Ini Momen Ade Armando Dikeroyok di Depan DPR, Babak Belur sampai Nyaris Ditelanjangi
Momen Ade Armando dikeroyok massa saat aksi demonstrasi 11 April di depan Gedung DPR/MPR RI.
Pegiat media sosial Ade Armando babak belur usai dikeroyok oleh sejumlah orang di depan Gedung DPR/MPR RI saat berada di tengah massa aksi demonstrasi pada Senin, kemarin.
Akibat insiden itu, Ade pun mengalami luka-luka di bagian kepala dan wajah. Tak hanya itu, pria yang dikenal sebagai dosen di Universitas Indonesia (UI) itu juga diperlakukan tak manusiawi.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa yang melaporkan Ade Armando ke Polda DIY? Salah seorang pelapor dari Paman Usman yang juga Lurah Karangwuni, Kulon Progo, Anwar Musadad, mengaku para lurah di DIY merasa sakit hati dengan pernyataan Ade Armando.
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Mengapa Adi Suryanto meninggal? Ia wafat pada usia 54 tahun.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
Usai dipukuli, pakaian Ade dilucuti oleh massa hingga nyaris ditelanjangi. Foto-Foto yang merekam potret kondisi Ade Armando sesaat setelah kejadian pun beredar di media sosial.
Ade Armando Datangi Gedung DPR/MPR
Unjuk rasa besar-besaran terjadi di depan Gedung DPR/MPR RI pada Senin (11/4) kemarin oleh mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Ada empat poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa dalam unjuk rasa tersebut. Salah satunya ialah mendesak anggota parlemen untuk tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
Ade mengatakan, dirinya tidak ikut dalam aksi, namun ia mendukung mahasiswa dengan empat tuntutan yang disuarakan itu.
Ade Armando Dikeroyok
Ade Armando yang datang dengan mengenakan kaos berwarna hitam bertuliskan 'Pergerakan Indonesia' itu menjadi bulan-bulanan massa. Usai beberapa orang sengaja memprovokasi menyerang dosen UI tersebut.
Saat sedang melakukan wawancara di lokasi, sejumlah orang sempat meneriaki Ade dengan kata-kata tak pantas. Dalam video beredar, Ade sempat terekam kamera bersitegang dengan massa.
Kemudian, ia yang tergabung dalam barisan massa aksi tiba-tiba ditarik dan didorong hingga terjatuh. Setelah itu, dia dikeroyok hingga babak belur. Selain dipukuli, pakaian Ade juga dilucuti hingga nyaris telanjang.
©2022 Merdeka.com
Kondisi Terkini Ade Armando
Menyaksikan kejadian tersebut, anggota polisi yang berada di lokasi pun langsung berusaha mengevakuasi Ade dan membawanya ke kompleks parlemen. Dalam foto-foto yang beredar, saat diselamatkan polisi wajah Ade tampak sudah babak belur.
Foto: Istimewa ©2022 Merdeka.com
Sementara itu, ia juga terlihat hanya memakai kaos dan celana dalam tanpa celana panjang yang sebelumnya ia kenakan. Ade saat ini sudah dalam perawatan medis. Dia menderita luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur badannya.
Instagram/@dennysirregar ©2022 Merdeka.com
"Saat ini kondisi Ade Armando masih terus dalam pantauan dokter. Dia menderita luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur badannya. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada, Senin (11/4) malam.
Polisi Dalami Terduga Pelaku
Pengusutan pun dilakukan aparat kepolisian untuk mengetahui siapa kelompok di balik tindak kekerasan tersebut.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, pihaknya bakal mengejar terduga pelaku yang dianggapnya sebagai provokator.
"Untuk para pelaku, kami sudah mengidentifikasi kelompoknya, sekaligus orang-orangnya," kata Fadil kepada wartawan, Senin (11/4).
©2022 Merdeka.com
(mdk/khu)