Curhatan Seorang Guru soal Study Tour Banjir Kecaman Usai Kecelakaan Maut SMK Depok di Subang, Isinya Menyayat Hati
Sebuah video memperlihatkan seorang guru yang curhat karena disalahkan buntut dari kecelakaan study tour di Subang.
Sebuah video memperlihatkan seorang guru yang curhat karena disalahkan buntut dari kecelakaan study tour di Subang.
Curhatan Seorang Guru soal Study Tour Banjir Kecaman Usai Kecelakaan Maut SMK Depok di Subang, Isinya Menyayat Hati
Kecelakaan rombongan study tour yang ada di Subang, Jawa Barat berbuntut panjang.
Salah satunya adalah koreksi terhadap kegiatan study tour yang biasa diadakan di sekolah merupakan agenda guru dan mereka pantas untuk disalahkan.
- Tak Setuju Study Tour Dilarang, Gibran: Busnya yang Diperketat
- Buntut Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana, SD Hingga SMP di Surabaya juga Dilarang Study Tour ke Luar Kota
- Pemprov DKI Larangan Perpisahan dan Study Tour, Apa Untung dan Ruginya Bagi Siswa?
- Buntut Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Pemkot juga Larang Sekolah di Bogor Study Tour ke Luar Kota
Menjawab tuduhan itu, seorang guru perempuan curhat di media sosial dan viral.
Ia mengatakan bahwa tragedi bus di Subang murni adalah sebuah kecelakaan dan tidak ada satu guru pun yang menginginkan kejadian itu terjadi.
Maka dari itu, guru di Indonesia sedang mengalami perasaan duka yang mendalam sekaligus bersedih karena tuduhan tersebut.
Bagaimana curhatan lengkapnya? Simak ulasannya sebagai berikut.
Curhatan Guru Buntut Kecelakaan Bus di Subang
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @kalimantansmart memperlihatkan seorang guru yang curhat di media sosial karena mendapatkan banyak kecaman buntut dari kecelakaan maut bus study tour di Subang. Guru yang tidak diketahui namanya itu mengatakan jika tuduhan tersebut sangatlah menyakiti perasaan para guru di seluruh penjuru negeri. Padahal, tragedi bus di Subang adalah murni kecelakaan.
“Hari ini, guru-guru Indonesia merasa tersakiti. Ini kecelakaan. Tidak ada seorang guru pun yang menginginkannya. Ini musibah. Tapi kenapa musibah ini justru yang disalahkan adalah guru,” ucap guru tersebut.
“Indonesia hari ini bersedih, dan sedihnya lagi Anda tuduhkan kecelakaan itu musibah ini kepada guru-guru,” lanjutnya.
Masyarakat Krisis Adab
Maka dari itu, guru tersebut juga mengatakan jika suatu hari nanti, bisa saja Indonesia akan memiliki pemimpin yang tidak beradab.
Hal itu bisa terjadi karena masyarakatnya yang juga tidak punya adab dan tidak menghargai guru sebagai orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak-anak Indonesia.
“Jangan salah suatu hari nanti negeri ini akan dipimpin oleh orang-orang yang tidak beradab dan beretika, karena Anda. Karena rakyatnya tidak punya etika dan adab terhadap guru,”
terang guru tersebut.
Ia juga menyampaikan bahwa tidak semua sekolah memungut biaya study tour kepada muridnya.
Beberapa guru di pelosok tidak akan tega meminta uang meskipun hanya sedikit karena sangat mengetahui kondisi sang murid.