kelakuan macam setan pula
Telah pulang ke tanah melayu sang Haji
Bawa kopiah putih dab buah tangannya
Sudahlah tak pandai mengaji
Dengan orang tua melawan pula
Kumpulan Pantun Lucu Melayu 6 Bait Seru
Berjalan kaki menuju Jimbaran
Cuaca hujan segera muncul pelangi
Alangkah senangnya menyambut lebaran
Keluarga besar datang mengunjungi
Mengait benang dengan peniti
Hati-hati terkena jemari
Gembiranya perasaan hati
Melihat anak cucu datang kemari
Kau bagai parasit dan benalu
Mandirilah agar elok dipandang mata
Pengantin baru tersipu malu
Melihat pasangan yang dicinta
Khitanan masal ramai rupanya
Anak-anak menangis tiada tara
Sederet pantun dan puisi dihaturkannya
Mempelai wanita girang sekali nampaknya
Hendak membuat lemang tak ada ketannya
Pergi ke pasar mebeli ketan serta bambunya
Mempelai pria semakin berupaya memperdaya
Yang wanita semakin tak kuat hatinya
Ke mana arah pasar kiranya
Tak jauh dari kuburan cina rupanya
Pengantin pria makin panjang hidungnya
Pengantin wanita semakin meleleh dibuatnya
Kumpulan Pantun Lucu Melayu 6 Bait Kocak Banget
Listrik padam tak ada lilim
Biar jadilah gelap gulita
Menari-nari adat di depan pengantin
Bersuka ria semua bahagia
Bernyanyi kencang ayam serama
Nyaring bunyinya indah suaranya
Tamu-tamu undangan terkesima
Melihat pengantin yang elok rupanya
Intan berlian mahal harganya
Hendak membeli entahlah kapan
Setelah terkesima lapar juga rupanya
Bersegera mengambil nampan di prasmanan
Gadis menor amatlah kemayu
Padahal dirinya biasa saja
Perut kerocongan bak orkes melayu
Menyanyikan lagu bunga seroja
Dari Johor hingga ke Abung Semuli
Di Lampung mebeli pisang muli
Makan yang lahap tak peduli
Yang penting perut terisi kembali
Menikah tentu perlu penghulu
Untuk mencatat pernikahan yang terjadi
Jika kau tak tahu malu
Bungkuslah makanan prasmanan ini