Helicobacter Pylori Adalah Penyakit yang Disebabkan Bakteri, Simak Gejalanya
Helicobacter Pylori adalah penyakit yang menyerang bagian perut dan lambung.
Helicobacter Pylori Adalah Penyakit yang Disebabkan Bakteri Serupa, Simak Gejalanya
Infeksi ini dapat terjadi ketika bakteri tersebut menyerang serta merusak dinding lambung. Bakteri ini bisa merusak jaringan pada perut dan sisi pertama usus kecil atau duodenum.
Jika bakteri ini berhasil menginfeksi bagian perut, pasti terjadi inflamasi atau peradangan. Simak ulasan selengkapnya dilansir dari klikdokter dan berbagai sumber, Selasa (23/7/2024):
Helicobacter Pylori
Bakteri Helicobacter pylori atau H. pylori bisa menyebabkan seseorang mengalami gastritis, tukak lambung, bahkan kanker lambung.
Biasanya, asam lambung manusia bisa membunuh bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaan bersama makanan.
Namun, bakteri helicobacter pylori justru dapat hidup dalam kondisi asam, sehingga asam lambung tidak mampu membunuh bakteri ini.
Sebab, infeksi helicobacter pylori cenderung tidak menunjukkan adanya gejala yang serius.
Selain itu, pengidap hanya akan mengalami gejala tukak lambung saat infeksi yang terjadi sudah parah.
Hal ini kemungkinan disebabkan karena bakteri helicobacter pylori menyerang dan memicu peradangan pada lapisan yang berfungsi sebagai pelindung perut.
Selanjutnya, bakteri tersebut akan membuat enzim urease yang membuat asam lambung menjadi netral dan melemahkan lapisan pada perut.
Dampak dari kondisi tersebut adalah sel perut akan lebih mudah mengalami serangan pepsin dan asam yang bisa memicu munculnya luka pada bagian perut atau usus.
Penyebab Infeksi Helicobacter Pylori
Infeksi bakteri Helicobacter Pylori bisa ditularkan melalui beberapa cara, seperti:
-
Benjolan di leher apa yang bisa jadi tanda infeksi bakteri? Infeksi bakteri ini menyebabkan pembengkakan di leher yakni strep throat atau radang tenggorokan yang disebabkan infeksi bakteri streptococcus.
-
Di mana bakteri tipes biasanya hidup? Bakteri ini biasanya menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
-
Apa perbedaan utama antara bakteri dan virus? Pertama, bakteri merupakan organisme bersel tunggal dan biasanya sering hidup di sekitar manusia, misalnya saja di dalam usus. Kebanyakan bakteri tidak menimbulkan bahaya, dan bahkan ada beberapa yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Sementara itu, virus merupakan makhluk yang bersifat parasit alias mampu merugikan manusia.
-
Bagaimana cara madu melawan bakteri? Melawan Bakteri Tahukah kamu kalau di balik manisnya madu ternyata bahan alami ini menyimpan kekuatan potensial yang selama ini belum banyak diketahui? Bahan alami ini kaya akan kandungan vitamin, mineral, enzim dan asam amino yang mampu melawan bakteri, mengurangi peradangan dan menyembuhkan luka di saluran pencernaan.
-
Kenapa bayi mudah terkena infeksi? Pada dasarnya bayi rentan terhadap infeksi disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang.
-
Di mana tempat yang berpotensi mengandung bakteri dan virus? Pastikan lingkungan sekitar bayi bersih dan bebas dari genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk.-Hindari tempat yang berpotensi mengandung bakteri atau virus, seperti tempat sampah terbuka.
- Kontak mulut atau air liur antara penderita dengan orang sehat
- Fecal-oral, yaitu melalui kontak dengan kotoran (feses) penderita yang tidak dibersihkan dengan benar
- Konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi bakteri helicobacter pylori
Infeksi bakteri helicobacter pylori dapat terjadi pada siapa saja. Tapi, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terinfeksi, yakni:
- Tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang tidak baik
- Tinggal di pemukiman padat penduduk
- Mengonsumsi air minum yang tidak dimasak hingga matang
- Berbagi tempat tinggal dengan penderita infeksi H. pylori
Gejala Infeksi Bakteri
Seperti disebutkan di atas, jika infeksi bakteri ini kebanyakan tidak disadari sejak awal oleh penderitanya.
Beberapa orang mungkin menganggap gejalanya mirip seperti sakit maag (dispepsia).
Gejala berat biasanya baru muncul ketika infeksi sudah menyebabkan luka parah pada saluran pencernaan atau infeksi lambung.
Berikut gejala infeksi bakteri helicobacter pylori jika kondisinya sudah parah:
- Nyeri perut yang tidak tertahankan, terutama pada saat perut kosong atau pada malam hari
- Mual dan muntah
- Demam
- Sendawa yang berlebihan
- Penurunan berat badan
- Hilangnya nafsu makan
- Feses berdarah atau berwarna gelap
Dalam kondisi serius, penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini bisa menyebabkan komplikasi kesehatan:
- Peradangan saluran pencernaan (gastritis)
- Perdarahan lambung
- Kebocoran lambung (perforasi gaster)
- Infeksi pada dinding peritoneum (peritonitis)
- Kanker lambung
Pencegahan Infeksi Helicobacter Pylori
Infeksi helicobacter pylori dapat dihindari dengan menerapkan upaya-upaya pencegahan berikut ini:
- Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis
- Menghindari konsumsi makanan atau air minum yang tidak dimasak hingga matang
- Mencuci tangan sebelum makan dan sesudah menggunakan toilet
Pengobatan Infeksi Helicobacter Pylori
Jika mengalami beberapa gejala seperti di atas secara berulang, segeralah hubungi dokter untuk melakukan pengecekan.
Pemeriksaan ke dokter tersebut bertujuan untuk memastikan kondisi Anda sekaligus mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius serta mencegah penularan bakteri ke orang lain.
Pengobatan infeksi helicobacter pylori umumnya dilakukan dengan memberikan dua jenis antibiotik atau lebih yang disertai dengan obat penekan asam lambung.
Melansir dari laman alodokter, berikut adalah jenis obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi helicobacter pylori:
- Kombinasi antibiotik, seperti amoxicillin, metronidazole, dan clarithromycin, untuk membunuh bakteri pylori
- Obat penghambat pompa proton (proton pump inhibitor atau PPI), seperti lansoprazole, esomeprazole, rabeprazole, dan pantoprazole, untuk menurunkan produksi asam lambung
- Obat penekan asam lambung generasi terbaru golongan potassium competitive acid blocker (PCAB), seperti vonoprazan.
- Obat ini bekerja lebih kuat dan tahan lama dalam menekan asam lambung, terutama di malam hari, bila dibandingkan dengan obat PPI. Tingkat pembasmian bakteri pylori juga lebih baik oleh kombinasi PCAB dan antibiotik jika dibandingkan PPI, termasuk terhadap bakteri H.pylori yang kebal (resisten) terhadap antibiotik.
- Obat penghambat histamin-2 (H2 blocker), seperti cimetidine dan ranitidine, untuk menurunkan produksi asam lambung
- Obat antidiare, seperti bismut subsalisilat, untuk mencegah tukak bertambah parah dengan cara melindungi lapisan lambung yang terluka dari asam lambung