Cara Menjaga Kesehatan Tubuh di Musim Hujan Agar Tidak Mudah Sakit
Tips menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit di musim hujan.
Cara menjaga kesehatan tubuh di musim hujan perlu diketahui oleh semua orang. Musim hujan identik dengan berbagai penyakit. Hal ini bisa terjadi akibat penurunan sistem imun tubuh yang disebabkan oleh cuaca dingin.
Selain itu di tengah musim hujan seperti saat ini, banyak virus dan bakteri yang mudah berkembang. Sehingga penting bagi kita untuk menjaga kesehatan dan memperkuat sistem imun agar tidak mudah terserang penyakit penyerta yang biasa muncul saat musim hujan.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Apa saja jenis virus yang dapat menyerang manusia? Virus Polio. Virus ini merupakan penyebab penyakit polio, yaitu penyakit yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Virus ini menular melalui kontak dengan tinja atau air kotor yang tercemar virus. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Hepatitis. Virus ini merupakan penyebab penyakit hepatitis, yaitu peradangan pada hati. Ada beberapa jenis virus hepatitis, seperti hepatitis A, B, C, D, dan E. Virus ini menular melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau makanan yang terkontaminasi virus. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi seperti sirosis, kanker hati, atau gagal hati. Virus Influenza. Virus ini merupakan penyebab penyakit influenza, yaitu penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Virus ini menular melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, batuk, pilek, atau sakit tenggorokan. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Dengue. Virus ini merupakan penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD), yaitu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri sendi, ruam, muntah, atau perdarahan. Penyakit ini dapat dicegah dengan menghindari gigitan nyamuk. Virus Rabies. Virus ini merupakan penyebab penyakit rabies, yaitu penyakit yang menyerang sistem saraf dan otak. Virus ini menular melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi virus, seperti anjing, kucing, atau kelelawar. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti gila air, agresif, halusinasi, atau koma. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Rotavirus. Virus ini merupakan penyebab penyakit diare akut pada anak-anak. Virus ini menular melalui kontak dengan tinja atau muntah penderita. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, muntah, dehidrasi, atau kejang. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi. Virus Zika. Virus ini merupakan penyebab penyakit zika, yaitu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Virus ini menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus, atau melalui hubungan seksual dengan penderita. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, ruam, sakit mata, atau nyeri sendi. Penyakit ini dapat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan mikrosefali pada bayi. Virus Ebola. Pertama kali, virus ini ditemukan di dekat sungai Ebola di Zaire (Kongo) sekitar tahun 1976. Ebola merupakan salah satu virus mematikan bagi manusia. Virus ini dapat menyebabkan demam, diare hingga pendarahan. Penyebaran virus melalui kontak dengan benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita. Sayangnya, hingga kini virus ebola masih belum ditemukan pengobatannya sama halnya dengan virus HIV. Virus HIV. Virus ini merupakan virus yang akan memperlemah kekebalan tubuh manusia. Hal tersebut akan menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi atau penyakit lainnya. HIV memiliki arti Human Immunodeficiency Virus. Penyebab virus ini ialah adanya proses kontak fisik dengan penderita HIV melalui hubungan seksual yang tidak sehat, pemakaian jarum suntik bekas dengan penderita HIV, penggunaan alat pembuat tato dan body piercing. Tapi, virus ini tidak akan menular melalui kontak langsung sehari-hari ya, misalnya bersentuhan, berjabat tangan, dan berpelukan. Jika virus ini terus berkembang maka virus ini bisa menimbulkan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome). Virus Corona Paramyxovirus. Siapa yang pernah mendengar nama virus ini? Tentunya virus ini cukup asing di telinga kita. Namun, virus ini rupanya merupakan salah satu virus yang bisa mengancam nyawa manusia. Virus Corona Paramyxovirus menyerang sistem pernafasan sehingga virus ini dapat menular jika manusia menghirup udara yang mengandung virus ini. Hal terburuknya, yaitu virus ini dapat menyebabkan penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit ini salah satu jenis penyakit pneumonia yang menginfeksi saluran pernapasan seseorang. Virus berbahaya ini menular lebih cepat dibandingkan virus HIV dan virus Ebola. Virus Herpes Simplex. Virus ini memiliki perbedaan dengan virus lain karena virus Herpes Simplex ini menyerang kulit manusia. Ada delapan jenis virus herpes, dari 100 lebih, yang secara rutin menyerang manusia: virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan 2 (HSV-2), virus varicella-zoster, cytomegalovirus, virus Epstein-Barr, dan virus manusia. herpesvirus 6,7 dan 82. Virus ini dapat menyebabkan luka melepuh di mulut, bibir, kelamin, atau bagian tubuh lainnya. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan luka melepuh atau cairan tubuh penderita. Virus Varicella-zoster. Virus ini merupakan penyebab cacar air dan cacar api. Cacar air adalah penyakit yang ditandai dengan ruam berisi cairan yang gatal di seluruh tubuh. Cacar api adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dan ruam pada satu sisi tubuh. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan ruam atau melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Virus Human papilomavirus (HPV). Virus ini merupakan penyebab penyakit kelamin HPV. HPV adalah penyakit yang ditandai dengan adanya kutil di alat kelamin atau sekitarnya. Virus ini menular melalui hubungan seksual dengan penderita. Beberapa jenis virus HPV dapat meningkatkan risiko kanker serviks, kanker penis, kanker anus, atau kanker tenggorokan. Virus Rubella. Virus ini merupakan penyebab campak jerman. Campak jerman adalah penyakit yang ditandai dengan demam, ruam merah, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Virus ini menular melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Virus ini sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi. Virus Variola. Virus ini merupakan penyebab cacar (smallpox). Cacar adalah penyakit yang ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, mual, dan ruam berisi nanah di seluruh tubuh. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan ruam atau melalui udara saat penderita batuk atau bersin. Virus ini telah dinyatakan punah sejak tahun 1980 setelah program vaksinasi global. Virus Molluscum contagiosum. Virus ini merupakan penyebab bintil-bintil di kulit. Bintil-bintil ini berwarna putih atau merah muda, berbentuk bulat, dan berukuran kecil. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan bintil-bintil atau benda yang terkontaminasi. Virus ini biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan. Virus Monkeypox. Virus ini merupakan penyebab cacar monyet. Cacar monyet adalah penyakit yang ditandai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam berisi cairan di seluruh tubuh. Virus ini menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau tikus, atau melalui kontak dengan cairan tubuh atau ruam penderita. Virus ini jarang menular antarmanusia dan biasanya tidak berakibat fatal.
Sebagai langkah pencegahan, sebaiknya Anda mengetahui cara menjaga kesehatan tubuh di musim hujan. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI dan berbagai sumber, Rabu (6/11/2024):
1. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi
Tips menjaga kesehatan di musim hujan yang pertama yaitu mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang agar kebutuhan makro dan mikro nutrien tubuh dapat terpenuhi dengan baik.
Mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh diketahui dapat membantu sistem imun bekerja secara optimal, sehingga menurunkan risiko tubuh terserang penyakit.
Hindari mengonsumsi atau membeli makanan sembarangan. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang bersih dengan kandungan yang baik untuk kesehatan.
2. Mencuci Tangan Menggunakan Sabun dan Air Mengalir
Kuman penyebab penyakit sering kali ditularkan melalui tangan. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Cucilah tangan khususnya setiap sebelum memasak, sebelum dan sesudah makan, serta setelah dari toilet. Anda juga bisa menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan apabila tidak menemukan akses air mengalir dan sabun.
Selain itu, pastikan kondisi kuku dalam keadaan bersih. Kuku yang terlalu panjang dan tidak bersih bisa menyebabkan penumpukan kuman dan bakteri.
3. Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh diketahui dapat memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan, salah satunya yaitu menjaga daya tahan tubuh. Dehidrasi membuat tubuh lebih rentan mengalami berbagai penyakit yang kerap muncul di musim hujan.
Hal ini dikarenakan cairan yang dikonsumsi dapat membantu tubuh mengeluarkan sisa-sisa proses metabolisme dan racun secara optimal. Anda disarankan untuk minum air mineral kurang lebih 2 liter per harinya.
Perbanyak mengonsumsi air putih atau buah dengan kandungan air yang tinggi, sangat baik untuk mencegah dehidrasi di musim hujan. Pastikan juga untuk selalu mengonsumsi air putih yang matang dan kebersihannya terjaga dengan baik.
4. Melakukan 3M Plus
Genangan-genangan air di musim hujan sering kali menjadi tempat favorit nyamuk untuk berkembang biak. Nyamuk sendiri merupakan salah satu vektor pembawa beberapa jenis penyakit, seperti demam berdarah dengue (DBD) dan malaria.
Salah satu cara membasmi nyamuk adalah dengan menerapkan 3M plus. 3M plus merupakan program menjaga kebersihan lingkungan yang terdiri dari:
- Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum, dan toren air secara rutin.
- Menutup tempat penampungan air.
- Memanfaatkan dan mendaur ulang barang bekas, atau mengubur sampah yang mudah diurai.
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di kolam atau akuarium.
- Memasang kasa nyamuk pada ventilasi dan jendela.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk.
5. Berolahraga
Berolahraga secara rutin adalah tips menjaga kesehatan di musim hujan yang tidak kalah penting. Berolahraga secara rutin mampu menjaga sirkulasi darah serta mengoptimalkan kinerja sel darah putih yang berperan dalam sistem imunitas tubuh.
Olahraga secara rutin tidak hanya mengoptimalkan daya tahan tubuh, namun juga membantu menjaga berat badan ideal sehingga terhindar dari obesitas. Dengan rutin berolahraga, maka sistem imun tubuh akan meningkat sehingga risiko paparan penyakit akan lebih menurun.
6. Mencukupi Asupan Vitamin C dan Vitamin D
Vitamin C dan vitamin D adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga sistem imun. Sehingga, penting bagi Anda untuk mencukupi kebutuhan harian dua vitamin tersebut pada musim hujan.
Kebutuhan vitamin C harian untuk wanita adalah 75 mg dan laki-laki sebanyak 90 mg. Anda bisa mendapatkan asupan vitamin C dengan mengonsumsi buah dan sayur seperti jeruk, stroberi, dan brokoli secara rutin. Bila perlu, Anda dapat mengonsumsi suplemen vitamin C tambahan sesuai anjuran dokter.
Sementara itu, Anda dapat memenuhi kebutuhan vitamin D dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi, mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D dan suplemen tambahan. Adapun kebutuhan harian vitamin D adalah 400-800 iu, tergantung dari usia dan kondisi tubuh.
7. Istirahat Cukup
Tips menjaga kesehatan di musim hujan selanjutnya adalah dengan istirahat dan tidur yang cukup. Hal ini penting agar tubuh mendapatkan waktu untuk memulihkan energi.
8. Vaksinasi Rutin
Pencegahan penularan virus dan bakteri penyebab penyakit yang sering terjadi saat musim hujan dapat dilakukan melalui vaksinasi secara rutin.
Beberapa jenis vaksinasi rutin yang disarankan adalah vaksinasi influenza setiap 1 tahun sekali serta vaksinasi difteri dan tetanus setiap 10 tahun sekali.
Dengan menerapkan beberapa tips menjaga kesehatan di atas, diharapkan dapat meminimalisir potensi terpapar penyakit selama musim hujan, sehingga kita dapat menjalankan aktivitas harian dengan lebih sehat.
Jangan lupa juga untuk menyiapkan berbagai peralatan hujan sebagai persiapan di musim penghujan. Anda bisa siapkan payung atau mantel hujan.
Gunakan juga pakaian yang hangat dan alas kaki yang sesuai agar kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik apabila harus berkegiatan di luar rumah.