Merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian ambigu, jenis dan contohnya yang perlu Anda ketahui.
Ambigu adalah Sesuatu yang Bermakna Ganda, Ketahui Jenis dan Contoh Kalimatnya
Ambigu adalah kata yang sering didengar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Bahasa Indonesia, kata ambigu biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang mempunyai makna ganda atau lebih dari satu.
Kata yang ambigu biasanya dipakai untuk menggambarkan sesuatu yang penuh dengan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dan lain sebagainya.
Dalam bahasa Inggris, ambigu berarti ‘ambiguous’ yang memiliki arti sesuatu yang terbuka untuk lebih dari satu interpretasi.
Dari dua definisi tersebut, disimpulkan bahwa ambigu adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu atau ganda.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian ambigu, jenis dan contohnya yang perlu Anda ketahui.
Simak ulasannya sebagai berikut.
Pengertian Ambigu
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ambigu adalah bermakna lebih dari satu (sehingga kadang-kadang menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dan sebagainya), bermakna ganda, taksa.
Maksud dari makna ganda adalah konstruksi bahasa yang memiliki lebih dari satu penafsiran. Ambigu secara bahasa berasal dari kata ambiguitas yang diserap dari bahasa Inggris yaitu ambiguity.
Ambiguity adalah sebuah konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti. Ambigu juga bisa disebut sebagai ketaksaan yaitu berupa kekaburan atau keraguan.
Ambigu biasanya ditemukan baik dalam bahasa yang disampaikan secara lisan maupun tertulis.
Ambiguitas bisa dinilai sebagai hal yang baik, terutama dalam karya seni puisi dan dongeng.
Kata atau kalimat yang ambigu bisa digunakan dalam berbagai variasi tulisan atau tuturan.
Jenis-jenis Ambigu
1. Ambigu Fonetik
Jenis ambigu pertama adalah ambigu fonetik. Jenis ambigu ini diambil dari istilah fonetik, yaitu sebuah ilmu yang mempelajari terkait bunyi.
Advertisement
Bunyi adalah salah satu media komunikasi antar sesama manusia.
Perbedaan bunyi juga dapat menyebabkan kesalahpahaman.
Ambigu jenis pertama ini berlaku dalam bentuk percakapan lisan, ketika seseorang salah menangkap maksud atau makna suatu ucapan dari lawan bicaranya karena pengucapan orang tersebut kurang jelas.
Atau bisa juga karena adanya kesamaan dalam pengucapan sehingga menyebabkan terjadinya makna ganda.
Contoh kata dari jenis ambiguitas fonetik, bila disematkan dalam kalimat: - Jarak: Jarak bisa diartikan rentang wilayah atau nama sejenis tumbuh-tumbuhan herbal. - Beruang: Beruang bisa berarti mempunyai banyak uang atau nama binatang.
- Salam: Kata salam bisa berarti sapaan atau nama bumbu dapur.
- Hak: Hak mempunyai dua makna, yaitu yang menyatakan kepemilikan dan bagian sepatu wanita.
- Gelar: Gelar bisa bermakna pangkat atau membuka gulungan tikar.
- Bunga: Bunga bisa berarti tanaman atau imbalan yang digunakan pada penggunaan uang atau modal di bank.
- Batu: Kata batu bisa bermakna nama benda padat yang sangat keras atau nama kota di Jawa Timur.
2. Ambigu Gramatikal
Jenis ambigu kedua adalah ambigu leksikal. Leksikal atau leksikologi merupakan ilmu yang mempelajari terkait makna kata-kata dari suatu bahasa tertentu.
Setiap bahasa terdapat sejumlah kata yang memiliki kemiripan dari pengucapan dan penulisannya, akan tetapi maknanya berbeda satu sama lain.
Kesamaan penulisan atau pengucapan dalam ambigu ini, terkadang bisa membuat salah paham terhadap suatu kata.
Kesalahpahaman ini disebut juga sebagai ambigu leksikal. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang memahami satu definisi kata dengan definisi kata lain jika kata tersebut memiliki penulisan atau pengucapan yang sama.
Dalam tataran leksikal, ambiguitas bisa dilihat dari dua sisi, yakni polisemi dan homonim. Contoh ambigu leksikal polisemi:
Sisi pertama adanya gejala polisemi, misalnya kata haram dalam bahasa Indonesia yang dapat bermakna:
- Dilarang, tidak halal.
- Suci, tidak boleh dibuat sembarangan.
- Sama sekali tidak, sungguh-sungguh tidak boleh.
- Terlarang oleh undang-undang, tidak sah. Kemudian contoh ambigu leksikal homonim: Sisi kedua adalah homonim yaitu kata-kata yang sama bunyinya.
Sisi kedua ini tidak menimbulkan ambiguitas jika dilihat penggunaannya dalam konteks.
Contohnya: - Dalam bahasa Indonesia, bisa berarti dapat atau racun. - Pukul berarti jam atau ketuk.
3. Ambigu Gramatikal
Jenis ambigu ketiga adalah ambigu gramatikal. Setiap bahasa memiliki gramatikal tersendiri, sehingga struktur kalimat dan penggunaan kata bisa berbeda dari suatu bahasa dengan bahasa lain.
Perubahan struktur kalimat dan kata juga bisa menyebabkan pergantian makna.
Hal inilah yang mengakibatkan adanya ambigu jenis gramatikal. Di mana seseorang melakukan penggantian struktur kalimat dan penggunaan kata, baik itu secara sengaja maupun tidak disengaja, membuat adanya salah tafsir.
Pemukul: kata 'pemukul' dapat bermakna ganda, seperti orang yang memukul atau alat untuk memukul. Frasa orang tua, dapat bermakna 'orang yang tua' atau 'ibu-bapak'.