Dulu Sering Main Judi & ke Club Malam Sampai Miliki Utang Rp1 Miliar, Pria Ini Kini Sukses Jualan Wedang Ronde
Cerita pengusaha wedang ronde yang sempat alami bangkrut hingga kini sukses punya puluhan cabang.
Seorang penjual wedang ronde di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat berhasil mengembangkan bisnis sederhananya itu menjadi sesuatu yang menjanjikan.
Melalui video di kanal Youtube chrisbo makanmakan, pria bernama Heri tersebut menceritakan bagaimana awal mula dirinya merintis bisnis hingga kini memiliki puluhan cabang.
- Cerita Pilu Ibu yang Bayinya Dijual Suami Rp15 Juta Buat Judi Online, Sempat Bingung Jalani Hidup
- Kisah Perjuangan Sule Sebelum Sukses: Dari Kecil Jualan Jagung dan Lotre Berhadiah
- Ancaman Judi Online Tak Main-Main, RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Rawat 18 Pasien Gangguan Jiwa karena Kecanduan Judol
- Rp80 Juta Ludes karena Judi Online, Anak Muda ini Sukses Jualan Colenak Bisa Buka Banyak Cabang Penghasilan Sehari Jutaan
Dalam video, Heri mengungkap jika dirinya pernah mengalami masa kelam dalam hidupnya. Dirinya sempat bangkrut akibat hobi bermain judi dan suka pergi ke klub malam.
"Dulu saya suplier pemotongan ayam untuk ke hotel-hotel sama restoran. (saat itu) jiwa muda doyan perjudian, doyan ke kelab malam, akhirnya keuangannya enggak berjalan sesuai (akhirnya) bangkrut," kata Heri dikutip dalam video (9/10).
Setelah mengalami bangkrut, Heri pun tersadar dan mulai mencari jalan keluar untuk bangkit kembali. Meski prosesnya tidak mudah, dia akhirnya berhasil menemukan peluang usaha yakni berjualan wedang ronde.
"Di situlah mungkin titik perubahannya sekarang ngerokok pun sudah enggak, minum enggak. Mau sampai kapan kita hidup kaya gitu terus kan. Sudah punya keluarga punya anak harus lebih baik terus," ungkapnya.
Setelah bangkrut Heri mengaku sempat merasa putus asa. Namun berkat dukungan penuh dari sang istri, Heri pun mulai merintis bisnis berjualan wedang ronde. Setelah kurang lebih 7 tahun berlalu, kini dia memiliki 60 cabang yang tersebar di Jabodetabek.
Setelah membangun usaha tersebut, Heri sempat mengalami kesulitan ketika pandemi Covid-19. Pada saat itu, penjualannya menurun drastis karena pemerintah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Waktu covid titik lockdown sama PSBB susah kita jualan jam setengah 5 (sore) jam 7 sudah disuruh tutup. Karyawan tidak ada yang kita suruh pulang, kita tetap gaji, kita tetap kasih makan walaupun waktu itu omzetnya minus," kata Heri.
Pada saat itu, Heri mengaku jika dirinya sampai sempat terlilih utang sampai hampir Rp1 miliar banyaknya. Namun, kini dirinya perlahan mulai kembali bangkit setelah kondisi mulai normal kembali.
"Kita sampai utang banyak ke suplier karena waktu itu antara pendapatan sama pengeluaran enggak balance lah. Dulu sempat utang hampir Rp1 miliar dan duit simpenan tinggal Rp15 juta kita sempat bingung banget," kata Heri.
"Kita ketemuin suplier-supliernya kita bayar cicil pelan-pelan akhirnya sekarang udah lunas semua sih (dalam waktu) 2 tahun lah," tambahnya.
Saat ini, usaha jualan wedang ronde yang diberi branding "Jahe Merah Naomi' itu mulai kembali stabil. Lebih lanjut, Heri juga mengatakan terus berusaha mencari peluang-peluang lain yang bisa mengembangkan bisnisnya.