Arahan Jenderal Polisi Jebolan Non Akpol ke Bintara dan Tamtama: Hindari Mental Adigang, Adigung
Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan arahan kepada bintara dan tamtama Polri agar tidak memiliki sifat adigang, adigung, adiguna.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi memberikan arahan kepada bintara dan tamtama Polri agar tidak memiliki sifat adigang, adigung, adiguna.
Arahan Jenderal Polisi Jebolan Non Akpol ke Bintara dan Tamtama: Hindari Mental Adigang, Adigung
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi memberikan arahan kepada anggota polisi jebolan bintara dan tamtama.
Nasehat yang disampaikan oleh Kapolda tidak hanya berhubungan dengan tugas seorang polisi, melainkan tentang pengabdian kepada masyarakat.
- Jenderal Bintang Dua Sidak Perwira Polisi ke Ruang Kerjanya, Anak Buah Kaget Sikapnya Langsung Berubah
- Jenderal Non Akpol Pasang Badan Untuk Tukang Parkir, Minta Anak Buah Tak 'Menyenggol' tapi Mendidik
- Jenderal Bintang Tiga & Dua Non Akpol, Satu Awet Jadi Kapolda Pegang Tongkat Komando di Jateng
- Jenderal Eks Ajudan Wapres Lucu, Tanding Bola Diwarnai 33 Kartu Merah & 21 Kartu Keluarga
Ahmad Luthfi berbicara di depan 808 bintara dan tamtama Polri yang baru dilantik pada akhir Desember 2023 kemarin. Arahan itu ditujukan agar para anggota Polri dapat selalu ingat jati diri dan tugasnya sebagai pelayan masyarakat.
Bahkan, Kapolda mengatakan jika seorang polisi memiliki sifat pengabdian maka akan terhindar dari sifat adigang, adigung, adiguna. Simak ulasannya sebagai berikut.
Kapolda Jateng Beri Arahan ke Bintara dan Tamtama Polri
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi berbicara langsung di depan 808 anggota Polri non akpol, yaitu lulusan bintara dan tamtama. Arahan dari Kapolda itu diberikan sebelum mereka diterjunkan langsung ke masyarakat untuk bertugas.
“Bahwa Anda telah mewakili negara, sehingga apa, tidak ada lagi bintara-bintara baru yang nanti di kesatuan masing-masing lupa jati dirinya bahwa Anda dulu adalah berangkat dari orang sipil yang sekarang sudah mempunyai behavior perilaku sebagai anggota Polri,”
kata Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi.
Ahmad Luthfi juga mengungkapkan bahwa anggota Polri yang sudah dilantik memiliki kewenangan untuk menegakkan hukum tapi tidak boleh digunakan dengan sewenang-wenang.
“Termasuk saya titip jangan sekali-kali menyakiti hati masyarakat. Simbol Anda kewenangan yang kita punya itu bukan suatu kesewenang-wenangan. Setelah belajar jangan sampai mempunyai tingkah laku menyimpang,”
lanjut Ahmad Luthfi.
Hindari Mental Adigang, Adigung, Aduguna
Polisi tidak hanya sebuah profesi. Kata Ahmad Luthfi, profesi adalah cara untuk mengabdi. Jika seorang polisi sudah mengabdi kepada sebuah kesatuan, maka akan terhindar dari sifat yang dibenci oleh masyarakat.
“Anda adalah merupakan suatu pengabdian. Jadi kalau Anda itu sudah ngabdi pada satu kesatuan, Anda akan dihindarkan dari sifat adigang, adigung, adiguna,” jelas Ahmad Luthfi.
Sosok Kapolda Jawa Tengah
Di balik kariernya yang mentereng sebagai Kapolda dan jenderal polisi bintang dua, Irjen Ahmad Luthfi adalah anggota Polri lulusan non akpol. Ia adalah lulusan Sekolah Perwira Polri (Sepa Milsuk Polri) tahun 1989.
Ahmad Luhtfi berpengalaman di bidang intelijen keamanan dan memiliki karier yang cemerlang di dunia kepolisian. Sebelum menjadi Kapolda Jawa Tengah, Ahmad Luthfi pernah menduduki berbagai jabatan penting di Kepolisian.
Seperti Wadir Intelkam Polda Jateng (2010), Wakapolresta Surakarta (2011), Kapolresta Surakarta (2015), Analis Kebijakan Madya bidang Sosbud Baintelkam Polri (2017), dan Wakapolda Jawa Tengah (2018).