Cerita Peltu Satuni saat Tugas di Timor Timur, Mayjen TNI Kunto Sakit Tidak Mau di Evakuasi 'Tak Tembak Nanti Heli Turun'
Kunto Arief dikenal sebagai pemimpin prajurit yang bijak dan menyejahterakan anggotanya di medan perang.
Kunto Arief dikenal sebagai pemimpin prajurit yang bijak dan menyejahterakan anggotanya di medan perang.
Cerita Peltu Satuni saat Tugas di Timor Timur, Mayjen TNI Kunto Sakit Tidak Mau di Evakuasi 'Tak Tembak Nanti Heli Turun'
Peltu (Purn) Satuni mengungkap sisi kebaikan dari Wakil Komandan Kodiklat AD Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo.
Menurut kisah Satuni, Kunto adalah sosok yang mampu membangun disiplin dan naluri tempur saat ia memimpin pertempuran Timor Timur 1994.
Selain itu, Kunto Arief dikenal sebagai pemimpin prajurit yang bijak dan menyejahterakan anggotanya di medan perang.
- Cerita Turis Jerman Kagum Lihat Langsung IKN
- Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua
- Saat Jalan-jalan di Kota Bandung, Mayjen Kunto Arief Bertemu Dengan Prajurit TNI yang Tertembak di Papua 'Alhamdulillah Selamat'
- Cerita Peltu Santuni Tugas di Timor Timur Saking Susahnya, Merokok Join Bareng Mayjen TNI Kunto 'Tinggal 2 Batang di Rokok 11 orang'
Seluruh semangatnya bahkan tak terkalahkan oleh sakit parah yang dialaminya ketika menjadi pemimpin perang Timor Timur 1994.
Seperti apa kisahnya? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini, Kamis (1/2).
Displin dalam Pimpin Tempur
Satuni bercerita bahwa Kunto Arief merupakan sosok pemimpin yang begitu disiplin. Ia begitu mengagumi setiap sikap yang diambil sang jenderal dalam memberikan perintah untuk para pasukan perangnya.
“Di medan pertempuran, itu sangat-sangat disiplin beliau. Untuk mencari dan menemukan musuh kita hancurkan, itu perintah beliau,”
ungkap Satuni seperti dilansir dari tayangan video unggahan Youtube halobiru.
Selain itu, Kunto juga merupakan pemimpin yang begitu menyejahterakan para anggotanya di medan perang.
Hal ini terbukti dari penolakan sisa dana Uang Lauk Pauk (ULP) yang dikembalikan oleh Satuni.
Kunto Arief beranggapan jika seluruh sisa dana ULP itu lebih baik dibagikan kepada semua prajurit untuk makan bersama-sama.
“Kalau habis logistik itu pasti disampaikan oleh bendahara tentang rincian untuk belanja. Tapi untuk pak Kunto ‘Ndan ini tak kasihkan sisanya uang makan kemarin’. ‘Tidak usah pak Santuni, kasihkan saja untuk anggota untuk makan bersama-sama dibagikan’. Mangkannya anggota itu tidak pernah ada yang mengeluh selama di bawah kepemimpinan pak Kunto, tidak pernah!,” cerita Satuni.
Youtube/halobiru
Hal ini yang kemudian membuat Satuni begitu mengagumi sosok Kunto Arief.
Ia beranggapan bahwa hampir seluruh anggota yang berjibaku di medan perang kala itu benar-benar sejahtera di bawah kepemimpinan sang jenderal.
Alami Sakit Malaria Parah saat Pimpin Perang
Di tengah menjalankan tugas sebagai pemimpin perang Timor Timur 1994, Kunto Arief sempat mengalami sakit malaria parah. Namun sakit yang dideritanya itu justru tidak membuat semangat Kunto Arief padam.
Ia justru tak mau untuk dievakuasi dan memutuskan untuk tetap tinggal di medan perang. Kunto Arief bahkan sempat mengancam akan menembak siapapun yang bersikukuh untuk mengevakuasinya.
“Itu dijemput helikopter tidak mau ‘Tidak usah! Saya mau tetap di sini saja. Tidak usah nanti tak tembak, tak tembak nanti kalau heli turun’ begitu kata beliau,”
imbuh cerita menarik dari Satuni.
Video Lengkap
Berikut adalah video selengkapnya yang bisa disaksikan.