Pantun Lucu 4 Baris yang Bisa Disampaikan pada Kerabat saat berkumbul, Dijamin Bikin Ngakak
kumpulan pantun lucu 4 baris yang bisa menghibur kerabat di momen berkumpul.
kumpulan pantun lucu 4 baris yang bisa menghibur kerabat di momen berkumpul.
Pantun Lucu 4 Baris yang Bisa Disampaikan pada Kerabat saat berkumbul, Dijamin Bikin Ngakak
Pantun lucu 4 baris bisa jadi alternatif untuk mencairkan suasana saat tengah berkumpul dengan kerabat dekat.
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang umumnya memang terdiri dari 4 (empat) baris dengan pola a-b-a-b atau a-a-a-a.
Berikut merdeka.com membagikan contoh pantun lucu 4 baris dilansir dari berbagai sumber, Selasa (23/1/2024):
-
Apa arti dari pantun lucu untuk teman dan sahabat? Berikut kumpulan pantun lucu untuk teman dan sahabat perempuan. Persahabatan sejati tidak memandang kondisi dan suasana hati. Sahabat akan selalu ada untuk kita dan senantiasa menemani.
-
Dimana pantun 4 baris lucu paling sering digunakan? Pantun adalah bentuk karya sastra klasik yang sangat populer di Indonesia.
-
Apa saja contoh pantun nasehat lucu 4 baris? Berikut pantun nasehat lucu yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber: Pantun Nasehat Lucu tentang Cinta, Menghibur 1. 'Jalanan lagi lancar,Itu adalah sebuah berkah.Aku bukan nyari pacar,Tapi, nyari yang mau diajak nikah.'2. 'Minum sekoteng hangat rasanya,Minum segelas ada yang minta.Laki-laki ganteng siapa yang punya?Bolehkah aku jatuh cinta.' 3. 'Bagaimana memanjat pohon randu?Tangan di atas kaki ke hulu.Bagaimana hati tak rindu?Pacarnya lembut suka melucu.'4. Satu tambah satu sama dengan duaDua tambah satu sama dengan tigaAku dan kamu hidup bersamaSekarang, esok dan selamanya5. 'Seribu bebek di kandang singa,Hanya satu berwarna belangBeribu cewek di Indonesia,Hanya engkau yang aku sayang.'6. 'Bawa paku dipukul batu,Dicampur jamu di atas tungku.Cintaku cukuplah satu,Untuk kamu sepanjang waktu.' 7. 'Air mawar di dalam cangkir,Disimpan kendi di bawah parang.Sedari awal hinggalah akhir,Sayangku tercurah untukmu seorang.'8. 'Main mata sambil mesem-mesem,Tetep cinta, meski baunya asem.Panasin mentega karena mulai beku,Kamu mau gak jadi imamku?'9. 'Ada duri dalam saku,Saku panas tangan pun melepuh.Demi kekasih cantikku,Jalan berliku akan ku tempuh.' 10. 'Malam hari bunga layu,Apalagi putik si melati.Abang jangan terus merayu,Takut meleleh hatiku ini.'11. 'Ke Citayam membeli kenur,Pulangnya lewat Pekanbaru.Dari malam susah tidur,Selalu teringat wajah cantikmu.'12. 'Habis minum kopi,Lanjut makan sayur bayam.Gak ketemu kamu sehari,Serasa dua puluh empat jam.'13. 'Pulau Buru indah sangat,Lihat pantainya bikin tak jemu.Walau bau ketekmu agak menyengat,Tapi, aku bahagia di sampingmu.'
-
Apa itu pantun lucu bikin ngakak? Pantun lucu adalah pantun yang menggunakan kata-kata atau ungkapan yang lucu, konyol, atau absurd untuk membuat pembaca atau pendengarnya tertawa.
-
Bagaimana pantun lucu membuat orang tertawa? Salah satu jenis pantun yang memukau adalah pantun jenaka. Di dalamnya sudah ada unsur humor sehingga pembaca atau pendengar akan tertawa.
-
Apa yang disampaikan dalam pantun lucu? Kehadiran unsur humor dalam pantun terima kasih tidak hanya membuat pesan yang disampaikan lebih menarik, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antara pengirim dan penerima pesan.
Pantun Lucu 4 (empat) Baris
1. Anjing bermain dengan tali,
Kera duduk membaca koran.
Bagaimana hati tak geli,
Kepala botak suka sisiran.
Mereka bebas hatinya senang.
Badan kurus kurang makan,
Kalau ditiup goyang-goyang.
3. Nemu gelang di pekarangan,
Tapi gelang sudah karatan.
Siapa nyampah sembarangan,
Pasti pacarnya orang utan.
4. Jalan-jalan ke pinggir empang,
Nemu katak di pinggir empang.
Hati siapa tak bimbang,
Kamu botak minta dikepang.
5. Pak Tegus pergi ke Bali,
Melihat bule sedang menari.
Aduh pantas kau bau sekali,
Kau belum mandi enam hari.
6. Burung glatik,
Lagi hinggap di batu.
Kamu memang cantik,
Tapi kok badannya bau.
7. Good morning,
Selamat pagi.
Gigi kuning,
Ga pernah gosok gigi.
8. Ada So'imah,
Megang kayu.
Terus masalah.
Buat you?
9. Meler-meler ingus keteter,
Sampai sakit di kepala.
Hati-hati sering teler,
Bikin kamu meninggal dunia. 10. Makan pagi sepiring berdua,
Rasanya enak tiada tara.
Awas cowok pandai menggoda,
Diam-diam watak buaya.
11. Jika sudah namanya cinta,
Hati suka berbunga-bunga.
Kalau sudah terbawa suasana,
Senyum sendiri kayak orang gila.
12. Hujan rintik ada payung,
Payung terbang entah kemana.
Anda bingung saya pun bingung,
Eh ini pantun maksudnya apa?
13. Emak nyapu pakai sapu lidi,
Sudah lapar makan apa pun jadi.
Tak ada kerja nganggu pun jadi,
Tak ada gigi ompong pun jadi.
14. Sungguh berat sekali besi,
Diangkat oleh Ayahanda.
Tinggal siapkan piring sebiji,
Mari kita makan bersama.
15. Ada buah di tangan,
Pagi sudah hilang kosong.
Ada si bujang yang sedang berlarian,
Karena dengar anjing menggonggong.
16. Kue pukis,
Buah mangga.
Semuanya manis,
Silakan dicoba.
17. Siang makan kecut-manis,
Ini dia yang mama tunggu.
Ada si gadis berparas manis,
Tapi sayangnya sesosok hantu.
17. Banyak sekali indahnya karang,
Panorama bulan terang benderang.
Habis uang terbitlah utang,
Tak sanggup bayar pukulan melayang.
18. Banyak sekali jenis sayuran,
Andai bisa jadi makanan ringan.
Dipalak orang ditengah jalan,
Kandaslah dompet kosong di genggaman.
19. Adik pelihara ikan sapu-sapu,
Mengumpat ia ke tepian.
Berfoya-foya terlebih dahulu,
Dikejar rentenir kemudian.
20. Pohon hijau daun rindang,
Enak sekali mata memandang.
Ada uang abang kusayang,
Gak ada uang abang ditendang.
Melihat mawar merah sekali.
Sungguh diriku malu sekali,
Terciduk sedang mengompol di pinggir kali.
22. Bagai jarum dalam jerami,
Bagai nasib Siti Nurbaya.
Bagai batu di tepi kali,
Bagaimana lagi ya selanjutnya?
23. Kertas ini sungguh ringan,
Basah terkena kuah bakso.
Swadaya sudah tidak zaman,
Karna sekarang zamannya swafoto.
24. Rambut memiliki kutu,
Ingin aku gosok pakai batu.
Ada gajah di mata aku,
Gajahnya itu ialah kamu.
25. Sungguh indah terangnya bulan,
Melihat dari pelabuhan Merak.
Melihat langit tanpa awan,
Bagaimana sih? Jadi pantun tidak?
26. Bocah kecil suka bermain,
Mainannya boneka musang.
Jangan suka bergantung pada orang lain,
Apalagi bergantung sambil makan pisang.
27. Keluarga besar banyak anak,
Salah satu anak namanya Wawa.
Bersikaplah mirip kuntilanak,
Senang duka selalu tertawa.
28. Pagi hari minum jamu,
Biar kuat, banyak tenaga.
Janganlah menuntut ilmu,
Karena ilmu tidak bersalah.
Beredar mari diiring bangsi.
Alangkah untungnya gagak di bandar,
Setiap hari meminum Pepsi.
30. Jalan-jalan ke pinggir empang,
Nemu katak di pinggir empang.
Hati siapa tak bimbang,
Kamu botak minta dikepang.
31. Makan nasi sayurnya kangkung,
Ke pasar malam naik komidi putar.
Mandirilah mirip jelangkung,
Datang nggak dijemput, pulang nggak diantar.
32. Jangan suka cemberut,
Jangan suka khawatir.
Itu suara kentut,
Bukan suara petir.
33. Anak beruang di hutan gelam,
Panjang langkahnya berjalan laju.
Mengapa keluang terbang malam?,
Karena badannya tidak berbaju.
34. Ke SPBU membeli bensin,
Bensin bagus di Pangandaran.
Menahan diri agar tak bersin,
Malah kentut tak tertahankan.
35. Kapal berlayar di Laut Jawa,
Nakhoda mengacungkan jempol.
Adik menangis lalu tertawa,
Melihat kakak masih mengompol.
36. Pergi memancing ke tepi rawa
Ada belut nyangkut di samsak
Sakit perut gara-gara tertawa
Lihat kucing duduk berbedak
37. Duduk di atap si kucing betina
Tak hentinya mengeong-ngeong
Kulihat wanita cantik jelita
Malang melanda punggungnya bolong
38. Dari lurah meniti tali
Tali bilah sebesar jari
Sudah merah inai di jari
Sayangnya nikah tak jadi
39. Emak nyapu pakai sapu lidi
Sudah lapar makan apa pun jadi
Tak ada kerja, nganggur pun jadi
Tak ada gigi, ompong pun jadi
40. Ambil sabut kelapa puan
Bunyi merencing tambur dan gendang
Adakah patut lakumu tuan
Memasang pancing di tengah padang?
41. Banyak sekali indahnya karang
Panorama bulan terang benderang
Habis uang terbitlah utang
Tak sanggup bayar pukulan melayang
42. Anak Jawa pulang ke Jawa
Sampai di Jawa berjual ragi
Tuan ketawa, saya ketawa
Sama-sama tak ada gigi
43. Pohon hijau daun rindang
Enak sekali mata memandang
Ada uang, Abang kusayang
Nggak ada uang, Abang kutendang
44. Burung terbang memakai topi
Terbawa ke awan seperti mimpi
Tertawa hari karena geli
Melihat kuda asyik bernyanyi
45. Adik pelihara ikan sapu-sapu
Mengumpat ia ke tepian
Berfoya-foya terlebih dahulu
Dikejar rentenir kemudian