Cerita Letjen Muhammad Saleh Waktu Pangkat Mayjen TNI Masuk Ruangan Buka Laci dapat Keris Pakubuwono X
Sebuah video memperlihatkan Letjen Muhammad Saleh yang bercerita saat masih bertugas di Kandang Menjangan Kartasura, temukan keris Pakubuwono X.
Sebuah video memperlihatkan Letjen Muhammad Saleh yang bercerita saat masih bertugas di Kandang Menjangan Kartasura, temukan keris Pakubuwono X.
Cerita Letjen Muhammad Saleh Waktu Pangkat Mayjen TNI Masuk Ruangan Buka Laci dapat Keris Pakubuwono X
Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa menceritakan kisah nostalgianya saat mendapatkan keris Pakubuwono X di laci.
Hal itu terjadi saat ia melakukan kunjungan ke Kandang Menjangan Grup 2 Kopassus.
- Jejak Mentereng Mayjen Hasan Berdarah Kopassus, Dipercaya Panglima Jadi Bintang Tiga TNI
- Pesan Tegas Jenderal Bintang Tiga TNI Kepada Komandan Satuan: Jangan Hanya Beri Perintah ke Prajurit
- Pangkostrad Letjen TNI Saleh Tenteng Senjata Tembus Zona Hitam Papua, Dikawal Ketat Pasukan
- Disalami Panglima TNI, Pangkostrad Saleh Mustafa kini Berpangkat Letjen, Bintang 3 di Pundaknya
Muhammad Saleh saat masih berpangkat Mayjen bercerita dengan beberapa anak buahnya yang juga ikut datang ke ruangannya. Letjen Muhammad Saleh saat itu baru saja mendapatkan jabatan di grup 2 dan berasal dari grup 1.
Selain itu, Letjen Muhammad Saleh juga mengisahkan cerita-cerita masa lalu yang berkaitan erat dengan kesakralan Kandang Menjangan yang ia tempati. Simak ulasannya sebagai berikut.
Muhammad Saleh Temukan Keris di Laci Meja Kerja
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Kandang Menjangan Channel memperlihatkan seorang mantan Danyon 23 Grup 2/Kopassus yang menceritakan kisah nostalgianya saat masih menjabat di sana.
Muhammad Saleh datang dengan didampingi oleh anak buahnya masuk ke dalam ruangan kerjanya dulu. Ia sangat impresif saat pertama kali menjabat sebagai Danyon Grup 2 saat sebelumnya ia berasal dari Grup 1.
Saat duduk di meja kerjanya, Muhammad Saleh membuka laci yang berada di tepat di bawah meja. Saat dibuka, ia tiba-tiba menemukan sebuah keris. Keris tersebut diketahui milik Pakubuwono X yang sudah meninggal dunia.
“Begitu saya masuk ruangan, saya buka laci ini, ada keris. Ini lillahi ta’ala, enggak bohong. Ada keris saya ambil, saya tanya lah. Inilah cerita anak saya lahir itu di sini,” kata Muhammad Saleh.
“Saya dapat itu, akhirnya saya cari, ternyata keris itu kerisnya Pakubuwono X. Sudah meninggal. Saya bukan orang Solo, kita orang jauh-jauh di sana kita ini. Orang Ambon kita ini, dapat keris Pakubuwono X,” lanjut Muhammad Saleh.
Banyak Anggota Meninggal
Selain itu, Muhammad Saleh juga menceritakan hal yang tidak akan pernah ia lupakan. Saat ia masih menjadi Danyon 23 Grup 2/Kopassus, banyak anggota yang tiba-tiba meninggal dan kecelakaan.
Awalnya hanya 4 orang yang meninggal. Saat diminta untuk tanya kepada orang pintar, Muhammad Saleh mendapatkan jawaban ia harus menyembelih ayam Cemani untuk menghentikan jatuhnya korban.
Namun, bukannya menyembelih ayam Cemani, Muhammad Saleh justru menyembelih ayam biasa atas perintah dari komandan. Akhirnya, korban tetap berjatuhan sampai berjumlah 6 orang.
“Saya tanya bang Joko, bang, kemarin itu kok meninggal lagi bang, nanti jangan-jangan meninggal lagi nih. Kemarin ayamnya benar tidak? Enggak, kalau ayam itu mahal, saya pilih ayam yang lain katanya,” terang Muhammad Saleh.