Bukan Cuma Mobil, Pabrik Lamborghini Dibeli Anak Presiden RI
Tak tanggung-tanggung. Bukan cuma mobilnya, pabrik Lamborghini sekalian dibeli sama anak Presiden RI.
Siapa yang tak tahu mobil Lamborghini? Mobilsport mewah ini jadi idaman para pecinta otomotif di seluruh jagad.
Di Indonesia, para 'sultan' tajir melintir banyak yang memilikinya. Mobil berharga miliaran rupiah ini memberi cap pemiliknya adalah orang tajir.
-
Bagaimana Presiden Soeharto membangun industri otomotif di Indonesia? Presiden Soeharto punya cara pandang baru membangun ekonomi Indonesia. Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional.
-
Kapan hotel milik Tommy Soeharto dibangun? Diketahui bahwa hotel ini mulai dibangun pada tahun 1997.
-
Kenapa industri otomotif Indonesia berkembang pesat di era Soeharto? Saat kepemimpinan nasional berganti ke Presiden Soeharto, kebijakan otomotif Indonesia pun berubah: impor mobil CBU dilarang, mobil mesti dirakit lokal, dan kebijakan kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Apa yang dimiliki anak-anak Soeharto dalam bisnis? Beberapa sumber mengungkapkan kalau anak-anak Soeharto memiliki bisnis berskala besar dan menggurita, meliputi hotel, transportasi, media, hingga migas dan pertambangan.
-
Kenapa Darma Mangkuluhur disebut mirip dengan Tommy Soeharto? Banyak yang menyebut Darma mirip dengan ayahnya, Tommy Soeharto, namun ada juga yang menyebut Darma mirip dengan kakeknya, Soeharto.
-
Apa yang membuat hotel milik Tommy Soeharto terasa mencekam? Kesan ini timbul bukan hanya karena telah ditinggalkan dalam waktu yang lama, melainkan juga karena terkadang hotel ini terlindung oleh kabut pada waktu-waktu tertentu.
Namun rupanya pabrik Lamborghini memiliki sejarah dengan orang Indonesia. Tak tanggung-tanggung, pabriknya pernah dibeli oleh putra Presiden RI.
Penasaran? Simak informasi selengkapnya:
Dua Konglomerat Indonesia Beli Perusahaan Lamborghini
Pada Januari tahun 1994 silam perusahaan berlogo 'banteng ngamuk' itu resmi dibeli oleh anak dari Presiden ke-2 RI Soeharto, yakni Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.
Bersama dengan konglomerat Indonesia Setiawan Jody, Tommy menggelontorkan uang sebesar US$ 40 juta untuk membeli perusahaan Lamborghini melalui perusahaan Megatech.
"Megatech juga bermaksud menggunakan teknologi mesin Lamborghini untuk membangun sebuah mobil komersial di Indonesia, " kata ketua Mycom, Yap yong Seong dikutip dari Liputan6 (10/3).
Bagaimana Perusahaan Supercar Bisa Dibeli oleh Orang Indonesia?
Tommy dan Jody ©2023 Merdeka.com
Awal mula dibelinya perusahaan supercar ini bermula ketika Chrysler sebagai pemilik Lamborghini tidak kuat meneruskan kepemilikan perusahaan ini di tengah tekanan ekonomi.
Pada 21 Januari 1994, Lamborghini pun beralih ke sebuah perusahaan berbasis di Bermuda bernama Megatech. Namun, pada saat itu jurnal sejarah Lamborghini hanya menyebut pembelinya sebagai 'unknown Indonesian'.
Kemudian, diketahui jika Megatech ini dimiliki oleh Tommy dan Jody. Keduanya memiliki sekitar 60 persen saham, sementara sisanya dipegang sebuah perusahaan Malaysia, MyCom Berhad.
Selain Lamborghini, Megatech juga tercatat sebagai pemilik perusahaan Vector. Ini adalah salah satu merek supercar Amerika yang cukup bergaung namanya pada masa itu, tetapi tidak berumur lama.
Akhir Kepemilikan
Instagram @hotmanparisofficial ©2022 Merdeka.com
Setelah resmi memiliki Lamborghini, Djody langsung menunjuk Mike Kimberly sebagai presiden dan direktur pelaksana.
Kepemilikan perusahaan supercar Lamborghini berakhir di tangan Tommy dan Jody pada tahun 1998, saat Indonesia mengalami krisis moneter.
Lamborghini kemudian dipegang VW-Audi hingga kini. Meski dijual, Megatech pada saat itu disebut justru mendapatkan untung besar.
Sebab, mereka menjual perusahaan Lamborghini dengan harga 110 juta dolar AS dan nilainya menjadi berkali-kali lipat mengingat tingginya nilai dolar saat krisis moneter itu.