Suara Bintang Emon dan Mamat Alkatiri Menggelegar saat Orasi di DPR 'Indonesia Bersatu, Kita Lawan'
Bintang Emon merasa dianggap tolol karena langkah-langkah akrobat DPR yang begitu cepat ingin mengubah putusan MK soal Pilkada.
Menggelegar suara komika Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra atau dikenal dengan nama Bintang Emon saat ikut demonstrasi di depan Gedung DPR-RI bersama sejumlah komika lainnya, Kamis (22/8).
"Berkumpul di sini tidak membela perseorangan, tidak bela partai apapun. Kita dikumpulkan dengan kemarahan kita, kita dianggap tolol, teman-teman," kata Bintang Emon saat memberikan orasi di atas mobil komando.
"Banyak akrobat-akrobat keputusan yang tidak masuk akal kita harus lawan," dia menambahkan sambil berteriak.
Bintang Emon merasa dianggap tolol karena langkah-langkah akrobat DPR yang begitu cepat ingin mengubah putusan MK soal Pilkada.
"Kita dipaksa untuk menelan, kita dianggap tolol. Ketika kita dianggap tolol, kita harus lawan," ujarnya.
"Berikan kami kompetisi yang baik untuk hasilkan pemimpin-pemimpin yang baik untuk kita, hidup rakyat, hidup rakyat," dia menambahkan.
Sementara itu, komika Mamat Alkatiri dalam orasinya setelah Bintang Emon ia mengajak untuk bersatu dan melawan rencana DPR RI mengesahan RUU Pilkada yang menganulir putusan MK tersebut.
"Bang-bang ini mau orasi harus wibawa, hidup rakyat Indonesia, hidup rakyat Indonesia, hidup rakyat Indonesia kita jangan lagi mau dipecah belah lagi oleh mereka kita tinggalkan segala ego yang ada pada dari diri kita, kita bersatu, karena mereka takut kita Bersatu," kata dia.
Mamat pun menyerukan perlawan dan bersatu supaya mereka takut para elit-elit politik yang ingin memecah belah.
"Jadi teman-teman datang ke sini atas inspirasi sendiri mau dasar apapun, meraka takut kita jadi banyak, selama ini mereka memecah belah kita seluruh agenda mereka masukan dan gol-gol saja kan ya setuju kita harus bersatu, bersatu rakyat Indonesia, hidup rakyat Indonesia hanya ada satu kata lawan..lawan," kata Mamat sambil berteriak di atas mobil komando.
