Fakta Lengkap Daun Sirih Bisa Jadi Hand Sanitizer untuk Tangkal Virus Corona
Dosen Fakultas Farmasi UGM menemukan cairan antiseptik alternatif yang menggunakan daun sirih hijau sebagai bahan bakunya.
Virus corona masih meneror sejumlah negara di dunia. Tak terkecuali Indonesia. Untuk menghambat penyebaran virus corona, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya. Termasuk melakukan pengujian dan penelitian demi melawan Covid-19.
Baru-baru ini, dosen Fakultas Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Ronny Martien mengejutkan publik dengan cairan pembersih tangan yang dibuatnya. Sebab, Dr Ronny Martien menggunakan bahan baku daun sirih hijau.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Alternatif Antiseptik
Sejak munculnya virus corona di Indonesia, publik kemudian berbondong-bondong membeli cairan antiseptik. Hal ini seperti yang telah dianjurkan oleh WHO maupun pemerintah demi upaya mencegah tertular virus corona. Namun, pembelian yang melebihi batas membuat cairan antiseptik jadi semakin langka.
Dr Ronny Martien lantas menggunakan bahan baku daun sirih hijau sebagai alternatif antiseptik. Mengingat cairan tersebut sudah langka di pasaran akibat virus corona (Covid-19).
"Bahan baku yang digunakan daun sirih hijau yang banyak digunakan sebagai obat tradisional dan menjadi kearifan lokal warisan nenek moyang," kata Dr Ronny Martien di Kantor Humas UGM, Yogyakarta seperti dikutip dari Antara, Senin (30/3/2020).
Dikembangkan Satu Tahun Lalu
Siapa sangka, Dr Ronny Martien telah mengembangkan cairan pembersih tangan ini sejak satu tahun belakangan. Itu berarti sebelum adanya pandemi corona, Dr Ronny Martien sudah ingin mengeluarkan produk temuannya yang berupa cairan pembersih tangan.
2020 Merdeka.com
Dikatakan dalam jumpa pers di Kantor Humas UGM, Yogyakarta pada Selasa (10/3/2020), cairan pembersih yang bernama Spray Nanopolimer Infusa Daun Sirih ini juga dikembangkan dengan menggunakan teknologi nano.
Alasan Memilih Daun Sirih Hijau
Bukan tanpa alasan yang tidak jelas Dr Ronny Martien memilih daun sirih hijau sebagai bahan baku utamanya. Menurutnya, karena daun sirih hijau memiliki aktivitas antibakteri yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Escherichia coli dan Staphylococcus auerus.
Di sisi lain, Dr Ronny Martien mengatakan penggunaan antibiotik sintetik justru banyak menimbulkan resistensi bakteri.
"Penggunaan antibiotik sintetik justru banyak menimbulkan resistensi bakteri," seperti yang tertulis di Antara.
Mampu Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Dr Ronny Martien menambahkan dirinya melakukan formulasi dalam bentuk nanopartikel dalam pengembangan produk tersebut. Lantaran, daun sirih hijau mempunyai kelarutan yang relatif rendah di dalam air.
Shutterstock
Dengan formulasi itu, nantinya mampu meningkatkan sistem penghantaran obat dan kestabilan zat aktif dalam infusa daun sirih.
"Sudah diuji di laboratorium aktivitasnya sebagai antibakteri. Hasilnya lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri daripada ekstrak yang tidak diformulasikan nanopartikel," ujarnya menjelaskan.
Bebas Alkohol
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Ronny Martien lebih lanjut menjelaskan, karakteristik formula ini memiliki ukuran partikel 246,9 mm dengan efisiensi penyerapan sebesar 23,36 persen.
Sementara itu, diameter zona hambat sediaan nanopolimer pada bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus auerus sebesar 7,85 mm dan 9,61 mm.
"Spray nanopolimer infusa daun sirih ini dibuat bebas alkohol dengan menformulasikan infusa daun sirih dengan kitosan," paparnya.
Harapan Atas Temuannya
Dr Ronny Martien berharap produk temuannya mampu menjadi alternatif solusi. Khususnya dalam upaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya cairan antiseptik di pasaran sejak penyebaran virus corona di Indonesia.
iStock
"Harapannya produk spray nanopolimer infusa daun sirih ini bisa membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan dan mengatasi langkanya antiseptik di pasaran," harapannya.
Penryataan Ketua HAKLI
Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Prof. Dr. Arif Sumantri mengatakan daun sirih memang mempunyai fungsi sebagai antiseptik alami. Khususnya untuk membunuh mikrobakteri jahat termasuk virus corona (Covid-19).
"(Masyarakat) bisa memanfaatkan disinfektan alami seperti misalnya daun sirih," ujar Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Prof. Dr. Arif Sumantri di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta seperti dikutip dari Antara, Senin (30/3/2020).
Tetap Perhatikan Dosis dan Konsentrasi
Meski begitu, penggunaan daun sirih sebagai cairan antiseptik tangan perlu memerhatikan ukuran, dosis dan konsentrasinya. Tujuannya agar tidak menimbulkan resistensi.
dedaunan.com
"Perlu memerhatikan ukuran, dosis, dan konsentrasi secara tepat sehingga tidak menimbulkan resistensi," paparnya.