Fakta-fakta Gudang Peluru Yonarmed TNI AD Meledak, Ada Asap saat Magrib
Gudang amunisi milik Kodam Jaya di Kampung Parung Pinang, Ciangsana, Bogor mengalami ledakan.
Gudang amunisi milik Kodam Jaya di Kampung Parung Pinang, Ciangsana, Bogor mengalami ledakan.
Fakta-fakta Gudang Peluru Yonarmed TNI AD Meledak, Ada Asap saat Magrib
Gudang amunisi milik Kodam Jaya di Kampung Parung Pinang, Ciangsana, Bogor meledak. Buntutnya, sejumlah amunisi terpental hingga ke daerah pemukiman warga.
Terungkap, asap timbul saat petang menjelang waktu berbuka puasa. Lantas, apa saja fakta-fakta mengenai kebakaran yang melanda?
Berikut ulasan selengkapnya.
- Panglima TNI Tegaskan Tidak akan Merelokasi Gudang Amunisi yang Meledak di Bogor
- Pangdam Jaya Klaim Gudang Amunisi Kodam yang Meledak Didesain Sangat Aman, Ada Bunker Cegah Kerusakan
- Gudang Amunisi Kodam Jaya Terbakar, Komisi I Minta TNI Selidiki Unsur Kelalaian
- VIDEO: Fakta-Fakta Mencekam Ledakan Gudang Amunisi TNI AD, Sumber Ledakan Diungkap Pangdam Jaya
Timbul Asap Saat Petang
Sabtu (30/3) petang, Gudang amunisi daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya mengalami kebakaran. Buntutnya, sejumlah ledakan tak bisa dihindari hingga terdengar ke pemukiman warga.
Sebelum terjadinya ledakan, rupanya gudang amunisi telah mengeluarkan asap sejak waktu maghrib sekitar pukul 18.05 WIB.
"Jadi, pada pukul 18.05 tadi, ditemukan adanya asap di gudang nomor 6, Gudmurah Kodam Jaya ini," ujar Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan di lokasi.
Penyebab
Hasan menambahkan, ledakan terjadi sebagai akibat dari reaksi kimia amunisi lantaran telah mengalami kadaluwarsa.
Dia menuturkan, material di dalamnya menjadi labil dan mudah bergesek satu sama lain hingga memicu ledakan.
"Tapi dapat kami pastikan bahwa sistem pergudangan di Kodam Jaya ini, di gudang ini sudah sangat aman," ucap Hasan dalam konferensi pers.
Berisi Peluru Kadaluarsa
Sejak awal tahun, peluru-peluru kadaluwarsa yang berkisar 160 ribu jenis itu diungkapnya sudah dibuat dokumen untuk keperluan penghapusan.
"Jumlah munisi yang ada di sana berkisar di angka 160 ribu jenis munisi maupun bahan peledak," kata dia.
Namun, hal tersebut rupanya membutuhkan waktu yang tak singkat. Ada serangkaian prosedur yang harus dijalani.
Ada Di Bunker Di Bawah Tanggul
Gudang amunisi yang meledak diketahui memiliki sistem yang diungkap Hasan cukup aman.
Berada di bunker dan di bawah tanggul, risiko ledakan yang rupanya terjadi diperkirakan tak bakal membawa banyak kerugian.
"Tapi kami pastikan, prosedur maupun sistem ini sudah sedemikian rupa sehingga kalau ada ledakan seperti ini diperkirakan akan aman," jelas dia.
Namun ujarnya, peluru yang tersimpan memang bisa berpeluang menyebar secara vertikal hingga mencapai ke luar lokasi.
Tak Ada Instalasi Listrik
Di sekitar lokasi, diungkapnya tak ada instalasi listrik yang bisa menimbulkan kebakaran dari luar.
Sehingga dia menuturkan, kebakaran memang berpeluang dari dalam gudang sendiri.
"Di gudang itu tidak ada sistem listrik, tidak ada apapun yang menyebabkan akibat dari luar. Tapi kemungkinan dari ateril dan munisi yang bergesek karena labil jadi menimbulkan asap dan ledakan," jelas Hasan.
Rumah Warga Rusak
Akibat ledakan yang terjadi di gudang 6 tersebut, sejumlah rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan.
Meski berjarak 200 meter dari lokasi dan berbatasan dengan Sungai Cileungsi, beberapa rumah di RT 01 RW 011 Kelurahan Ciangsana masih mendapat pecahan amunisi yang terpental.
Di antaranya berupa granat, peluru, rudal, hingga mortir.
Korban Belum Diketahui
Hingga saat ini, belum dilaporkan mengenai adanya korban jiwa maupun luka-luka akibat dari ledakan.
Hasan menambahkan, pihak yang bersangkutan belum bisa melakukan pengecekan secara langsung lantaran masih terdapat peluang ledakan-ledakan kecil.
"Sampai saat ini, kami sudah mengecek seluruh lokasi di parameter kami, bahwa tidak ada korban jiwa. Walaupun saat ini kami tidak bisa masuk langsung ke lokasi karena masih ada kerawanan ledakan-ledakan kecil," tukas Hasan.