Arti Playing Victim dalam Kehidupan Sosial, Ternyata Punya Banyak Dampak Negatif
Pada kenyataannya, sikap playing victim tersebut ternyata membawa banyak dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain.
Apa itu arti playing victim? Pada dasarnya, istilah playing victim berkembang di kehidupan sosial masa kini dan seringkali disebutkan para generasi muda di berbagai platform media sosial.
Istilah playing victim sendiri yakni berasal dari dua kata dalam Bahasa Inggris. Playing secara harafiah berarti bermain. Sementara victim dapat diartikan sebagai korban atau orang yang dirugikan.
-
Bagaimana Arshia Goswami menjadi viral? Prestasi mengesankan ini terekam dalam video dan dibagikan di halaman Instagram atlet angkat besi muda tersebut, dan menjadi viral.
-
Kenapa netizen merasa cemburu dengan Arumi? Pada berbagai kesempatan, banyak netizen yang mengungkapkan bahwa pandangan Emil terlihat sangat tulus dan penuh kasih sayang kepada Arumi. Pandangan tersebut juga membuat para ibu-ibu merasa cemburu.
-
Kenapa netizen memuji sikap Arumi? Para netizen memberikan perhatian kepada Arumi yang menunjukkan sikap rendah hati dalam kesempatan tersebut. "'Cantik banget', bu Arumi tepuk tangan memuji, padahal yang cantik banget yah yang tepuk tangan. Orang secantik bu Arumi bisa humble seperti itu, vibesnya positif," tulis seorang netizen.
-
Apa arti dari influencer? Influencer adalah istilah yang lekat dengan dunia media sosial. Bisa dikatakan, tak akan ada influencer jika tak ada media sosial. Kedua hal ini seolah tak bisa dilepaskan. Bahkan saat ini, influencer termasuk dalam kategori jenis pekerjaan modern.
-
Mengapa orang-orang mengkhawatirkan Arshia Goswami? Beberapa orang mengklaim bahwa mengangkat beban berat di usianya dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius.
-
Kenapa Arsy dipuji netizen karena menjadi pramusaji di cafe milik Ashanty? Saat menjadi pramusaji di cafe milik Ashanty, Arsy mendapatkan banjir pujian dari netizen di kolom komentar. Arsy dipuji karena tidak gengsi terjun langsung melayani pelanggan, bahkan ada yang memprediksi ia bakal jadi pebisnis sukses di kemudian hari berkat ilmu dari kedua orangtuanya.
Namun arti playing victim bukan semata-mata gabungan dari dua makna di atas. Arti playing victim lebih merujuk pada sikap seseorang yang memilih untuk bertindak seolah-olah menjadi pihak korban.
Dia bahkan berperilaku menjadi si paling dirugikan untuk mendapat keuntungan yang diinginkan. Entah keuntungan dalam bentuk perhatian orang lain, finansial, atau sosial.
Pada kenyataannya, sikap playing victim tersebut ternyata membawa banyak dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain. Dampak negatif tersebut yakni terletak pada kehidupan sosial si pihak yang bertindak dengan sikap playing victim.
Lantas, apa arti playing victim secara luas? Dan apa saja dampak dari sikap playing victim yang membawa kerugian bagi kehidupan sosial? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (8/10), berikut merdeka.com ulas mengenai arti playing victim hingga dampak sosialnya.
Arti Playing Victim
Sebelum mengetahui dampaknya, perlu diulas secara mendalam mengenai arti playing victim terlebih dahulu.
Arti playing victim sendiri adalah merujuk pada perilaku seseorang bertindak sebagai korban pada suatu masalah atau kejadian yang dialaminya. Secara tidak langsung, perilaku tersebut termasuk ke dalam sikap kekanak-kanakan yang dilakukan seseorang.
Melalui hal itu, maka seseorang tersebut akan merasa paling tersakiti dan banyak dirugikan atas suatu permasalahan yang dihadapinya. Dia pun bahkan tak segan untuk menyalahkan orang lain atas penderitaan yang dialaminya saat ini.
Di sisi lain, istilah playing victim disebut juga dengan victim mentality. Sebab, mentalnya dianggap bermasalah saat enggan bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri.
Secara bertahap, seseorang tersebut kemudian akan memengaruhi orang lain agar percaya jika dia merupakan pihak yang tersakiti dan menerima kerugian besar.
Sebagai contoh, seseorang secara tidak langsung diketahui berselingkuh kemudian dia justru akan menyalahkan pasangannya karena beberapa kelemahannya. Dia lalu akan membuat argumen sebagai senjata untuk menyerang sebagai pihak yang merasa tersakiti.
Tanda-tanda Playing Victim
Setelah arti playing victim, maka hal selanjutnya yang perlu dipahami ialah mengenai tanda-tanda dari sikapnya. Pada umumnya, tanda-tanda dari sikap playing victim mungkin banyak tidak disadari oleh banyak orang.
Sebab, mereka sendiri akan membuat pendapat yang terasa kuat dan benar pada awalnya. Kemudian, argumen playing victim tersebut akan dipercaya oleh orang lain dengan dukungan penuh yang akan diberikan.
Beberapa tanda yang banyak dilakukan seseorang dengan sikap playing victim tersebut antara lain sebagai berikut,
1. Merasa Dunia Tidak Berpihak
Pertama, seseorang tersebut merasa jika dunia tidak berpihak pada dirinya. Diam merasa marah, kesal, dan frustasi atas permasalahan yang dianggapnya banyak merugikan dirinya sendiri. Kemudian, dia akan menganggap jika hidupnya tidak pernah berjalan baik.
2. Menyalahkan Orang Lain
Mereka pun juga gemar menyalahkan orang lain atas permasalahan yang kini sedang dihadapinya. Dia bahkan tak segan akan menyudutkan orang lain saat sesuatu terjadi di luar kendalinya.
3. Merasa Istimewa di Pengalaman Masa Lalu
Ketiga, dia merasa jika balas budi menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan. Dalam suatu waktu, dia akan mengingat segala kebaikan yang dilakukannya di masa lalu. Kemudian, dia seolah ingin jika orang lain membalas budi atas kebaikannya tersebut.
Dampak Playing Victim
Meski sekilas terlihat ringan, namun ternyata memiliki sikap playing victim dapat mendatangkan dampak dan energi yang buruk dalam kehidupan sosial. Beberapa dampak tersebut di antaranya sebagai berikut,
1. Hubungan Sosial Terganggu
Pertama, seseorang akan memiliki hubungan sosial yang terganggu. Orang yang memiliki sikap playing victim cenderung akan berlaku sering menyalahkan orang lain dan enggan bertanggung jawab. Mereka akan memiliki hubungan interpersonal yang tidak sehat.
2. Karakter Pribadi Terhambat
Kedua, mereka akan mengalami perkembangan karakter pribadi yang terhambat. Mereka cenderung akan terus menyalahkan keadaan tanpa belajar terhadap permasalahan yang dialami. Akibatnya, mereka menjadi pribadi yang tidak berkembang secara positif.
3. Mengalami Isolasi Sosial
Ketiga, seseorang dengan sikap playing victim kemudian akan ditandai banyak pihak lain. Sehingga, orang lain pun cenderung akan menghindari interaksi. Akibatnya, seseorang tersebut akan terisolasi dari banyak orang.
4. Memiliki Lingkungan Sosial yang Kurang Nyaman
Terakhir, mereka akan cenderung memiliki lingkungan sosial dan kerja yang tidak nyaman. Dinamika tim dalam lingkungan kerja menjadi tak seimbang. Sebab, banyak orang yang enggan berinteraksi pula dengan seseorang yang seringkali berlaku playing victim.