Ciri Pemuda Dikagumi Allah SWT, Bukan yang Punya Sifat Shabwah
Allah SWT sangat mencintai dan mengagumi para pemuda yang memiliki shabwah.
Islam sangat memperhatikan generasi muda. Peran pemuda sangat krusial untuk kemajuan bangsa dan agama. Rasulullah SAW bersabda: "Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan Allah di hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, salah satunya adalah pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah." (HR. Bukhari Muslim).
Perkembangan Islam hingga saat ini tidak terlepas dari kontribusi pemuda. Salah satu kunci keberhasilan Rasulullah SAW dalam berdakwah adalah dukungan dari sahabat-sahabatnya yang mayoritas terdiri dari kaum muda. Allah SWT juga sangat mengagumi pemuda, terutama yang tidak memiliki shabwah.
- Kisah Pemuda Ahli Ibadah Terang-terangan Menolak Masuk Surga, ini Sebabnya
- Cara Menghindari Istidraj, Kenikmatan Rezeki yang Ternyata Dimurkai oleh Allah SWT
- 90 Nama Anak Perempuan yang Disukai Allah SWT, Punya Arti & Doa yang Luar Biasa
- Usai Salat Dhuha Penjual Es Krim ini Kaget Ada Pembeli Satu Porsi Rp500 Ribu 'Terima Kasih ya Allah'
Lalu, apa yang dimaksud dengan shabwah? Berikut ini penjelasannya yang diambil dari laman cahayaislam.id.
Pengertian Shabwah
Kata "ash-shabwah" atau "ash-shiba" sebenarnya berkaitan dengan konsep cinta dan sering kali diartikan sebagai ungkapan kerinduan. Namun, istilah ash-shabwah telah mengalami beberapa perubahan, seperti "yashbu", "shabwah", "tashaba", "shaba", dan "shubuww". Semua istilah ini merujuk pada makna "kecenderungan terhadap kebodohan".
Shabwah menggambarkan kecenderungan pada hal-hal yang tidak benar, hawa nafsu, dan kebodohan. Jika seseorang memiliki sifat ini, dikhawatirkan ia akan tersesat. Allah SWT mengagumi pemuda yang tidak memiliki shabwah, karena mereka cenderung melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.
Kagumnya Allah SWT terhadap pemuda tersebut diibaratkan seperti seorang musafir yang kehausan menemukan mata air, yang menunjukkan betapa Allah senang dan gembira dengan mereka. Para ulama menyatakan bahwa meskipun orang tua dan ahli ibadah itu baik, pemuda yang rajin beribadah lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa jiwa dan raga mereka masih dalam kondisi bugar dan digunakan untuk hal yang benar.
Metode Sederhana untuk Mengatur Shabwah
Dalam kitab Minhajul Abidin yang ditulis oleh Imam Ghazali, terdapat tiga metode untuk mengendalikan hawa nafsu. Berikut adalah penjelasannya:
1. Menahan Syahwat dan Keinginan
Metode pertama adalah dengan melakukan puasa secara rutin. Abu Sulaiman Ad-Darani juga menyatakan bahwa kunci kehidupan dunia adalah kenyang, sedangkan kunci kehidupan akhirat adalah lapar. Allah SWT telah memberikan hikmah kepada orang-orang yang berpuasa, dan menjadikan kebodohan serta maksiat sebagai ciri orang yang terlalu kenyang. Dalam hal ini, kenyang dan hawa nafsu saling berkaitan erat.
2. Memohon Pertolongan kepada Allah
Seorang Muslim dianjurkan untuk selalu memohon bantuan kepada Allah agar hawa nafsunya dapat dijinakkan. Dengan demikian, kita dapat terhindar dari maksiat dan dosa.
3. Memperbanyak Ibadah
Langkah ini dapat dilakukan dengan mengurangi waktu tidur dan meningkatkan aktivitas dzikir, munajat kepada Allah, sholat malam, serta ibadah lainnya.