Doa Kelancaran Berbicara di Depan Umum Agar Tidak Grogi
Kumpulan doa kelancaran berbicara di depan umum dan juga agar hati tenang
Doa kelancaran berbicara di depan umum bisa Anda baca agar tidak merasa gugup atau grogi. Sebab, berbicara di depan umum menjadi momen yang sangat menegangkan bagi beberapa orang.
Hal ini dikarenakan tidak semua orang memiliki kemampuan bicara yang baik di depan banyak orang. Perasaan gelisah, gugup, tidak percaya diri, dan grogi akan dirasakan oleh mereka yang jarang berbicara di depan umum.
-
Apa itu doa taubat? Doa taubat bisa dibaca setelah melaksanakan sholat sunnah taubat. Tujuannya tidak lain untuk meminta ampunan kepada Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan Doa Tobat Katolik? Doa Tobat adalah doa yang berisi ungkapan pertobatan atas dosa, permohonan belas kasih pengampunan Allah, dan kesadaran akan kerahiman Tuhan serta keterbatasan manusia.
-
Kapan Doa Kafaratul Majelis dibaca? Rasulullah SAW mengajarkan para sahabatnya untuk membaca doa kafaratul majelis ketika hendak meninggalkan sebuah majelis.
-
Kapan Doa Tahlil dibaca? Pembacaan lafal tahlil juga dilakukan oleh masyarakat pada peringatan haul, arwahan (ruwahan) di bulan ruwah, akhir Syaâban, akhir Ramadhan, saat kumpul keluarga, dan lain sebagainya.
-
Kenapa Doa Tahlil dibaca? Tujuan dibacakannya doa tahlil yakni untuk meningkatkan kualitas iman seorang muslim dan mampu mendekatkan diri pembacanya kepada sang pencipta, yakni Allah SWT.
-
Kapan doa-doa tersebut dibaca? Setiap bacaan doa ini harus dibaca secara runtut sebelum tukang penyembelih melakukan pekerjaannya.
Baca juga: Cara Pdkt Supaya Gebetan Bisa Menyukaimu
Untuk membuat Anda lebih tenang, ada doa yang bisa dibaca untuk membantu menghilangkan perasaan gugup tersebut. Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan doa kelancaran berbicara di depan umum agar tidak grogi, dilansir dari laman NU Online dan berbagai sumber, Senin (18/7/2022):
Doa Kelancaran Berbicara di Depan Umum
Doa kelancaran berbicara di depan umum bermula dari kisah Nabi Musa AS yang pernah tak lancar berbicara di depan umum. Doa ini tercantum dalam Al-Quran surat Thaha ayat 25-28 yang berbunyi:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.
Artinya: "Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku" (QS. Thaha ayat 25-28).
Doa Berbicara di Depan Umum Bermula dari Kisah Nabi Musa AS
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa doa memohon kelancaran berbicara di depan umum bermula dari kisah Nabi Musa AS. Beliau merupakan seorang nabi yang kurang fasih dalam berbicara karena lidahnya pernah terbakar bara api. Ini dikarenakan pada saat kecil dirinya mendapatkan tantangan dari Fir’aun yang merasa takut. Fir’aun menyuruh agar Nabi Musa dihidangkan buah kurma merah dan juga bara api.
Kemudian dirinya yang masih kecil disuruh untuk memilih di antara keduanya.
Ini untuk membuktikan bahwa Nabi Musa adalah manusia biasa menurut Firaun, bukan anak kecil yang membahayakan. Nabi Musa pun memilih bara api kemudian dikunyah sehingga lidahnya terbakar. Inilah yang menyebabkan Nabi Musa kurang fasih dalam berbicara.
Kemudian, saat Nabi Musa mendapat wahyu dari Allah SWT ia diperintahkan untuk menyampaikannya kepada Firaun. Nabi Musa pun tidak percaya diri dan ragu. Dia kemudian memanjatkan doa agar Allah SWT memberikan kemudahan berbicara.
Adab Berbicara di Depan Umum agar Tidak Grogi
Selain memanjatkan doa kelancaran berbicara, ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat berbicara di depan umum, seperti:
1. Mengucapkan Basmalah terlebih dahulu sebelum memulai. Sebab, hal baik yang tidak dimulai dengan basmalah maka akan terputus barokahnya.
2. Salam, Memuji Allah dan Sholawat. Jangan lupa untuk mengucapkan salam, memuji Allah dengan minimal lafadz alhamdulillah, lalu sholawat kepada nabi dan keluarga nabi. Bisa dilanjutkan dengan dua kalimat syahadat, membaca doa kelancaran berbicara di atas, dan Rasul juga mencontohkan untuk mengucapkan Amma Ba’du atau Waba’du di dalam berbicara.
3. Bicarakan hal-hal yang baik di depan umum, tidak provokatif, menjelekkan orang lain, dan perbuatan buruk lainnya.
4. Melihat wajah pendengar dengan baik dan sopan.
5. Tidak memotong pembicaraan atau pertanyaan orang lain.
6. Berusaha untuk menghindari perdebatan yang tidak perlu.
7. Pelajari dan kuasai materi pembicaraan
8. Persiapkan diri dengan baik
9. Pastikan bicara dengan intonasi dan pelafalan jelas
10. Menunjukkan sikap antusias saat berbicara untuk menarik perhatian pendengar.
11. Saat berbicara di depan umum, perlu memanajemen waktu dengan baik, serta akan lebih baik jika memiliki penampilan yang menarik, bersih, dan rapi.
Doa Agar Hati Tenang saat Merasa Gugup
Allahumma Inni audzubika minal hammi wal huzni wal ajzi wal kasali wal bukhli wal jubni wal dholaid daini wa gholabatir rijali.
Artinya: "Ya Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari rasa sedih serta duka cita ataupun kecemasan, dari rasa lemah serta kelemahan, dari kebakhilan serta sifat pengecut, dan beban utang serta tekanan orang-orang jahat"
Berikutnya ada doa lain agar hati tenang yang diambil dari QS. Al Baqarah ayat 250. Doa ini dipanjatkan oleh tentara Talut saat hendak melawan tentara Jalut yang terlihat lebih perkasa dan kuat.
Rabbanaa afrig 'alainaa shabraw wa tsabbit aqdaamanaa wansurnaa 'alal qaumil kafiriin.
Artinya: "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
Doa Agar Hati Tenang (Hadis Imam Thabrani)
Hadis Nabi Muhammad SAW dari Imam Thabrani dari Abu Umamah menyebutkan, "Sesungguhnya Nabi SAW berkata (mengajari) seseorang. Katakanlah, 'Ya Allah, aku memohon kepadaMu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridho dengan ketetapanMu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu',"
Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna’u bi ’atho-ika.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepadaMu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridho dengan ketetapanMu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu."
(mdk/khu)