Doa Abu Darda Penangkal Bencana yang Diajarkan Rasulullah SAW, Bisa untuk Diamalkan
Berikut bacaan doa Abu Darda penangkal bencana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing dengan doa Abu Darda penangkal bencana. Akan tetapi, mungkin ada umat Islam yang masih asing dengan doa tersebut. Doa Abu Darda dikenal manfaatnya sebagai penangkal bencana.
Abu Darda merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW dari kalangan Anshar. Sebelum masuk Islam, Abu Darda adalah ahli niaga yang begitu terkenal. Setelah masuk Islam, Ia kemudian meninggalkan perniagaannya. Hal itu bertujuan agar bisa fokus beribadah dan mempelajari Islam lebih dalam.
-
Kapan Rasulullah SAW membaca doa angin kencang? Salah satu hadist Imam Muslim meriwayatkan bahwa, saat hujan disertai angin kencang Rasulullah SAW membaca sebuah doa angina kencang seperti berikut ini:
-
Bagaimana Rasulullah SAW berdoa saat hujan deras? Dan ketika turun hujan, beliau berucap: Allahumma shayyiban nâfi’an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan).
-
Bagaimana bacaan doa sujud yang dibaca oleh Rasulullah? Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu, yang berkata bahwa ketika sujud Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca,اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، سَجَدَ وَجْهِي لِلَّذِي خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الخَالِقِينَALLAHUMMA LAKA SAJADTU, WA BIKA AAMANTU WA LAKA ASLAMTU, SAJADA WAJHI LILLADZI KHALAQAHU, WA SHAWWARAHU, WA SYAQQA SAM’AHU, WA BASHARAHU. TABARAKALLAHU AHSANUL KHOOLIQIIN’Artinya: Ya Allah, kepada-Mu lah aku bersujud, karena-Mu juga aku beriman, kepada-Mu juga aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Mahasuci Allah Sebaik-baik Pencipta. (HR. Muslim).
-
Kapan Nabi Muhammad mengajarkan doa jerawat? Bacaan doa penghilang jerawat tersebut diriwayatkan dari sebagian istri Nabi bahwa Nabi pernah bertanya, "Apakah engkau mempunyai bedak?" Kemudian ia menjawab "Ya". Beliau lalu berdoa seraya meletakkan bedak tersebut di atas jerawat atau bisul kecil.
-
Doa apa yang Rasulullah berikan kepada Ibnu Abbas? Allahumma faqqihu fid diin wa 'allimhut ta'wiil Artinya:"Ya Allah, pahamkanlah ia dalam agama dan ajarkanlah ia takwil (tafsir)."
-
Kapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa? Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.”
Lantas bagaimana doa Abu Darda penangkal bencana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dapat diamalkan? Melansir dari NU Online, Selasa (24/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Doa Abu Darda Penangkal Bencana Diajarkan Rasulullah SAW
Abu Darda pernah suatu ketika didatangi oleh seorang laki-laki dan mengatakan bahwa rumah Abu Darda kebakaran. Dalam riwayat lain bahkan dijelaskan bahwa kedatangan laki-laki tersebut ke Abu Darda dilakukan berulang kali. Ia juga berulang kali mengabarkan informasi yang sama yaitu rumah Abu Darda kebakaran.
Abu Darda tidak mempercayai informasi yang diberikan oleh laki-laki tersebut. Hal ini lantaran keyakinannya kepada Rasulullah SAW yang berdasar pada sabda Nabi Muhammad SAW yakni,
من قالها أول نهاره لم تصبه مصيبة حتى يمسي ومن قالها اٰخر النهار لم تصبه مصيبة حتى يصبح: اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَاإِلهَ إِلَّا أَنْتَ عَلَيْكَ تَوَكّلْتُ وَأَنْتَ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ أَعْلَمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا. اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّيْ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
Artinya:
- Doa Naik Pesawat Sesuai Sunnah Rasulullah SAW, Memohon Diberi Keselamatan
- Doa Terhindar dari Kebakaran Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW, Penting untuk Diamalkan
- Doa Awal Pekan, Panjatkan saat Akan Bekerja untuk Usir Rasa Malas
- 4 Bacaan Doa Sepertiga Malam yang Dibaca Rasulullah SAW, Lengkap Disertai Artinya
"Barang siapa membaca (beberapa kalimat doa dan dzikir) di permulaan siang (pagi) maka ia tidak akan tertimpa musibah hingga sore hari. Dan barang siapa membacanya di akhir hari (sore) maka ia tidak akan tertimpa musibah hingga pagi hari. ‘Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan melainkan Engkau. Kepada-Mu saya bertawakal. Engkau Tuhan Arsy yang sangat agung. Kalau Engkau berkehendak maka akan terjadi, jikalau tidak, maka tidak akan terjadi. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Saya mengetahui bahwa Allah terhadap segala sesuatu itu mampu. Dan Ilmu Allah mencakup segala hal. Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari kejelekan diriku, dan kejelekan seluruh binatang. Engkau yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di jalan yang lurus’," (HR. Ibn Sini; lihat Syekh Nawawi, al-Adzkar, Semarang: Pustaka Alawiyah, hal. 79).
Doa Abu Darda Penangkal Bencana
Di akhir kisahnya, Abu Darda kemudian mengajak orang-orang untuk memastikan kebenaran apakah rumahnya terbakar. Berbekal keyakinan kebenaran atas hadist Rasulullah SAW, Abu Darda optimis bahwa rumahnya masih dalam keadaan baik-baik saja. Apalagi Ia juga senantiasa membaca doa Abu Darda penangkal bencana setiap pagi dan sore hari.
Sesampainya di tempat kejadian, orang-orang seakan melihat keajaiban yang luar biasa. Sekitar rumah Abu Darda, semua hangus terbakar. Akan tetapi, rumah Abu Darda tidak terjilat api sedikit pun. Bahkan masih dalam kondisi sebagaimana asalnya.
Apabila keyakinan atas kebenaran Allah SWT dan rasul-Nya telah bulat, tiada hal yang bisa mengalahkan. Melalui para utusan, Allah SWT menunjukkan kasih sayangnya sebagaimana terangkum dalam ajaran Islam.
Bukan hanya keselamatan akhirat, kesejahteraan dunia pun Islam tawarkan kepada umatnya. Abu Darda menjadi salah satu contoh pendengar sekaligus pengamal ajaran Rasulullah SWT. Khususnya terkait dzikir pagi dan petang ikhtiar pelindung dari segala kejahatan.
Hikmah Doa Abu Darda Penangkal Bencana
Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari kisah Abu Darda di antaranya:
1. Musibah bagi manusia adalah keniscayaan. Apakah itu berbentuk ujian atau bahkan teguran. Kebenaran ini telah dikabarkan dalam Al-Qur’an,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
Artinya:
"Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ‘Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn’ (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali)," (QS al-Baqarah [2]: 155-156).
2. Kelemahan manusia mengharuskannya selalu kembali kepada yang Mahakuasa. Baik melalui doa-doa maupun dzikir sebagaimana telah diajarkan Rasulullah SAW.
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا
Artinya:
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah," (QS. An-Nisa [4]: 28).
Disebutkan dalam ayat lain, bahwa kebahagiaan atau kesusahan seorang hamba bergantung di bawah kuasa-Nya.
وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى
Artinya:
"dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS An-Najm [53]: 43).
3. Tiada kebahagiaan dapat dinikmati seorang hamba, kecuali Ia konsisten mengikuti petunjuk Allah SWT dan rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda,
تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة رسوله
Artinya:
"Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama-lamanya selagi kalian berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitab Allah (Al-Quran) dan sunah Rasul." (HR. Malik, Muslim dan Ash-hab al-Sunan).