Doa untuk Guru Ngaji Bahasa Arab Lengkap dengan Latin dan Artinya
Sudah seyogianya seorang murid menghormati para gurunya, layaknya orangtua mereka sendiri. Termasuk memanjatkan doa untuk guru.
Sudah seyogianya seorang murid menghormati para gurunya, layaknya orangtua mereka sendiri. Termasuk memanjatkan doa untuk guru. Sebab, berkat jasa dan ilmu sang guru yang diajarkan selama ini, menjadi bekal yang begitu berarti dalam menapaki kehidupan kita.
Guru merupakan pendidik rohani, sementara orangtua kita banyak berperan menjadi pendidik jasmani. Kebaikan serta kerja keras mereka dalam membimbing dan mengayomi kita, patut untuk dibalas. Salah satunya melalui doa untuk guru.
-
Apa yang dimaksud dengan doa berbuka puasa? "Dzahabaz zhamaâu wabtallatil âurûqu wa tsabatal ajru, insyâ Allah" artinya "Telah hilang dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki."
-
Dimana kita bisa menemukan kumpulan doa sehari-hari? Kumpulan Bacaan Doa Sehari-Hari 1. Doa Sebelum TidurبÙسÙÙ ÙÙ٠ااÙÙÙÙ°ÙÙÙ Ù٠اÙØÙÙÙا ÙÙبÙاسÙÙ ÙÙ٠اÙÙ ÙÙÙتÙBismikallaahumma ahyaa wa ammuutArtinya: "Dengan menyebut nama Allah, aku hidup dan aku mati" 2. Doa Bangun TidurاÙÙÙØÙÙ Ùد٠ÙÙÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙ٠اÙØÙÙÙاÙÙا بÙعÙدÙÙ ÙØ¢ اÙÙ ÙاتÙÙÙا ÙÙاÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙØ´ÙÙÙرÙAlhamdu lillahil ladzii ahyaanaa baâda maa amaa tanaa wa ilahin nusyuuruArtinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan"
-
Apa arti dari doa sahur ganti puasa? Arti Doa Sahur Ganti PuasaâAku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.â
-
Kapan doa Jumat Pagi dibaca? Doa tersebut sebaiknya dibaca sebanyak 3 kali dan diamalkan setiap hari Jumat.
-
Apa yang dimaksud dengan doa pagi hari dalam Islam? Doa ini berisikan permohonan keberkahan dan perlindungan dari bahaya apapun.
Baca juga: Berbagai Macam Bacaan Dan Doa Agar Dijauhkan Dari Masalah Lengkap Dengan Artinya
Hal ini berdasarkan dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW berikut ini:
“Nabi SAW berpesan, 'Siapa yang memberikan kebaikan untukmu, maka balaslah. Jika kamu tidak mampu membalasnya, doakanlah ia hingga kamu yakin telah benar-benar membalasnya.'” (HR. Abu Daud).
Jasa para guru dalam menyejahterakan majelis pun patut dihargai. Tak dapat dipungkiri, mengajar banyak anak di sekolah merupakan tantangan dan tanggung jawab besar. Mengingat dalam salah satu penggalan ayat dari kitab suci Alquran:
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, 'Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah', niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu..." (QS. Al Mujadalah ayat 11)
Guru telah menjadi ujung tombak generasi penerus bangsa, mereka yang pertama mengukir generasi muda ini kelak menjadi apa. Semenjak mengajari membaca sampai sang siswa menjadi seorang ahli. Guru adalah sosok penting dalam kehidupan kita.
Simak selengkapnya mengenai doa untuk guru ngaji bahasa Arab lengkap dengan latin dan artinya berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Minggu (27/2).
Doa untuk Guru Ngaji Agar Dimuliakan
qamarislamkhan.com
Melansir dari NU Online, Syekh Abdul Fattah Abu Guddah mengajarkan doa memuliakan dan memohon ampunan bagi guru kita. Tertuang dalam catatan kaki kitab Risâlah al-Mustarsyidin, berikut bacaan doa untuk guru:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا وَارْحَمْهُمْ، وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِي مَقْعَد الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allâhumma-ghfir li masyâyikhinâ wa liman ‘allamanâ wa-rhamhum wa akrimhum biridlwânikal ‘adhîm fî maq’adish shidqi ‘indaka yâ arhamar râhiîn
Artinya: "Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang. (Imam al-Haris al-Muhasibi, Risâlah al-Mustarsyidin, Dar el-Salam, halaman 141)
Doa untuk Guru Agar Penuh Berkah Ilmunya
Ilustrasi guru dan murid belajar ©2022 Merdeka.com/Freepik
Selain itu, ada doa untuk guru lainnya yang patut kita panjatkan. Memohon kepada Allah SWT supaya ilmu yang mereka ajarkan selama ini memberi berkah tersendiri.
Termasuk menutup aib sang guru. Tak dapat dipungkiri, setiap manusia pasti memiliki celah.
اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَيْبَ مُعَلِّمِي عَنِّي وَلَا تُذْهِبْ بَرَكَةَ عِلْمِهِ مِنِّي
Allâhumma-stur ‘aiba mu‘allimî ‘annî walâ tadzhab barakata ‘ilmihi minnî
Artinya: “Ya Allah, tutupilah aib guruku dariku, dan jangan Engkau hilangkan berkah ilmunya dariku.”
Keutamaan Memuliakan Guru
©Shutterstock
Dalam ajaran Islam, peran guru mendapat tempat istimewa. Dalam kitab karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi berjudul Lubab Al-Hadits, beliau menulis bahwa pahala memuliakan guru adalah surga.
Dituliskan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa memuliakan orang berilmu (guru), maka sungguh ia telah memuliakan aku. Barangsiapa memulikan aku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah. Barangsiapa memuliakan Allah, maka tempatnya di surga”.
Hadis tersebut menegaskan pentingnya kedudukan orang berilmu dalam Islam. Selanjutnya mengutip dari Ta’lim Muta'allim, perumpamaan seorang murid yang memuliakan gurunya:
أُقَدِّمُ أُسْتَاذِي عَلَى نَفْسِ وَالِدِي ** وَإِنْ نَالَنِي مِنْ وَالِدِي الْفضْلَ وَالشَرَف
“Aku lebih mengutamakan guruku dari orang tuaku, meskipun aku mendapat dari orang tuaku keutamaan dan kemuliaan.”
فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ ** وَهذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَف
“Ustadzku adalah pengasuh jiwaku dan jiwa adalah bagaikan mutiara, sedangkan orang tuaku adalah pengasuh badanku dan badan bagaikan kerangnya.”
Dilansir dari NU Online, sebuah kisah mengenai anak Imam Ahmad bin Hanbal, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menanyakan kepada beliau:
“Wahai ayahku, bagaimana sosok Imam asy-Syafi’i itu? Aku mendengar bahwa engkau banyak mendoakannya. Imam Ahmad bin Hanbal menjawab, “Wahai anakku, Imam Syafi’i itu diperumpamakan seperti matahari bagi dunia, dan kesehatan bagi manusia."
Dari dialog tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan betapa pentingnya doa untuk guru. Baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.
(mdk/kur)