Cerita Kapten CPM (K) Wa Ode Nunu Sulitnya Tugas di Kepulauan, Kantor Tak Layak & Mobil Patroli Bekas Nabrak
Kapten CPM (K) Wa Ode Nunu membagikan pengalaman sekaligus tantangannya bertugas di sebuah kepulauan terpencil. Begini keluh kesahnya.
Kapten CPM (K) Wa Ode Nunu membagikan pengalaman sekaligus tantangannya bertugas di sebuah kepulauan terpencil. Begini keluh kesahnya.
Cerita Kapten CPM (K) Wa Ode Nunu Sulitnya Tugas di Kepulauan, Kantor Tak Layak & Mobil Patroli Bekas Nabrak
Komandan Sub Detasemen Polisi Militer (Dansubdenpom) Kapten CPM (K) Wa Ode Nunu membagikan pengalamannya saat bertugas di kepulauan.
Ia mengaku banyak sekali tantangan yang memang harus dihadapi.
- Begini saat Polisi Tugas Patroli Perbatasan Negara, Ikut Dorong Kapal Nelayan Tapi Takut Ombak
- Cerita Turis Jerman Kagum Lihat Langsung IKN
- Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
- Komandan Terjun Langsung, Begini Patroli Pasukan TNI AU Amankan Aset Tanah Negara
Salah satunya adalah adanya sarana dan prasarana yang dirasa tidak sesuai dengan standart. Namun meski begitu, ia tetap menjalankan tugasnya dengan kesungguhan dan hati ikhlas.
Penasaran seperti apa cerita Wa Ode Nunu? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut, Minggu (24/12).
Kapten CPM (K) Wa Ode menceritakan tantangan terbesarnya saat ditugaskan sebagai Dansubdenpom di Dobo, Kepulauan Aru.
Harus menjalankan tugas dan membuat suatu satuan berdiri sebagai perintis di sebuah pulau terpencil membuat Wa Ode dihadapkan ragam tantangan.
Salah satunya adalah ketika menerima gedung bangunan kantor yang dinilai tak layak.
“Tantangan terbesarnya itu pada saat kami mengajukan permohonan ke Pemda setempat untuk meminjamkan bangunan. Kemudian bangunan itu diberikan kepada kita itu tidak layak lah (keadaannya),”
tutur dia seperti melansir dari video unggahan saluran Youtube TNI AD.
Ia menilai bahwa bangunan yang diterima saat itu tidak sesuai dengan ketentuan Subdenpom.
Sehingga ia mengajukan permohonan ke Pemda setempat untuk dilakukan renovasi terhadap bangunan tersebut.
“Di situ biaya yang diberikan tidak sepenuhnya. Sehingga kita itu harus berusaha keras untuk mendapat tambahan untuk renovasi bangunan tersebut,” lanjut Wa Ode Nunu.
Bukan hanya bangunan kantor yang tidak layak, ia juga menerima sarana prasana lainnya dalam kondisi yang sama pula. Salah satunya adalah mobil patroli.
“Selain itu, mobil yang diberikan adalah bekas tabrakan. Sehingga bagaimana caranya kita harus menjadikan mobil itu menjadi mobil yang bagus untuk patroli. Itu yang kami lakukan waktu itu hanya dengan 2 orang anggota saja,” timpal Wa Ode menceritakan tantangannya.
Usai kantor dan mobil direnovasi sedemikian rupa menjadi sarana dan prasarana yang layak, Wa Ode mengaku mendapatkan kiriman 2 anggota susulan. Sehingga, pada saat itu ia hanya memiliki 4 anggota.
Wa Ode Nunu mengaku transportasi menjadi salah satu kendala cukup besar di Kepulauan Aru bagi dia guna melaksanakan tugasnya.
Youtube/TNI AD
“Kalau kita melakukan penyidikan pemeriksaan atau mencari saksi, kita harus menyeberang lautan. Di sana itu menggunakan kapal kayu yang berbahan minyak tanah saja. Perjalanan bisa sampai 15 jam, pernah kita alami itu,”
lanjut dia.
Walau begitu, Wa Ode Nunu mengatakan bahwa setiap tugas negara yang diberikan kepadanya menjadi panggilan bagi dia.
Sehingga dirinya bisa menjalankan tugas itu dengan hati tulus dan ikhlas.
Video
Berikut adalah video selengkapnya tentang cerita Kapten CPM (K) Wa Ode Nunu bertugas di Kepulauan terpencil.