Anak dan Menantu Jenderal Kopassus Dipanggil Prabowo Subianto, ini Sosok dan Sepak Terjangnya
Berikut sepak terjang anak dan menantu Jenderal Kopassus yang dipanggil Prabowo Subianto.
Sejumlah tokoh Indonesia dipanggil oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/10). Mereka satu per satu diundang Prabowo demi memastikan diri untuk mendukung dan berkontribusi di pemerintahan mendatang.
Pantauan di lokasi, tercatat ada 59 orang yang dipanggil. Mereka terdiri dari kelompok profesional, partai, publik figur dan akademisi. Dari 59 orang, ada anak dan menantu Jenderal Kopassus yang turut dipanggil.
- Anak Buah Prabowo Subianto Naik Mobil Bak Terbuka Sambil Makan Gorengan bareng Teman-Teman, Aksinya Tuai Sorotan
- Tangan Jenderal Kopassus saat Dampingi Prabowo Subianto Jadi Sorotan, Gercep Singkirkan Ancaman
- Kakak Adik Jenderal TNI Polri, Begini Momen saat Tugas Bareng Jemput Sosok Penting jadi Sorotan
- VIDEO: Pesan Tajam Anies ke Prabowo: Kalau Gagasan Ada Tak Perlu Banyak Berjoget!
Lantas siapa anak dan menantu Jenderal Kopassus tersebut? Bagaimana sepak terjangnya? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (16/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Diaz Hendropriyono
Diaz Faisal Malik Hendropriyono menjadi salah satu dari 59 orang yang dipangil oleh Prabowo Subianto pada Selasa (15/10). Diaz sendiri saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia.
Untuk diketahui, Diaz bukanlah sosok pria sembarangan. Ia merupakan anak dari Jenderal Kopassus berpengaruh. Diaz merupakan anak ketiga dari tokoh intelijen nasional Jenderal TNI (Purn) Abdullah Makhmud Hendropriyono. Sementara itu, A.M. Hendropriyono adalah Kepala Badan Intelijen Negara pertama dan dijuluki the master of intelligence karena menjadi 'Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen' pertama di dunia.
Bukan hanya itu saja, Ia juga memiliki kakak ipar yang juga bergelut di dunia militer. Tidak tanggung-tanggung, sang kakak ipar merupakan eks Panglima TNI. Kakak ipar Diaz adalah Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
Meski tidak terjun di dunia militer, Diaz memiliki karier cemerlang di bidangnya sendiri. Diketahui, Diaz merupakan lulusan Bachelor of Science (B.Sc.) in Management di Norwich Military University, Amerika Serikat. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana hingga tiga kali di Amerika Serikat, yakni:
- Master of Public Administration di Virginia Tech University
- Master of Business Administration dan Master of Arts in Global Leadership di Hawaii Pacific University
- Doctor of Philosophy in Public Administration di Virginia Tech University
Diaz juga sempat mengikuti Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) pada tahun 2013. Kemudian, Ia tercatat sempat bekerja di perusahaan konsultan politik (lobbying firm) di Washington, D. C. yang dipimpin oleh mantan Senator Bennett L. Johnston. Di sana, Ia sebagai research associate di sebuah "think tank" RAND Corporation.
Pria kelahiran 25 September 1978 ini rupanya pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Analis Strategis di Badan Intelijen Negara. Saat ini Diaz berkerja sebagai Staf Khusus bidang Intelijen di Kemenko Polhukam.
Selain di bidang intelijen, Diaz pernah ditunjuk sebagai Komisaris PT Telkomsel pada Januari 2015. Beberapa bulan setelahnya, atau lebih tepatnya pada Mei 2015, Diaz ditunjuk sebagai anggota Tim Transisi PSSI oleh Menpora Imam Nachrawi.
Diaz juga menekuni beberapa usaha lainnya, meliputi:
- Arena MMA Indonesia
- Best Western Hotel di Bali
- Amaris Hotel di Pancoran
- Andalusia Antar Benua (Western Union)
- Gold's Gym di Kuningan, Jakarta Selatan.
Taufik Hidayat
Selain Diaz Hendropriyono, Taufik Hidayat juga turut dipanggil oleh Presiden Terpilih 2024-2029 ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebagian besar orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan sosok Taufik Hidayat. Ia adalah mantan pemain bulu tangkis tunggal putra yang sudah mengharumkan Tanah Air.
Rupanya, Taufik juga bukanlah orang sembarangan. Ia merupakan menantu dari Jenderal Kopassus. Taufik Hidayat adalah suami dari Ami Gumelar sekaligus menantu dari Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar. Agum Gumelar merupakan seorang tentara sekaligus politikus.
Ia pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus pada tahun 1993. Agum kemudian sempat menjabat sebagai Gubernur Lemhannas pada tahun 1998. Jenderal Bintang 4 TNI AD ini juga bergabung dalam Operasi Seroja, Pemberontakan di Aceh dan Konflik Papua.
Selain militer, Agum juga memiliki karier moncer di pemerintahan. Berikut beberapa rekam jejak Agum Gumelar di lingkungan pemerintah:
- Menteri Perhubungan Kabinet Persatuan Nasional (1999–2000)
- Ketua Umum PSSI (1999–2003)
- Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi Kabinet Persatuan Nasional (2000–2001)
- Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan Kabinet Persatuan Nasional (2001)
- Menteri Perhubungan Kabinet Gotong Royong (2001–2004)
- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Kabinet Kerja (2018–2019)
Bukan hanya Agum Gumelar saja, Taufik Hidayat juga memiliki rekam jejak karier cemerlang. Terlebih di dunia bulu tangkis.
Pada Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat berhasil memenangkan medali emas tunggal putra. Di tahun yang sama, Ia berhasil mempertahankan gelar Indonesia Terbuka dan meraih gelar Kejuaraan Asia keduanya.
Pada tahun 2005, Ia kembali menjadi juara. Taufik berhasil memenangkan gelar tunggal putra di Kejuaraan Dunia. Saat itu, Ia mengalahkan pemain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final. Dengan gelar ini, Ia menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade secara berturut-turut.
Pada tahun 2006, Taufik kembali meraih emas tunggal putra Pesta Olahraga Asia 2006 di Doha. Ia kemudian kembali memenangkan Kejuaraan Asia 2007 dan berhasil meraih medali emas tunggal putra Pesta Olahraga Asia Tenggara 2007 di Nakhon Ratchasima.